PROLOG

249 Words
Ariana yang baru selesai melakukan pertemuan dengan salah satu kolega bisnisnya di sebuah hotel berbintang. Ketika dirinya ingin masuk ke dalam sebuah lift, matanya menangkap sosok yang dia kenal. Pria itu terlihat seperti Jordan, kekasihnya.  Pikiran negatif semakin memenuhi pikiran Ariana ketika ia mengikuti pria tersebut hingga memasuki sebuah kamar yang berada di lantai hotel ini. Dengan tangan gemetar, Ariana membuka pintu kamar itu dengan kartu akses yang dia minta sama resepsionis dibawah.  Suara desahan terdengar di dalam kamar itu, Ariana melangkah dengan pelan tanpa menimbulkan suara memasuki kamar tersebut. Matanya terbelalak ketika melihat dua orang lawan jenis sedang bersetubuh di atas ranjang itu. Kedua mata Ariana berlinang air mata luka, menonton kedua lawan jenis yang sangat ia percaya kini sedang bergumul tanpa busana. Kedua orang itu adalah sahabatnya sendiri dan kekasihnya. Tiffany yang tengah bergumul dengan kekasih sahabatnya itu, terseyum penuh kemenangan sambil mendesah. Di tatapnya Ariana yang berdiri mematung, terpaku dengan tubuh yang menegang melihat permainan dirinya dengan kekasihnya itu.  Kedua tangan Ariana mengepal kuat ketika mendengar desahan kekasihnya menyebut nama sahabatnya, dirinya segera membalikkan badannya keluar dari kamar terkutuk ini. Harusnya dia mempercayai perkataan Calia, Ariana tertawa miris merutuki kebodohannya selama ini.  Saat keluar dari lift tak sengaja badanya bertabrakan dengan seseorang tanpa meminta maaf Ariana melewati orang yang tersebut.  "Anda tidak apa-apa, Mr. Walker?" tanya Kevin. "Hmm.." gumam pria itu, ketika ingin kembali melangkah kakinya menginjak sesuatu. Sebuah gelang cartier daimond yang terukir sebuah nama dari pemiliknya. Pria itu tersenyum menyeringai lalu menyimpan gelang tersebut di kantong celananya kemudian melangkah memasuki lift. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD