Bianca menghentikan aktivitasnya saat merasakan tangan Fabian merangkul bahunya. d**a Fabian yang tak tertutup apapun terasa hangat menyapu kulitnya yang hanya berbalut kemeja hitam yang Fabian kenakan malam tadi. Suara aliran dari cairan hitam yang turun dari mesin pembuat kopi ke gelas yang ada di bawahnya menjadi background music bersamaan dengan detak jantungnya yang kembali berlomba.
“Fabi...” panggil Bianca berusaha melepaskan pelukan Fabian.
“Biarkan seperti ini sejenak, tolong...”
Bianca kembali membeku saat mendengar permohonan yang Fabian ucapkan. Dia bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi sehingga Fabian terus memeluk tubuhnya erat sembari menciumi puncak kepalanya. Dia menghela napas dalam sembari memikirkan arti pelukan ini. Entah mengapa, pelukan yang Fabian berikan se
