Kemarin, Gabe meninggalkanku sendirian di restoran. Aku pun memutuskan untuk langsung kembali ke rumah kami meski nyatanya Gabe tidak ada di sana. Malamnya, Ben datang ke rumah kami. Dengan ekspresi yang tidak dapat aku artikan, Ben mengatakan jika aku tidak perlu datang lagi ke Solaris besok. Gabe sudah mencopot jabatanku. Saat aku bertanya tentang dimana keberadaan Gabe, Ben hanya diam saja. Enggan menjawab dan berlalu begitu saja. Semalam, pikiranku benar-benar kacau. Aku sibuk menduga-duga tentang semuanya. Tentang perasaan Gabe, tentang hubungan Gabe dengan orang lain, tentang Gabe yang kadang bertingkah seolah ia mencintaiku lalu membuangku seperti sampah. Tanpa sadar, fajar telah kembali datang. Tak ada tanda kehadiran Gabe sama sekali di rumah mewah ini. Aku menghela napas kasar

