"Kenapa Mas Sultan seperti melunak sama Rumaisyah?" Sarah mondar mandir di kamarnya setelah mengakhiri panggilan telepon dengan kekasihnya. "Mereka tiga hari bareng, gak mungkin kan Mas Sultan langsung jatuh cinta sama Rumaisyah?" Darah Sarah seolah mendidih, cemburu, ingin rasanya menyusul Sultan sekarang. Namun, Sultan bilang padanya pria itu akan langsung pulang setelah Rumaisyah tanda tangan kontrak pernikahan itu. "Apa Rumaisyah gak setuju dengan isi kontrak itu?" Sarah kemudian duduk di ranjang. Jelas, ia sadar jika poin-poin dalam kontrak pernikahan itu merugikan Rumaisyah. Dia harus membesarkan anaknya seorang diri dan Sultan hanya menafkahi materi anaknya saja. Pasti berat untuk Rumaisyah. "Tapi, Rumaisyah harus sadar diri, aku selama ini sudah baik sama dia, masa dia te

