Rumaisyah menahan perutnya yang terasa nyeri. Ia bangkit, lalu menatap sendu pada Sultan yang tampak terlelap di atas ranjang setelah lebih dari 1 jam menggagahinya. Wanita itu perlahan turun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi. Di bawah guyuran shower, Rumaisyah menangis. Sultan menggaulinya dengan kasar. Trauma yang sempat hilang, kini seolah mencoba mengusik kembali memori ingatannya. Sultan kasar seperti saat pertama kali, tetapi bedanya, jika dulu Sultan menyebut nama Sarah, malam ini pria berstatus suaminya itu menyebut namanya. 'Kamu hanya milikku Rum, hanya milikku.' Milik, milik seperti apa yang Sultan maksud? Rumaisyah sadar, statusnya sah sebagai istri Sultan. Namun, status itu pun masih menggantung, entah akan seperti apa status itu ke depan, apakah bertahan selamany

