HAPPY BIRTHDAY!

1741 Words
Brugh... "Akh!", Ringis Ela, merasakan sakit dibagian kakinya yang menyentuh langsung lantai koridor "Akh!"ringis nya sekali lagi membuat Ela yang ingin berdiri kembali terduduk dikoridor memegang kepala nya yang terasa ingin pecah, ini sangat rumit, dan sialnya Ela sudah tak bisa menahan penyakit mentalnya. "Adel..." suara itu terdengar sebelum Ela menutup matanya dan setelah itu gelap Semua nya gelap terasa sangat gelap membuat seorang gadis yang berada di tempat itu seakan buta Ela gadis yang bernama Adela itu pun mengernyit bingung tanpa mengeluarkan kata - kata sedikit pun Sampai suatu cahaya kecil membuat Ela memfokuskan matanya. Ela melihat dengan seksama sampai cahaya itu menjadi lebih besar membentuk badan seseorang yang ingin masuk kedalam tempat Ela berada Cahaya itu semakin memudar tak lagi seterang sebelum nya Saat seseorang terasa nyata di depan mata, Ela pun menyipitkan mata melihat lebih jelas siapa orang itu Semakin jelas, lebih jelas, dan sangat jelas "Akh.", Ela meremas dadanya saat sadar bahwa sosok yang ia lihat adalah seseorang yang sangat ia rindukan "alenn..." lirih Ela dan melihat lebih jelas bahwa orang itu benar Alen Orang itu mendekat membuat Ela ingin menangis bahwa Kakak nya kembali Sekalipun ini adalah akhir nya Ela sangat rela jika dia harus ikut dengan kakak nya, "Ini bukan akhir adel!" tiba-tiba seruan seorang gadis lain nya membuat ia kaget Ela pun mencari asal suara dan mendapat kan.. "Widya'' lirih Ela sedang kan Widya gadis itu menatap tajam ke arah Ela, lalu Ela kembali menatap kakak nya yang sudah berada didepan nya Alen malaikat nya yang sudah meninggalkan kan nya 3 tahun yang lalu Alen gadis itu menatap lembut gadis yang lebih muda dari nya membuat Ela yang ditatap perlahan menunduk kan kepala nya "Ma..maaf" lirih Ela terbata "It's okay" ucap Alen dan mengelus rambut Ela Ela yang di perlakukan begitu pun tak kuat untuk tidak menahan tangis d**a nya sesak terasa sangat sesak tangisan itu kini tidak lagi jadi isakan, Ela menumpahkan segalanya berteriak sekeras mungkin tak perduli dimana dia sekarang yang penting dia ingin menangis di depan kakaknya "Semua akan baik-baik saja del oke, kamu kuat kakak percaya "ucap Alen yang mendekap Ela Ela mendongak kan kepala nya menatap mata hitam pekat yang sama seperti Ela "Seharusnya aku yang mati kak, seharusnya aku yang terbunuh bukan kakak" "Sttt.... ini uda takdir del kita hanya bisa menjalankan nya" "Tapi kenapa takdir selalu menyakiti Adel kak takdir gak adil Takdir jahat sama Adel hikss.. Adel gak kuat d**a Adel sakit kak Adel hikss.. Adel mau ikut sama kakak!" Tangis Ela pecah "Adel stt... dengerin kakak oke takdir itu memang tidak tidak bisa ditebak dan takdir gak selamanya berpihak ke kita, ada kalanya takdir memihak yang lain. Tapi Adel gak boleh nyerah karna Adel bukan Gadis yang pasrah oleh takdir ada saat nya Adel berani melawan takdir," "Adel tau gak kenapa tuhan panggil kakak?" Tanya Alen ke adik nya, Ela pun menggelengkan kepala dengan masih terisak "Karna tuhan sayang kakak, karna tuhan rindu sama kakak, Tuhan pengen kakak pulang ke pangkuannya ke sisi nya." "Dan Adel tau apa hal penting saat kita sudah mati? Karna itu memang sudah takdir, sudah waktu nya kakak pulang waktu kakak di dunia sudah habis del,"ucap Alen lembut lalu mengambil napasnya perlahan "Waktu kakak buat jagain Adel sudah habis karna Tuhan pengen liat Adel mandiri Tuhan sayang sama Adel mangkanya Tuhan kasih Adel masalah," "Tapi meskipun Alen uda gak ada di duniam Adel harus percaya kalo Alen ada disini,"tunjuk Alen ke d**a Ela "Di hati Adel, jadi stop buat nyalahin diri Adel dan takdir oke, jangan nyerah girl's, Alen sayang sama Adel" Ucap Alen dan kembali memeluk Adel Seakan diberi waktu mereka berdua pun menangis bersama membuat suara tangisan seperti Melodi kerinduan masing-masing dari mereka, Sampai suara gadis lain membuat mereka sadar bahwa mereka tidak berdua. "Lo gak punya waktu banyak Alen!"tegas Widya Gadis yang juga ikut menjadi saksi antara kakak beradik ini, Alen dan Ela pun menengok ke asal suara "Hmm, oke sebelumnya Adel harus janji sama Alen" Ela pun cepat-cepat menganguk. "Adel harus janji untuk gak nyerah Adel harus kuat, sampai benar-benar waktu Adel harus pulang disaat Tuhan rindu sama Adel, Tuhan tau kalau Adel itu kuat mangkanya Adel dikasih banyak masalah, percaya sama kakak semua akan indah pada waktu nya," Ela pun mengangguk kan kepalanya, "Tapi Adel mau ikut sama kak Alen..,"Pinta Ela lirih "Gak bisa Adel waktu Adel masih banyak Adel gak bisa Ikut sama kak Alen" "Nanti akan ada masanya Adel ikut Alen, dan Alen janji bakalan jadi orang pertama yang Adel temuin di surga, Alen bakalan jemput Adel dan Alen bakal bilang Welcome baby, how are you?. Haha lucu bukan?", Ela mengangguk dengan air mata yang semakin deras "15 menit Alen"ucap Widya "Lo kenapa sih Wid lo seakan-akan waktu diantara gua sama kak Alen!"Kesal Ela "Uda saat nya kita berdua pergi Adel" Ucap widya mengeluarkan napas nya gusar "Kita maksud lo? Lo mau ikut sama kak Alen LO MAU NINGGALIN GUaA JUGA WIDYA!?", teriak Ela membuat Widya mematung "JAWAB GUA KAK ALEN JAWAB GUA WIDYA!!"Tangis Ela pecah kembali "Uda saat nya lo belajar sendiri Adel"lirih Widya "Kenapa kalian hikss, ninggalin Adel sendiri" "Selamat ulang tahun Adel. good luck!"ucap Alen dan badannya tertarik oleh cahaya yang membawanya tadi "Bay Adel happy birthday gua harus pergi selamat berbahagia"ucap widya dan menyusul Alen ikut terbawa cahaya "JANGAN TINGGGALIN ADEL! WIDYA KAK ALEN HIKS JANGAN TINGGALIN ADEL! AKU MAU IKUT SAMA KALIAN!!!!!" "WIDYAAA!!!!"Teriak Ela kencang dan terbangun dengan nafas yang ngos-ngosan "Ela!"panggil seseorang membuat Ela menengok ke asal suara "Axsa hiks"Ucap Ela dan langsung memeluk lelaki itu "Lo kenapa lo baik-baik aja kan it's okay La itu hanya mimpi"ucap Axsa berusaha untuk menenangkan Ela "Mereka pergi..i..hiks gue gak mau sendiri hiks, "ucap Ela dengan masih "Siapa yang pergi lo gak sendiri? Disini ada gue oke" Ela pun mengambil nafas dan membuang nya perlahan, lalu menatap Axsa dalam "Are you okay?" Ucap Axsa yang sedikit kikuk di tatap oleh Ela begitu Ela pun tersenyum, "I'm fine" "Thank you," lanjut nya lalu melepaskan pelukan nya perlahan "It's okay" lalu Axsa mengusap rambut Ela "Gue keluar dulu ya ke kantin, lo pasti laper jangan kemana-mana!"perintah Axsa Saat Axsa ingin melangkah tangan nya terlebih dahulu di cekal Ela membuat Axsa membalikan badan ke arah Ela dan memperlihatkan wajah bingung nya "Sa..," Panggil Ela membuat Axsa memgerutkan dahinya "Makasih"ucap Ela dan melepaskan cekalan nya, Membuat Axsa tersenyum "Lu gak usah bilang makasih ke gua lo harus bilang itu ke Tasya," "Tasya? Si-siapa?"ucap Ela bingung sambil mengingat ingat nama Tasya yang sedikit asing baginya "Gue gak tau sih dia kawan sekelas gua dan dia juga yang nemuin lo jatuh di koridor, gua juga bingung kenapa dia manggil gua" Ucap Axsa yang semakin membuat Ela bingung "Hm, sekarang orang nya kemana?" "Oh- Tasya maksud lo dia lagi ke-" "Hallo"suara Gadis lain mengagetkan mereka berdua yang ada di dalam UKS. "Nah ini dia Tasya nya, tuh di cariin Ela gua nitip dia dulu gua mau ke kantin beliin dia makanan" "Oh iya oke" "Bye"pamit Axsa Ela dan Tasya yang di tinggal oleh Axsa tiba-tiba menjadi canggung, Ela yang sedari tadi diam dan bertarung dengan pikiran nya, sedangkan Tasya yang memilih duduk di sofa dan bermain dengan HP nya "Hmn, Makasih"ucap Ela memecah keheningan Tasya pun mendongakkan kepalanya menatap ke arah Ela yang masih tertunduk "Oh- it's okay" "Lagi pula lo ngapain lari-lari dikoridor"tanya Tasya ke Ela "Hmn entah gua juga bingung itu semua seperti mimpi gua pergi dari kelas setelah mereka mengucapkan Ulang tahun dan gua kembali dengan segala kejutan saat melihat kelas gua berantakkan-mungkin itu Reflek"ucap Ela menjelaskan "Oh-hmn kayak nya gua gak bisa lama-lama deh soalnya gua ada urusan, guajuga kesini cuman mau ngambil ponsel gua yang ketinggalan, yaudah ya Ela see you,"pamit Tasya dan berlalu Setelah ditinggal Tasya Ela terasa bingung dengan hari ini, semua nya terasa tiba-tiba mulai dari Widya yang terasa aneh Rara dan Dina yang hilang entah kemana, dan kelas nya yang berantaka tiba-tiba, belum lagi tentang mimpi Ela yang terasa nyata "Apa maksud semua ini?,"bingung Ela Ela bangun dari ranjang UKS mencoba untuk berdiri meskipun masih sedikit sakit di lutut nya "Arghss,, Gua harus balik lagi ke kelas, lagi pula Axsa lama banget" Drengg,,,Drengg Ponsel Ela bergetar tanda panggilan masuk, Ela pun merogoh sakunya mengambil ponsel nya dan mengangkat Telfon dari seseorang yang membuat Ela kaget "Widya?!" "Hallo"ucap Ela setelah mengangkat telfon "....." "Hah, oh ok" "......" "Iya curut sabar" Tut. Ela mendengus kesal "apa-apaan orang ini main perintah-perintah aja" Ela pun berjalan dengan sedikit menyeret kaki nya yang terasa nyeri Dia menuju kelas nya dengan masih bingung saat di depan kelas lagi-lagi pintu nya tertutup rapat Ela pun membuka pintu dengan perasaan takut. Byur... Dingin itu yang Ela rasakan saat air diatasnya tiba-tiba tumpah ke tubuh Ela "HAPPY BIRTHDAY!!!" "WHAT! LELUCON MACAM APA INI WOI!"Kesel Ela dengan kawan kelas nya beserta bu Juba yang menyengir ke arah Ela Semua nya tertawa ini hanya kawan kelas nya lalu sahabat nya kemana? dan Tasya? Bagaimana dia bisa ada di sini "Ahhh tapi makasih yahhh kalian hampir bikin gua mati tau gak"Kesal bercampur senang menjadi satu didalam hati Ela Yah gua pengen lo mati!- batin seseorang yang memperhatikan Ela Kue Tart sedang yang dibawa tasya membuat Ela sedikit terharu "Selamat ulang tahun Ela, meskipun kita baru kenal gua ngerasa nyaman sama lo" ucap Tasya yang dibalas senyuman oleh Ela "Make A wish gehh"sorak kawan sekelas Ela Ela pun membuat permohonan dalam hati lalu meniup lilin nya dan sorak sorai tepuk tangan menggema di dalam kelas "Makasih semuanya Kue nya kita makan bareng-bareng yah" "YEAYYY!!!"Teriak mereka sekali lagi Setelah memotong kue ponsel Ela kembali berbunyi menampilkan notif pesan Nomor tidak dikenal Gimana senang? Tenang Ade Game baru di mulai! Lagi-lagi pesan tak jelas seperti ini terkirim ke nomornya, dasar manusia kurang kerjaan. Setelah berpamitan dengan kawan-kawan nya Ela menjalankan Mobilnya menuju tempat yang sudah di janjikan oleh Widya beberap menit lalu. 25 menit Ela pun sampai ditempat yang dijanjikan dengan Widya. Ela berjalan sesuai dengan arahan yang di berikan oleh Widya lewat pesan. "Hmn disini kan?" Bingung Ela, mencari keberadaan Widya Namun Tiba-tiba mata nya terasa gelap karna ditutup dari belakang membuat Ela kaget dan membrontak untuk di lepas kan "WOI APAAN SIH WOI SIAPA LU GUA TABOK LO!!"kesel Ela dan mencoba untuk melepaskan tangan Itu dari matanya "Satu...duaa...tigaa"Aba-Aba seseorang membuat semua yang ada disitu bersiap "KEJUTAN!"Teriak mereka bersama Ela sudah tidak peduli lagi dengan Ekspresi muka nya dia benar-benar tidak menyangka ia benar-benar ingin menangis, tangis kebahagiaan di hari yang bahagia6
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD