Lucifer

1029 Words
Seorang pria yang terkenal dengan kekejaman dan kejahatannya, orang-orang memanggilnya dengan nama ‘Lucifer’, karena sifatnya yang gampang menghilangkan nyawa orang lain. Lucifer, yang sebenar nya memiliki nama Abraham Kendrick Wilson, berusia 34 tahun. sifat dan perbuatannya sama seperti Iblis, Lucifer. Kejam tidak memiliki perasaan.   Lucifer memiliki banyak anak buah. Dia membentuk kelompok dengan pengikut yang tidak takut mati dan suka berperang.   “Tuan Lucifer, Roya akan melakukan pesta kemenangan di salah satu hotel mewah. Apa yang harus kita lakukan tuan?” Tanya Baron, salah satu anak buahnya yang sangat setia padanya. Dia sedang bersemangat menunggu perintah untuk menghabisi nyawa si pengkhianat itu.   “Kita harus datang dong, salah satu rekan kita sedang bersenang-senang, kenapa kita tidak datang mengucapkan selamat? Sekalian aku akan memberikan mereka hadiah.” Jawab Lucifer dengan santai dan tersenyum sinis.   Lucifer yang sedang duduk di sofa kebanggaannya sembari meminum minuman beralkohol, sesekali dia tersenyum sinis, membayangkan kejadian apa yang akan terjadi nanti. Sudah ada rencana yang menarik didalam kepalanya. Baron, yang masih berdiri disampingnya mengangguk pelan dengan sikap santai bos besarnya itu.   “Baron, apa kau sudah selidiki siapa-siapa saja yang terlibat dengannya?” Tanya Lucifer melihat Baron yang berdiri di sampingnya.   “Piter dan Jackson Tuan. Saya beserta yang lain sudah menyelidiki mereka, dan kami melihat mereka melakukan perdagangan di luar dengan kelompok lain, saya juga punya foto dan videonya Tuan.” Baron mengeluarkan ponselnya untuk membuktikan ucapannya.   “Dari awal aku memang sudah curiga pada mereka, tapi mereka tidak bijak melihat situasi, apa aku begitu bodoh di mata mereka?” Ucap Lucifer menggoyangkan gelas yang masih berisi alkohol.   “Mereka hanya tidak tahu bagaimana sifat asli mu Tuan. Kalau mereka tahu, pasti tidak akan membelok dari mu.” Jawab Baron yang sudah lama menjadi pengikut Lucifer.   “Masuk akal. Apa semuanya datang kesana?” Tanya Lucifer.   “Hanya Piter, Jackson dan Roya saja Tuan. Anggota yang lain sudah memperingatinya, tapi mereka bertiga hanya mengabaikan saja.” Jawab Baron yang juga pernah memperingati mereka.   “Sayang sekali ya. Baiklah, karena pestanya malam ini, ayo kita bersiap-siap. Jangan biarkan mereka menunggu kita terlalu lama,” Lucifer bangkit berdiri, bersiap-siap ingin datang ke acara pesta anak buahnya.   Beberapa minggu yang lalu, Lucifer mendengar informasi dari anak buahnya, kalau ada anggotanya yang akan mengkhianatinya. Awalnya yang di ketahui hanya ada satu orang, tapi dapat informasi lagi ternyata ada beberapa anggota lagi yang terlibat.   Lucifer tidak langsung turun tangan untuk memberi peringatan, di serahkan pada anak buah kepercayaannya saja. Karena kalau dia sudah bertindak, tidak ada lagi kesempatan atau pengampunan baginya.   Lucifer memiliki usaha dalam hal hiburan, beberapa Club malam, Restaurant dan hotel-hotel mewah banyak yang dia miliki, itu karena kepintaran dan kelicikannya. Karena namanya yang kuat dan terkenal, banyak yang meminta menjadi pengikutnya, alasannya adalah agar mereka bisa aman dan terlindungi dari orang-orang jahat lainnya, apalagi Lucifer lah orang yang paling kuat, pasti mereka sengaja agar tidak ada yang berani mengganggu mereka. Siapa yang berani mengganggu atau mengancam mereka, sama artinya dengan mencari masalah pada Lucifer, dan Lucifer tidak akan tinggal diam jika namanya di singgung.   