Mimpi Buruk

924 Words

Jam menunjukkan pukul satu dini hari, dan Arvan terbangun dari tidurnya saat mendengar suara di sampingnya. Arvan mengerjapkan mata kemudian melihat ke arah Alana yang tidur meringkuk seperti janin. Wajah wanita itu banjir oleh air mata, disertai dengan isakan pelan. "Maaf. Maaf." Kata maaf terlontar dari bibir Alana yang bergetar. Matanya terpejam, dan Arvan pastikan kalau Alana mengalami mimpi buruk lagi. Malam kemarin dia juga mendapati Alana menangis dalam tidurnya. Dan sekarang, terjadi lagi. "Alana, bangun." Arvan mendekat dan menepuk pelan pipi Alana. Bukan mereda, tapi tangis Alana malah semakin keras. "Itu bukan aku, Yah. Itu bukan aku." Suara Alana terdengar semakin jelas dan keras. "Hei, bangun." Arvan menggoyangkan lengan Alana beberapa kali dan itu berhasil membuat Alana t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD