"Anak itu tidak bersalah, Sarah, aku mohon, biarkan dia hidup dan jadi anakku." Sultan kembali berlutut memohon maaf dan kesempatan pada Sarah yang sejak tadi hanya duduk diam dan menangis di kursi makan. "Aku tidak akan memaksamu menerimanya juga nanti." "Aku menikahi Rumaisyah, sungguh benar-benar tak ada niat lain. Hanya agar anak darah dagingku nanti tidak dianggap anak haram, jika ditanya, dia bisa jawab, siapa ayahnya." "Aku akui aku salah, tidak memberitahu soal ini, apalagi meminta izinmu, aku hanya ingin menjaga perasaanmu saja. Bagaimanapun, Rumaisyah adalah sahabatmu." "Aku yakin kamu akan berpikir kami mengkhianatimu, seperti Rumaisyah yang memilih merahasiakan kebenarannya, hanya demi menjaga perasaanmu, dia rela menanggungnya sendiri." "Tapi, bangkai ditutup, lama-lama

