BAB 2

565 Words
LUNA POV Aku tidak akan pernah melupakan peristiwa yang aku alami hari ini. Aku dan Joe resmi menjadi sepasang suami istri dan rasanya aku ingin menangis karena aku tidak mengharapkan pernikahan ini. Aku melihat Joe tersenyum sinis kepadaku dan aku tau dia merencanakan sesuatu yang buruk untukku. " Selamat datang di kehidupan barumu. Sebentar lagi kau akan menerima kejutan dariku" " Aku tidak tertarik dengan kejutan yang kau berikan padaku" " Oh ya? Aku baru pertama kali bertemu dengan seorang wanita yang berani melawanku" " Berarti aku seorang wanita yang pemberani!" " Terserah kau mau berkata apa, yang jelas aku akan membuat hidupmu bagai di neraka!" " Aku tidak takut dengan ancamanmu!" " Malam ini kau harus tidur di luar karena aku tidak ingin tidur seranjang denganmu!" " Baguslah! Aku juga tidak ingin sekamar denganmu!" Joe melempar bantal dan selimut ke arahku dan aku sangat kesal dengan perlakuannya kepadaku. " Bisakah kau bersikap sopan terhadapku?!" " Untuk apa aku sopan terhadap wanita sepertimu?! Kau menikah denganku hanya ingin menyelamatkan perusahaan ayahmu!" Joe menutup pintu tepat di depanku dan rasanya aku sangat membencinya. Aku akan membuat perhitungan terhadapnya atas semua perbuatannya terhadapku. *** JOE POV Malam ini aku sangat puas karena membuat wanita itu marah. Dari dulu aku tidak terlalu suka dekat dengan wanita karena aku menganggap mereka hanya menginginkan hartaku. Aku tidak pernah membayangkan jika aku akan menikahi seorang wanita yang baru saja ku kenal dan aku tidak tau apapun tentangnya. Aku berharap wanita itu tidak akan betah berada di rumah dan pada akhirnya ia akan pergi dari rumahku. *** LUNA POV Keesokan hari aku mulai terbangun saat Joe memercikkan air ke wajahku. Aku sangat terkejut sekaligus kesal karena ulahnya yang menjengkelkan. " Bangun pemalas! Sudah waktunya kau membuatkanku sarapan!" " Aku tidak mau!" " Apa kau bilang?! Kau menolak permintaanku?!" " Iya! Memang kenapa?! Kau punya kaki dan tangan, seharusnya kau bisa berjalan ke dapur dan membuat sarapan sendiri!" " Tapi kau sekarang istriku! Aku berhak menyuruhmu untuk membuatkanku sarapan!" " Asal kau tau, aku bukan pembantumu yang bisa kau suruh semaumu!" Tiba - tiba Joe menarik tanganku dengan kasar dan menyeretku ke dapur. " Buatkan sarapanku sekarang! Pagi ini aku mau berangkat ke kantor! Aku tidak mau mati kelaparan karena tidak sarapan!" " Buat sarapan sendiri! Aku tidak mau di suruh - suruh olehmu!" " Dasar wanita tidak berguna! Untuk apa aku menikahimu jika kau tidak mau melayaniku!" Sangking kesalnya aku terhadap Joe, aku menampar Joe hingga ia meringis kesakitan. " Kau memang kurang ajar! Berani - beraninya kau menamparku!" " Kau yang kurang ajar karena sikapmu tidak sopan terhadapku!" " Kau lihat saja apa yang akan aku lakukan terhadapmu!" Joe membanting gelas hingga terpecah ke lantai. Lalu ia pergi meninggalkanku. Rasanya hatiku hancur melihat perlakuannya yang kasar terhadapku. Aku membersihkan pecahan gelas dari lantai dan aku mencoba untuk menenangkan diriku sambil aku memikirkan rencana untuk membalas perbuatannya terhadapku. ***     JOE POV Aku sangat kesal mengingat kejadiaan saat di rumah. Rasa kekesalanku terhadap wanita itu sangat besar dan aku sangat ingin menyingkirkan wanita itu dari rumahku. Tiba - tiba Sisca datang ke ruanganku dan ia duduk di pangkuanku " Ada apa sayang? Sepertinya kau terlihat sangat kesal" " Aku ingin kau membantuku untuk menyingkirkan istriku dari rumahku" " Tentu saja sayang, aku akan membantumu" Tidak salah aku memilih Sisca sebagai sekretaris sekaligus selingkuhanku karena ia dapat mewujudkan rencanaku untuk menyingkirkan wanita menyebalkan itu                    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD