eighteen

2810 Words

Jane menggigit bibirnya merasa gugup dan mencoba mendorong d**a Satya yang ingin semakin rapat padanya. Dia kewalahan dengan suasana yang terbangun saat ini. rasanya sangat gerah dan oksigen entah pergi kemana. Wajah mereka semakin dekat jaraknya. Kemudian kedua hidung mereka saling bersentuhan. Lalu— "Mamama!! Huaaa!!" Mendengar suara tangis Panji, Jane langsung saja mendorong tubuh Satya hingga pria itu mundur beberapa langkah darinya lalu Jane segera turun dari meja makan. Dia membenarkan pakaiannya terlebih dahulu lalu berlari menuju kamar Panji. Wah.. Panji baru saja menyelamatkannya! Jane membawa keluar Panji yang masih menangis, bocah itu padahal tidak tidur siang karena bermain terus dengan orang-orang di kantornya tadi. Tapi saat ini justru terbangun bahkan belum sejam Panji

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD