Maura mengerjapkan matanya saat cahaya di ruangan itu mulai memasuki matanya. Kepalanya terasa sangat sakit. Sepertinya baru kemarin ia jatuh sakit karena memikirkan Arindanya. Tapi sekarang ia malah sakit lagi.
"Anda sudah bangun?" Ucap seorang wanita paruh baya yang sedang menjaga Maura.
"H..hhaus" ucap Maura karena tenggorokannya terasa sangat kering.
Wanita itu membantu Maura untuk bangkit dan minum.
"Apa anda masih pusing?" Tanya wanita itu lagi.
"Ya. Sangat pusing. Aku ada dimana? Anakku ada dimana? Kau siapa?" Tanya Maura panjang saat ia sudah mendapati suaranya kembali.
"Tenang lah. Kita ada di Villa dan anak anda ada dikamar sebelah. Tuan Benito tidak memperbolehkan kalian bertemu untuk beberapa waktu. Saya rasa tubuh anda sangat lemah. Apa anda baru jatuh
