twenty three

2064 Words

Satya melepaskan pelukannya pada Jane lalu tersenyum menatap wanita di hadapannya ini. Tangannya kemudian terulur menyentuh wajah Jane yang masih menunduk. Dia mengusap bagian kanan wajah Jane yang terasa lembut di kulitnya. "Nggak papa, Jane. Yang terpenting sekarang biarkan saya memperkenalkan Panji pada keluarganya. Karena suatu saat nanti mungkin Panji sendiri yang akan mencari keluarganya yang lain ketika dia besar nanti." Ujar Satya. Jane semakin tertunduk ketika dirinya tidak mampu membayangkan masa dimana Panji memang akan menjadi besar dan mulai mencari jati dirinya. Setetes air mata turun membasahi pipinya yang langsung diusap oleh Satya. "Sudah..jangan terlalu dipikirkan.." Jane mengangguk pelan, masih belum mendongakkan kepalanya. Setelah itu mereka kemudian berpisah. Jane

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD