Sebuah Kesepakatan

1173 Words

"Papa, nanti beliin Via mainan ya, soalnya aku baru dapet ini dari dia." Aarav mengeryit "Loh, kok Luna ambil mainan Via?" "Gak papa, Via juga bolehin kok." "Via gak papa?" tanya Aarav. "Gak kok Mas, mainannya buat Luna aja." "Oke, kalau gitu nanti kita beli lagi." Livia mengangguk. Aarav membawa Luna keluar dari kamar dan bertanya dengan pelan "Luna gak boleh minta punya orang dengan maksa, Luna tahu kan ini mainan Via?" "Tahu, tapi ini udah jelek Pa, jadi Papa beliin Via yang baru, yang bagus." Aarav mengerutkan keningnya. "Via suka liatin mainan aku, terus dia cuma senyum aja. Kalau aku kasih langsung pasti gak mau, jadi aku minta punya Via, baru Via mau punya yang baru." Aarav tersenyum lalu mengusak rambut Luna, ternyata itu bentuk kasih sayang Luna. Memberi tanpa Livia tahu t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD