“Kalau kamu benar-benar mau pergi dari sekolah ini, itu berarti kamu bodoh.” Setelah mengucapkan kata-kata itu, Fuyumi menatap Nero yang tengah duduk di ruang kerjanya di perpustakaan sekolah. Meskipun tidak memiliki teman di sekolah ini seperti para guru yang lain, Fuyumi sudah mendengar kabar tentang Nero yang ingin keluar dari sekolah dan pindah ke New York. Dan jujur, Fuyumi sama sekali tidak mengerti jalan pikiran pria itu. Bisa dilihat jika Nero sangat menyukai Muti, sama seperti yang ia rasakan pada Damar, tetapi kenapa pria itu memutuskan untuk mengalah dan menjauh? Bukankah seharusnya Nero berjuang agar Muti mencintainya? Dan bukankah perjuangan itu berarti dengan ia tetap ada di sisi Muti? Fuyumi tahu jika Damar sekarang begitu membencinya. Ia juga tahu bagaimana orang-orang d

