Tiba-tiba ada suara tepuk tangan dari arah pintu. Suara itu semakin mendekat diiringi dengan langkah kaki. “Hah…? Dia kan… cowok tampan itu?” “Eh, bukankah dia adalah Tuan Wilson?” Staf-staf berbisik dengan rekannya saat melihat Abraham memasuki ruangan dan semakin dekat. Masih sambil bertepuk tangan. “Bram?” suara kecil dari Kirana. ‘Dia lagi, ngapain sih datang kesini?’ “Wah.. my Catty, kenapa kau tidak mengatakan padaku, kalau aku ada disini?” Abraham tersenyum sinis. “Dia berbicara dengan siapa?” “Sepertinya dengan Kirana deh.” “Kan, mereka pernah datang bersama kesini.” “Bram, kenapa… kamu ada disini?” Kiranapun gugup. Dia tahu arti dari raut wajah Abraham. “Hah… kesini,” Abraham memanggil Kirana, dengan merentangkan tangan kanannya kearah Kirana. Wanita itu masih diam da