Gadis itu membuang botol kosong ke dalam tong sampah. Berjalan keluar rumah dengan kaos oblong dan juga celana pendeknya. Rambut panjangnya hanya dicepol seadanya, melangkah ke depan rumah dengan sendal jepitnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya masih setengah mengantuk. Terpaksa bangun karena ditelepon Lian untuk ke rumah Syahid. Entah untuk apa, padahal masih pagi-pagi buta begini dan bisa-bisanya Lian menganggu dengan meneleponnya sedari tadi. Alena menguap kecil sembari membuka pagar rumah dan memutar mata jengah saat melihat sosok Lian kini berdiri di depannya dengan motor yang sudah terparkir. "Harus banget pergi pagi-pagi begini? Gue belum ada tidur dari semalam." Gerutunya dengan sesekali memejamkan matanya, benar-benar masih mengantuk. Lian menghela napas, menepuk pelan pipi bu

