Pandangan Pertama

1027 Words

Erlangga terlihat duduk di depan kafe dengan merunduk memandangi hapenya dalam genggaman. Ia sedang menunggu pesan dari Erisa yang belum ada tanda-tanda balasan, padahal sudah terlihat centang dua biru.  Pemuda itu berdecak samar dengan mengembuskan napasnya kasar. Hendak masuk ke dalam kafe lalu bertubrukan dengan sosok Yunna yang ingin keluar dari sana. Yunna hanya menganggukan kepalanya sebagai permohonan maaf, lalu melangkah pergi begitu saja tanpa sepatah kata. "Lah, kok pulang?" Tanya Erlangga membuat Yunna menoleh ke arahnya, "selesai shiftnya, pak." Balasnya dengan kembali ingin melangkah pergi namun Erlangga malah menahannya.  "Kenapa bapak, saya lagi buru-buru nih?" Kata Yunna dengan menahan kekesalannya membuat pemuda di depannya mendelik kecil. "Gue ikut ya, soalnya lama-la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD