pesta

1304 Words
Ela mematikan Shower, dan membalut tubuh dengan handuk kering, lalu Ela memakai kimono dan menuju Gantungan dimana gaun nya berada. Ela menatap bangga diri nya di depan cermin besar dihadapannya "Gak sia-sia gua olahraga badan gua seksi juga ternyata, ya Tuhan apakah ini yang di namakan bidadari hahaha, anjas!", monolog Ela memuji diri sendiri dengan pede. Gadis itu duduk didepan meja rias nya untuk memoles sedikit wajah Alami nya sedikit riasan, cantik sekali lagi, gadis itu tersenyum kecut menatap wajah nya didepan cermin tersebut. "Sedih banget sih La, lo ulang tahun gak ada di spesial-spesialin sedikit pun ama keluarga lo miris hehe,"Ucap Ela lalu menatap sekali lagi Wajahnya, untuk mengecek riasan tipis Ela keluar dari kamarnya untuk turun kebawah karna Acara sebentar lagi akan dimulai. Sekali lagi Ela harus melewati kamar kembaran nya itu, kamar Eca sedikit terbuka memperlihatkan Eca anak kesayangan Alexander yang sudah terlihat anggun dengan berbagai riasan mahal juga orang-orang ternama yang merias nya Senyum manis Ela kini telah berubah jadi senyum hambar yang tidak bisa diartikan lagi bahwa dirinya benar-benar Iri "Kak...", tiba-tiba suara Raka, Adik laki-lakinya mengkagetkan Ela yang tengah melamun dengan tatapan lurus kekamar Eca. Ela yang menyadari itu pun buru-buru menengok ke asal suara menemukan Raka yang juga tersenyum hambar sepertinya, mungkin Raka tau apa yang dipikirkan Ela "Eh, Raka gua gak papa kok", respon Ela benar-benar membuat Raka tersenyum kagum kepada kakak nya itu. "Yaudah, yuk kita kebawah!"ajak Raka pada Ela. Ela yang teringat oleh sesuatu yang lupa ia bawa pun cepat-cepat menolak ajakan Raka "Eh, duluan deh ponsel gua masih di kamar", pamit Ela dan menuju kamar sedangkan Raka laki itu pun mengangguk paham dan segera turun kebawah karna tamu sudah mulai berdatangan. Ela segera mengambil ponsel diatas kasur queensize. Lalu ia keluar dari kamar dan menuju dimana ia bisa melihat tamu dari atas. Ela mengernyitkan dahi bingung saat Melihat gaun dan jas yang Tamu pakai mempunyai warna yang sama dengan gaun miliknya, Ela berahli melihat papah dan Raka diapun sadar dan sekali lagi ia tersenyum kecut menahan perih didada ternyata gaun yang diberikan tetap lah gaun untuk seorang tamu ia sama sekali tidak dianggap dalam bagian keluarga ini. Ela menatap sedu Saat melihat baju dari tamu Adalah putih sedangkan Keluarga Alexander mereka memakai warna hitam menandakan mereka tuan rumah di pesta ini. Bahkan Ela baru menyadari bahwa Raka tadi memakai Jas Hitam Bukan putih, Ela pun teringat Oleh ucappan Eca Tadi pagi "Lo memang Hadir untuk tahun iniTapi Lo tetep jadi tamu dan tamu tau tempat dia dimana!" "Jadi ini Maksud Elo cha, It's Okay don't worry because,." Lirih Ela lalu menuju Tangga Untuk Turun dan ikut berkumpul dengan Tamu Lainnya Ingat hanya TAMU!- batin Ela Ela Pun mengembalikan senyum yang sempat pudar dia menguatkan dirinya, berusaha untuk kuat. Gadis itu menuruni tangga satu persatu dengan senyum manisnya namun saat di pertengahan tangga. Dimana semua orang menatapnya Termasuk Ayahnya dan Raka mereka berdua menatap tajam Ela. Sedangkan gadis itu bingung apa yang sedang terjadi. Tiba-tiba Ela merasakan sakit dibelakang rambutnya seperti ada yang menjambak nya dari belakang membuat Ela berbalik dan melihat siapa pelakunya. Ternyata Valen lah yang menarik rambut nya membuat Ela meringis menahan sakit dan dia berahli menatap Echa dan terpancar tatapan kekesalan dari gadis Itu. Ela merasakan tangannya ditarik membuat dia tertarik untuk menuruni tangga. Ternyata Raka lah yang menarik nya mungkin dia sama kesal nya denga Echa tadi Ela mengalihkan pandangan nya kearah dimana temannya berada mereka menatap Ela iba seakan ingin membela tapi, Apa boleh buat mereka hanya tamu sama seperti Ela yap! Tamu "OKE, SEMUANYA MUNGKIN ADA KESALAH PAHAMAN DISINI DAN KECEROBOHAN DARI GADIS CANTIK INI, JADI APAKAH KAMU BISA MENJELASKAN SIAPA KAMU KARNA, MUNGKIN TAMU-TAMU DISINI AKA BINGUNG OLEH PENGGANGGU CANTIK KITA INI,!"Ucap MC itu dan menunjuk Ela, Ela yang ditunjuk pun bingung harus berbuat apa. Melihat kebingungan Ela Raka buru-buru menjawab. "Dia sepupu kami, maaf atas kesalahan Sepupu kami acara bisa berjalan seperti semula,!" Jawab Raka lantang. MC yang tak lain pembawa acara dari pesta itu pun mengangguk mengerti "BAIKLAH, SEMUA SUDAH JELAS JADI ACARA RED CARPET INI AKAN DILANJUTKAN!OKE MANA TEPUK TANGAN NYA UNTUK GADIS CANTIK ADECA ANGELA ALEXANDER! SI CANTIK GADIS KEBANGGAAN TUAN. DAN NYOYA. ALEXANDER" "HAPPY BRITHDAY TO YOU GIRL!!" Lanjut MC tersebut dengan ucapan-ucapan susulan lainnya dari tamu-tamu Ela. Gadis itu melihat semuanya kebahagian yang di dapatkan Eca benar-benar sungguh beruntung didapatkan gadis itu Ela tersenyum ikut bahagia melihatnya Acara potongan kue pun berlangsung Ela. Gadis itu sekali lagi melihat adegan yang tidak bisa dirasakan nya tak ada ruang sedikit pun untuk nya. Dimana dia melihat Eca memegang pisau Kue dengan tangan Tn. Dan Ny. Alexander membantu nya untuk memotong kue Besar Itu dan Raka yang berada disamping nya sedangkan Dia Ela. Gadis yang juga berulang tahun dihari yang sama oleh kembarannya hanya bisa menatap iri keluarga nya. Gadis itu memegang sesak d**a nya melihat betapa sakit nya dia hanya dianggap tamu diacara ulang tahunnya juga. Saat bagian dimana keluarga Alexander Berpeluk hangat dimana mereka tidak merasakan kekurangan dengan keluarganya saat semua orang ikut bersorak seakan mereka ikut bahagia. Sedangkan gadis itu hanya bisa menahan dirinya untuk tidak berlari Memeluk mereka juga. Namun apa daya Ela tidak bisa menahan dirinya dia berlari ke arah dimana keluarga Alexander berpelukan dan ikut membuat celah bahwa dia juga bagian dari keluarga tersebut. Dia memeluk Erat Ayah dan ibunya serta Raka dan Eca yang juga berpelukan bersama ikut terkejut sedangkan Valen dia mencoba untuk melepaskan pelukan saat tau Ela. Ikut serta memeluknya Tapi permohonan Ela membuat semuanya membeku meskipun hanya Doni, Valen, Raka, dan Eca yang bisa mendengarnya "Kumohon untuk kali ini izin kan aku memeluk kalian, Bolehkan kali ini kumohon jangan melepaskan ku, kumohon aku juga bagian dari kalian..sekali lagi aku mohon biarkan pelukan ini tidak terlepas..."lirih Ela mempererat pelukan, dan tak ada satu pun yang melepas kan pelukan itu Berapa menit pun "WOHOO!!!"seruan MC itu membuat mereka tersadar dan tersenyum kearah semuanya termasuk Ela dia tersenyum sangat manis. Sedangkan Valen wanita itu mati-matian menahan emosi nya dia sangat Membenci Ela dan sangat tidak sudi Ela hadir dipesta itu. Doni yang tau bahwa istrinya sedang menahan Emosi dia pun menggegam tangan istrinya seakan memberi kode untuk tetap sabar Sedangkan di lain sisi. Seorang gadis yang ikut serta menyaksikan Adegan tersebut pun tersenyum seakan dia siap untuk pergi dan menjalankan misinya. Dia adalah Widya gadis yang tak lain adalah Sahabat Ela. Widya memundurkan kakinya melangkah pergi dari Pesta tersebut ternyata Ela baik baik saja dia hanya ingin memastikan sebelum dia berangkat ke stasiun dia telah merecanakan semua nya dan dia yakin dia akan kembali Dan tidak akan gagal "Gue akan kembali Ela Don't cry!"gumam Widya dan menghampiri Rehan yang sudah menunggu nya. Sebelumnya Widya sudah pamit dengan Dina dan Rara tentu respon dua gadis itu sangat bisa dibilang Tidak baik baik saja tapi apa boleh buat mereka berdua hanya bisa ikhlas dan berharap semua berjalan dengan rencana. Acara berjalan dengan baik meskipun di awal Ela membuat kesalahan, yang membuat keluarga nya kecewa termasuk Raka Beberapa menit lagi acara selesai Ela yang sedang berkumpul dengan kawan-kawan nya pun bingung dengan Ketidak hadiran nya Widya "Eh- Widya kemana?"bingung Ela bertanya dengan Rara dan juga Dina. Raut kedua gadis itu berubah drastis menatap sedih ke arah Ela. Ela yang menangkap tatapan itu semakin bingung "Apa? Gue nanya Widya gak dateng apa gimana?" Tanya Ela sekali lagi "La, lo janji sama kita kalo lo gak akan nangis sedikit pun" ucapa Dina, Ela bingung dengan Ucapan Dina namun dengan cepat Ela mengangguk Saat Dina hendak menjelaskan tiba-tiba ucapan Rara mencegahnya "Kita gak bisa Din!"kesal Rara menahan air mata nya, "Lo bisa jawab semuanya saat lo pergi ke-kamar lo"lanjut Rara. Baru saja Ela bangun dari duduk nya untuk pergi kekamarnya cekalan tangan Dina membuat pergerakan Ela terhenti, "Tapi gak sekarang La" "Lalu kapan Din!" Kesal Ela dan kembali keduduknya "Tunggu acara selesai.!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD