Bab 4

1226 Words
Peluh yang mulai mencair membasahi seluruh tubuh Gabriel menyebabkan Gabriel mengeluh dan kebosanan yang terlampau mengantuhi dirinya.Tiba-tiba seekor kucing parsi melewati Gabriel menyebabkan Gabriel terpesona dengan kecomelan kucing itu. Kucing parsi yang berwarna kekuning kuningan itu berjaya menarik minatnya. Tanpa di minta kaki Gabriel mulai mengejar kucing parsi yang sedang berjalan dengan santainya. Gabriel tersenyum melihat kucing itu. Langkah demi langkah di ambil oleh Gabriel agar dia dapat mendekati dan membelai kucing parsi yang terlihat mempersonakan. Dengan beraninya kucing parsi yang sifatnya pandai untuk menyeberangi jalan raya menyebabkan Gabriel hampir dilanggar oleh sebuah motosikal dikeranakan Gabriel sama sekali tidak melihat kiri dan kanan ketika melintasi jalan raya yang ada dipikirannya hanya ingin menyentuh dan memeluk kucing Parsi tersebut. “Hati-hati” kata pemuda yang hampir melanggar Gabriel. “Sorry ya, kucing tu cantik sangat” balas Gabriel pula. Lalu pemuda itu membuka topi keledarnya untuk melihat jelas wajah cantik Gabriel. Sungguh pemuda itu terpesona dengan kecantikan yang dimiliki oleh Gabriel. Kaku terus dibuatnya. “Maaf ya” kata Gabriel sekali lagi akan kelalaiannya. Namun tidak ada respond langsung yang terkeluar dari mulut pemuda itu. Gabriel lalu melambai-lambai kedua tanggannya kearah wajah pemuda itu namun langsung tidak ada reaksi langsung yang diberikan oleh pemuda itu. “Kau suka aku” tanya Gabriel tanpa segan silu. Mendengarkan kata-kata yang keluar dari mulut Gabriel menyedarkan pemuda itu dari alamnya sendiri. “ Tak, tapi hati-hati ya” balas pemuda itu dengan gelabahnya. Tanpa segan silu pemuda itu mengamati wajah cantik Gabriel lalu tersenyum. “Rasanya untuk kali ini aku akan tinggal lama di sini” bisik hati kecil pemuda itu. “ Ya, terima kasih ya” jawab Gabriel pula. “Kau orang baru di kampung ini?” tanya pemuda itu untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaan Gabriel di kampung itu. “Ya, ayah aku baru dipindahkan ke tempat ini seminggu yang lalu” jawab Gabriel pula. “Ooo, okey” Pemuda itu menghadiahkan satu senyuman untuk Gabriel lalu di balas oleh Gabriel. “Aku Alif” Alif memperkenalkan dirinya pula. “Aku Gabriel” balas Gabriel pula. Gabriel? Nama yang indah seperti orangnya. Mempunyai senyuman yang cantik pasti akan membuatkan jejaka-jejaka di kampung ini cair hanya dengan melihat wajah cantiknya. Aku selalu pergi dan datang hanya kerana aku bosan di kampung ini tapi dengan pertemuan ini rasanya aku mempunyai tujuan yang sebetulnya akan membuatkan aku tidak merasakan kebosanan lagi dan tidak akan pergi lagi dari kampung ini. Bisik hati kecil Alif. Gabriel masih tercari-cari keberadaan kucing parsi tersebut namun kucing itu telah hilang dari pandangan mata. Gabriel mengeluh lalu melihat kearah Alif. Alif sama sekali belum menghilang dari pandangan Gabriel. Gabriel keheranan dengan kelakuan Alif yang tidak lekang dari senyumannya. “Aku pergi dulu ya” kata Gabriel lalu mengambil langkah meninggalkan Alif seorang diri. “Gabriel” sebut Alif dengan nada yang rendah. Setiap kita pasti adanya pertemuaan yang mungkin akan memberikan seribu makna tersirat dari sebuah pertemuan. Mau itu pengalaman yang pahit ataupun sebuah pengalaman yang akhirnya akan membawah kepada satu titik di mana akan indah pada waktunya. Atau hanya kenangan yang akan mengajar kita erti sebuah kedewasaan yang selama ini yang kita cari dari dunia maupun dari manusia itu sendiri. Mengapah ada pertemuan jika akhirnya pertemuaan itu akan membawah kepada satu kesakitan? Namun sedarkah bahawa pertemuan pasti akan memberikan kita seribu kekuatan untuk menjalankan proses pendewasaan. Dalam perjalanannya, wajah cantik Gabriel sama sekali tidak lekang dari ingatan Alif. Alif berharap agar suatu hari dia dipertemukan kembali oleh Gabriel. Alif juga berharap agar diberikan kesempatan untuk berkenalan dan mengenali Gabriel dengan lebih dekat lagi. Selama ini Alif seringa kali keluar masuk negeri hanya kerana dia tidak suka cara ayahnya dalam mendidiknya maka dengan mengelakkan diri dan datang ke tempat yang baru Alif mampu mendapatkan ketenangan yang selama ini dicarinya. Tapi dengan pertemuan yang terjadi di antara Alif dan Gabriel memberikan semangat untuk Alif bertahan di kampung tersebut. Alif tersenyum seorang diri apabila mengingatkan peristiwa yang berlaku. Tiba-tiba seekor kucing parsi memasuki bilik tidur Alif. “Meow” bunyi kucing parsi itu menyadarkan Alif dari lamunannya. Alif langsung mengambil dan membelai kucing parsi tersebut. Sungguh dia bertuah kerana kucing parsinya itulah yang telah menemukan dirinya dengan Gabriel. “Par, makasih ya kerana kau telah membawa bidadari cantik seperti Gabriel” kata Alif kepada kucingnya itu. Alif membaringkan tubuhnya di atas tilam empuk kepunyaannya. Penat yang dirasainya yang baru balik dibayar dengan satu hadiah yang cukup besar. Tiba-tiba Alif teringatkan kata-kata yang dikeluarkan dari mulut Gabriel bahawa keluarganya berpindah di keranakan ayahnya dipindahkan di kampung itu. Dalam pikirannya mungkin sahaja ayahnya merupakan seorang guru yang dipindahkan di kampungnya dan mungkin saja ayahnya seorang polis dan bertugas di dekat-dekat sini. Bunyi ketukan pintu yang diketuk dari luar menyadarkan Alif dari imaginasinya. Alif melihat kearah pintu biliknya dan yang pasti sosok tubuh yang sedang berapa di balik pintu pasti ibunya. “Ya mak, masuk saja” kata Alif. Tombol pintu dipusingkan dari luar. Apabila pintu dibuka sosok seorang ibu telah berdiri di depan mata Alif. Puan Salmah menghadiahkan satu senyuman kea rah anak terunanya yang sama sekali jarang pulang ke rumah. Puan Salmah tau didikan ayahnya untuk menjadikan Alif seorang ustadz adalah sangat tegas sehinggakan Alif lebih memilih untuk pergi dan balik dari luar negeri dan jarang ada di rumah mereka. Puan Salmah juga tau bahawa Alif sememangnya ingin menjadi seorang ustadz tapi dengan didikan yang diberikan oleh ayah Alif sendiri menyebabkan Alif merasakan dirinya tidak akan perna sempurna dan tidak akan perna layak untuk menjadi seseorang yang akan dipandang oleh orang sekeliling akan statusnya untuk menjadi seorang pemimpin. Alif yang kini berusia 18 tahun menyadari akan hakikat itu di mana dia perlu menjadi diri sendiri dan tidak ingin terlalu memaksakan diri untuk mengikuti kehendak yang bukan disukainya. Alif juga sedar bahawa kelak kehidupannya tidak akan bergantung kepada kedua orang tuanya. Semua manusia pasti akan tinggal seorang diri bukan? Dan di akhiratnya kita akan seorang diri juga. Dengan usia yang mudah bukan kah lebih baik untuk kita belajar dan mencari diri kita sebenarnya supaya kelak kita mampu memimpin keluarga kita. Dengan satu perjalanan yang kita tempuhi dalam masa-masa mudah pasti akan tersemainya sebuah kenangan yang mampu memberikan seribu pengalaman yang boleh dijadikan teladan dan yang akan dapat memberikan perkonsian kepada generasi yang akan datang. Tanpa melakukan apa-apa di usia yang mudah tidak akan memberikan pengalaman yang cukup menarik apabila di ingati kembali. Semua orang tau masa-masa mudahlah kita masih memiliki satu kekuatan untuk melalukan apa pun yang diingini oleh manusia untuk menjadikan kita lebih baik dan apabila telah di makan usia maka satu persatu kotak ingatan kita akan hilang dan berubah menjadi bayi lagi. “Alif tolong kali ini berikan masa untuk keluarga ya” minta Puan Salmah dari anaknya. “Ya, Alif tidak akan lari lagi jika ayah tidak terus terusan memaksa Alif untuk mengikuti langkahnya mak, Alif penat dan Alif juga tau bahawa Alif takan perna jadi seperti ayah, Alif ingin bebas dan mencapai cita-cita alif dengan sendirinya” pinta Alif pula. Puan Salmah hanya mampu mengangguk dan membelai rambut-rambut Alif. Puan Salmah tidak perna memaksa Alif untuk mengikuti langkah ayahnya tapi Puan Salmah hanya menginginkan Alif agar Alif tidak akan lupa dengan ibadahnya di manapun Alif berada. Sungguh Alif seorang yang kental dan berjiwa besar apa yang diingini tidak boleh ada seorang pun yang menghalangnya dan dia akan berusaha seorang diri untuk mendapatkan keinginannya tanpa meminta bantuan dari orang lain.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD