BAB 5

574 Words
JOE POV Semenjak Luna pergi dari rumahku, aku merasa ada yang hilang dari hidupku. Aku merasa menyesal telah menyuruhnya pergi dari rumah. Setelah pulang dari kantor, aku menuju ke rumah mertuaku untuk bertemu dengan Luna. Saat aku tiba disana, aku melihat ayah Luna yang sepertinya tidak suka dengan kedatanganku. “ Ada apa kamu kesini?! Kau ingin menyiksa anakku lagi?!” “ Maaf, saya kesini ingin bertemu dengan Luna” “ Sudahlah! Sebaiknya kau pergi saja! Aku menyesal telah menikahkan Luna dengan pria yang tidak punya hati sepertimu!” “ Saya tidak akan pergi sebelum saya bertemu dengan Luna!” Tiba – tiba Luna menghampiri kami dan ia mencoba menenangkan ayahnya yang sedang emosi. “ Ayah sebaiknya masuk ke dalam. Biar Luna yang menghadapi Joe” “ Ayah tidak akan membiarkanmu di sakiti oleh pria ini!” “ Ayah tenang saja, Luna baik – baik saja” “ Kalau dia menyakitimu, panggil ayah!” Luna mengajakku berbicara di teras depan dan sepertinya ia ingin membicarakan sesuatu yang penting. “ Ada yang ingin aku bicarakan padamu” “ Aku juga ada yang ingin ku bicarakan” “ Aku ingin kita bercerai” Aku sangat terkejut mendengar perkataan Luna yang meminta untuk bercerai. “ Aku tidak mau bercerai!” “ Kenapa kau menolak untuk bercerai?! Bukannya kau tidak ingin bersamaku lagi!” “ Kau salah! Aku kesini tidak ingin membahas tentang perceraian!” “ Terus apa maumu ating kesini? Kau ingin menghinaku di depan ayahku?!” “ Kenapa kau selalu saja berpikiran atinge terhadapku? Aku kesini ingin mengajakmu kembali ke rumah!” “ Aku tidak mau kembali! Aku sangat membencimu!” “ Kau harus ingat bahwa statusmu masih istriku dan aku berhak untuk membawamu kembali ke rumah!” Tiba – tiba ayah Luna ating menghampiri kami dan ia melarangku untuk membawa Luna kembali ke rumahku. “ Aku tidak akan pernah mengijinkan Luna untuk kembali bersamamu!” “ Saya masih sah sebagai suami Luna dan saya berhak membawanya pulang ke rumah!” “ Kalau kau memaksanya untuk kembali, langkahi dulu mayatku!” “ Sudah, cukup! Aku mohon kau pergi dari rumahku!” “ Aku tidak akan pergi sebelum kau ikut pergi bersamaku!” “ Pergi kau dari rumahku! Aku tidak sudi memiliki menantu yang kurang ajar sepertimu!” Aku tetap bersikeras untuk tidak pergi sampai akhirnya ayah Luna jatuh pingsan dan Luna sangat terkejut melihat ayahnya. Aku berusaha membawa ayahnya ke rumah sakit dan Luna terlihat sangat sedih. “ Ini semua karena ulahmu! Kau sengaja membuat ayahku jatuh sakit kan?!” “ Aku tidak bermaksud seperti itu! Aku hanya ingin kau kembali ke rumah!” “ Kalau sampai terjadi sesuatu terhadap ayahku, aku tidak akan memaafkanmu!” Tidak beberapa lama kami sampai di rumah sakit. Dokter dan perawat membawa ayah Luna ke ruang operasi. Aku berusaha menenangkan Luna tetapi Luna berusaha menjauh dariku. Aku bisa merasakan jika saat ini ia sangat khawatir memikirkan kondisi ayahnya. “ Untuk apa kau mendekatiku?! Ini semua karena ulahmu yang membuat ayahku jatuh sakit!” “ Kenapa kau menyalahkanku?! Ini semua bukan kesalahanku jika ayahmu jatuh sakit!” “Pergi kau dari sini! Aku tidak ingin melihatmu!” Sangking kesalnya, aku pergi meninggalkan rumah sakit dan membiarkan Luna seorang diri. Rasanya aku ingin memaki diriku sendiri karena membuat kesalahan yang fatal sehingga membuat ayah Luna jatuh sakit. Aku tidak pernah menginginkan hal buruk ini terjadi tetapi takdir berkata lain dan saat ini aku tidak bisa berbuat apapun untuk memperbaiki semua yang telah terjadi
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD