Psikologis Anak

2526 Words

Arabella tampak sibuk. Perempuan itu sudah berada di rumah sakit tapi masih menemui dokternya. Sementara ibunya ada di kamar bersama Arzan. Ibunya sangat bersyukur karena ada bantuan dari Arzan tadi. Ia tentunya tak begitu banyak membantu karena faktor usia. Berkat kecekatan Arzan, Arasha setidaknya tertolong. Kini gadis kecil itu menangis. Arzan mengangkat tubuhnya perlahan. Lalu menggendongnya dan menepuk-nepuk punggungnya. Ia sering melakukan ini kalau para sepupunya sedang rewel karena sedang sakit. Sementara kepala Arasha jatuh ke pundaknya. Makin lama makin tenang hingga akhirnya tertidur. "Sebetulnya, ini sudah yang kedua kalinya," tidur Arabella ketika ia dihadapkan pada dokter anak dan juga psikolog anak. Ia berbicara dengan sangat fasih dan mengatakan mungkin kecurigaan si dokt

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD