Bianca bersandar pada pintu taksi yang terkunci memandang ke arah jalan yang sekarang bergerak melewatinya. Taksi yang dia tumpangi melaju menuju apartemennya. Entah apa yang membuat air matanya jatuh sendiri saat memakan makanan buatan Chef itu. Ada rasa familiar yang dia masuk ke dalam pikirannya, seolah masakan buatan Chef itu sering dia makan dulu. Bayangan masa lalu yang sudah dia lupakan, perlahan datang kembali ke dalam pikirannya layaknya potongan-potongan puzzle yang perlu disusun. Joanna memintanya untuk menghadapi masa lalu itu, tapi rasanya dia masih belum sanggup untuk melakukannya. Kepalanya menunduk. Jemari tangan kanannya memainkan bandul berbentuk menara Eiffel dari bracelet yang selalu dia kenakan di tangan kirinya. Pikirannya terus memikirkan tindakan aneh yang diperl