Tidak mudah untuk bisa bergabung dengan Lucifer. Karena mereka juga harus mau membagi milik mereka walau tidak semua yang mereka punya. Selain itu Lucifer memiliki banyak peraturan juga agar tidak menyinggung kelompok lain. Walaupun dia terkenal kejam,tapi dia paling anti dengan mencari masalah dengan kelompok lain, bukan karena penakut, tapi dia hanya tidak ingin ikut campur.   Siapa yang ingin bergabung bersamanya, tidak boleh memiliki riwayat pernah bergabung dengan kelompok lain, karena dia akan curiga alasan apa mereka masuk ke kelompoknya dan kenapa keluar dari kelompok lain.   Kalau di tanya siapa yang memulai membentuk kelompok, atau bagaimana kelompok Lucifer bisa terbentuk? Jawabannya adalah orang-orang di sekitarnya yang menyuruhnya membentuk kelmpok. Dan hanya dia sendiri bisa menunjukkan kemampuan dan kepintarannya, tidak ada hubungan dengan orang lain, murni karena kehebatannya.   Lucifer juga memiliki banyak musuh. Walaupun dia tidak ingin ada musuh tapi tidak bisa menghindari musuh yang tercipta karena rasa iri dan bencinya pada Lucifer. Mereka benci padanya, karena tidak mau mengikuti perintah mereka dan menganggap Lucifer sebagai orang yang sombong dan angkuh, walaupun itu benar adanya. Lucifer sombong dan angkuh karena dia merasa hebat dan tidak perlu siapa-siapa.   Kelompok Lucifer bernama Snake Poison, dan sudah berdiri sejak dia berusia 20 tahun hingga sekarang dia berusia 34 tahun, cukup lama. Selama Snake Poison tercipta, sudah banyak juga terdapat anggotanya yang berkhianat padanya, lebih dari 10 kali, dan akan terus terjadi lagi.   Beberapa hari yang lalu, salah satu anak buahnya, Roya bekerja sama dengan Piter dan Jackson, untuk membunuh Lucifer. Mereka berpikir untuk menguasai Snake Poison jika si pemimpinnya mati. Memang benar mereka akhirnya membunuh seseorang yang mereka pikir itu adalah Lucifer, padahal itu adalah orang lain sebagai umpan agar mereka menunjukkan diri mereka.   “Hahahaha…. Akhirnya mati juga kau Lucifer! Ku pikir kau sangat pintar dan hebat, ternyata kau hanyalah orang bodoh yang licik.” Itulah ucapan dari Roya, yang menertawai tubuh seorang pria dengan luka tembakan di sekujur tubuhnya.   “Sebentar lagi aku yang akan mengambil alih Snake Poison, kau bisa pensiun sekarang. Bersenang-senang lah di sana Lucifer.” Tawa Roya yang tidak tahu kalau itu adalah jebakan untuknya.   Setelah Roya dan anak buahnya pergi meninggalkan lokasi kediaman Lucifer yang sudah berantakan, barulah Baron datang dengan anak buahnya.   “Ckckckck… kau belum tahu dengan siapa kau mencari masalah Roya. Aku heran, siapa yang bodoh, kau atau tuan Lucifer?” Baron pun menggelengkan kepalanya melihat kebodohan Roya.   Sebenarnya yang di bunuh Roya itu adalah salah satu anak buahnya sendiri yang di tangkap Baron, dan orang itu juga sudah di interogasi agar mengakui siapa orang yang ingin membunuh Luicfer, dan akhirnya menyebutkan nama Roya dan dua rekannya.   Baron yang tahu pun segera memberitahukan pada Lucifer, dan perintah dari Lucifer adalah agar Baron menjebak Roya, sehingga di buatlah drama di mana salah satu menyamar menjadi Lucifer dengan topeng wajah yang sudah pernah di ciptakan Lucifer sebelumnya untuk berjaga-jaga sebagai umpan musuhnya. Dan ternyata Roya percaya dan langsung membunuh pria yang di anggap sebagai Lucifer.   Saat ini Lucifer dan beberapa anak buahnya dalam perjalanan menuju tempat di mana pesta akan di selenggarakan. Pesta besar dan mewah dari anak buahnya yang telah berkhianat padanya, Roya dan dua rekannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD