Hey! Apa Kau Tidak Bisa Menunggu Sebentar?

1153 Words

Abraham dan Kirana sudah berada dirumah setelah menyelesaikan semua urusan untuk Ibu Ijah, termasuk tempat tinggalnya. Diatas sofa, Abraham membaringkan dirinya dengan menjadikan paha Kirana sebagai bantalan dikepala sedangkan Kirana sendiri hanya duduk bersandar. “Usap kepalaku,” pinta Abraham menarik tangan Kirana mengarah kekeningnya. Tanpa protes, Kirana melakukannya. Abraham senang dan tersenyum sampai menunjukkan giginya. “Mmm… Bram?” “Mm?” “Terima kasih karena sudah memberikan tempat untuk Ibu Ijah.” Abraham hanya menjawab dengan senyum dibibir dengan mata yang terpejam namun tidak tidur. Dia hanya menikmati usapan dari jari Kirana. Kedua tangan yang sudah dilipat didepan d**a, dan kakinya yang digoyang-goyangkan seperti anak kucing yang memainkan ekornya saat dimanja. “Ap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD