Barbara masih memikirkan kejadian petang tadi. Senyuman manisnya tidak lekang dari bibirnya yang merah dan terlihat lesung pipit miliknya. Di hari jadinya ke 18 tahun Barbara telah berubah menjadi Barbara yang peramah dan mudah tersenyum setelah menemui calon pria idamannya. Bukan tidak pernah ada pria yang menginginkan Barbara. Tetapi tidak ada satu pun pria yang dapat menggetarkan hati Barbara seperti apa yang berlaku ketika Barbara bertemu Danial.
" Papa mama.. aku sudah menemui cinta hati ku.. Aku harap papa dan mama gembira melihat aku gembira di hari jadiku.."
Barbara melihat langit seolah- olah melihat papa dan mama nya berada di sana.
Danial seorang pria yang tampan dan tinggi. Tapi bukan paras rupa dan fizikal yang menjadikan Barbara tertarik padanya.. Mungkin kerna Danial adalah orang pertama yang bersungguh menolongnya sehingga Barbara merasa selamat dengan Pria seperti Danial.
Barbara telah mengirimkan pesanan ringkas kepada Danial. Hatinya sangat berbunga- bunga menunggu jawapan dari Danial..
- Danial > Hii Danial... ini aku Barbara.. save nomor aku ya.. Thank ya kerna bantu aku tadi..:)
Akhirnya Barbara merasa kecewa pesanan whatapp nya tidak di balas. Dia ingin sekali mentelfon Danial tapi dia tidak berani. Kerna Danial hanya menyuruh dia menghantar pesanan sahaja. Barbara akhirnya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Ring... ringg.....
Untung sahaja Barbara baru sahaja siap membersihkan dirinya.
Alangkah terkejutnya Barbara Danial yang mentelfon dirinya.
" Helo".
" lama sekali menjawab nya.. apa gue ganggu loe".
" Ngak.. sorry.. Gue baru abis mandi tadi".
" Owhh.. "
" Danial"
"Apa"?
"Nanti bila kamu senang, aku ingin traktir kamu makan.. boleh ngak?"
" Untuk apa loe mau traktir gue? loe fikir gue ngak cukup makan apa.."
" Bukan begitu Danial.. kamu kan sudah membantu aku.. Aku hanya ingin membalas jasa kamu.. "
" Gue ngak mau loe mentraktir gue.."
" jadi? Bilang saja apa mau mu.."
" loe."
" Aku??"
" iya.. Gue mau loe jadi pacar gue.. "
wajah Barbara berubah menjadi merah seperti kepiting rebus. Mujur sahaja Danial tidak berada bersamanya. Tanpa sedar Barbara mengangguk kan kepalanya. Tapi Barbara takut Danial hanya bercanda.
" tapi.."
" gue bagi loe masa 3 hari.. ngak perlu jawabnya sekarang.. Esok loe senang ngak.. Gue mau bawa loe jalan- jalan.. pukul 4 sore gue ambil loe di rumah loe.. bye.. Bonda gue sudah panggil ni.."
tutt.. tutt..
" Tapi Danial....
"Aduhh.. jantung aku kenapa.. Danial mau pacaran sama aku... Seperti ngak percaya... "
Barbara tersenyum bahagia. Barbara tidak sangka Danial juga jatuh hati pada nya untuk pandang pertama mereka. Barbara terus tenggelam dengan kebahagiaan tanpa tahu niat di hati Danial. Barbara terus berbaring di kasurnya dan menutup wajahnya dengan bantal. Betapa bahagianya Barbara ketika itu..
" Danial ngak mungkin bercanda kan... Tapi mustahil Danial jatuh cinta pada aku.. Kita kan baru saja kenal Tapi aku juga jatuh cinta padanya pada pertemuan pertama.. ahhhhhahhhaaa....
Barbara berteriak sambil memeluk bantal....
"Aku menyayangiku Danial.." Bisik Barbara sebelum dia terlelap.
Besok pagi Barbara akan pergi ke perusahaan ayahnya.. dia akan mengambil alih Perusahaan ayahnya tidak lama lagi... Banyak sudah yang di pelajari oleh Barbara. Mujurlah Barbara seorang yang cekap dan bijak. Tidak memerlukan tempoh yang lama untuk memahami bisnis.
" Morning semua... "
Barbara menyapa para pembantu yang berada di vilanya.
Semua orang sangat terkejut dengan Barbara pada hari ini. Sejak orang tuanya meninggal.. Barbara tidak pernah lagi tersenyum atau menyapa sesiapa pun. Pakaian nya juga sudah mula berubah. Barbara mengenakan dress berwarna merah dan memakai makeup nipis kerna bersusuaian dengan umurnya. Barbara nampak sangat elegant dan menawan.
" Selamat pagi non Barbara.. Nampak bersemangat hari ini.. "
" Selamat pagi pak Anton.. Biasa- biasa aja kok pak..."
Anton tersenyum sahaja . Dia sangat gembira dengan perubahan yang berlaku pada Barbara. Tapi dia takut Barbara akan kecewa.
" Makan non.. Nanti telat ke kantor.."
" Bik... aku ngak mau makan bubur kosong lagi setiap hari.. Mulai esok aku mau makanan yang bergizi bik.. Untuk hari ini ngak apa- apa makan bubur kosong"
Bibik yang mendengarnya sangat terkejut. Nona nya telah bercakap lebih dari banyak dari biasanya. dan sekarang nona nya lebih cerewet. Ini lah diri Barbara yang sebenarnya.
sebelum ini Barbara hanya berada di bayang- banyangnya.. Hanya bercakap bila perlu.. sarapan hanya bubur kosong dan air susu.. Begitu lah rutin harian Barbara sejak ketiadaan ayah dan ibunya.
Hari ini semuanya telah berubah. Barbara meminta supir yang sering menghantar nya ke kantor memasang radio atau musik. Supir yang bernama Ali itu seakan tidak percaya. kebiasaan Barbara hanya sunyi dan diam sahaja.
" hai pak.. selamat Pagi.."
" haii non.. tidurnya cukup ya non hari ini.. "
Pak ali merasa aneh kerna selama ini Barbara tidak pernah bercakap dengannya.
" Iya pak.. cukup bangat.. Pak.. putar kan radionya pak.."
" Ba..baik non.."
' Apa nona Barbara salah minum obat hari ini'
Pak ali berkata pelan tapi mampu di dengar Barbara..
" Ngak pak.. saya sihat.. ngak perlu minum obat.."
Sambil tersenyum ke arah pak ali sambil melihatkan lesung pipitnya yang cantik. gigi Barbara yang putih dan tersusun membuatkan dia bertambah cantik.
" Fokus mengetir pak.. jangan meliat saya terus...".
" Ba..baik non.."
*************
Apabila Barbara sampai ke Perusahaan. Selalunya Barbara tidak pernah menyapa sesiapa pun. Pada hari ini , Barbara mula tersenyum apabila melihat para pekerja perusahaan yang menyapanya..
"Selamat pagi semua.. Kerja baik- baik ya semua.."
Ramai yang terpana melihat senyuman dan penampilan Barbara hari ini. Mereka sangat terkejut melihat Barbara yang cantik dan peramah.
tok.. tok..
" Masuk"
" Barbara.. ?"
" iya om.. ada apa??"
" Benar ini kamu???"
" iya om.. ini aku la Barbara Dicken.. "
Om Burn terus memeluk Barbara.. Air matanya tumpah melihat perubahan anak saudaranya ini. Barbara baru sedar Bahawa dirinya telah hilang sejak kehilangan kedua orang tuanya. Kini dia telah mendapatkan semangatnya kembali.
" Om.. lepas om... Om macam anak kecil.. nangis segala "
" Om rindu Barbara yang dulu.. "
Hati Barbara tiba- tiba tersentuh. Sekarang baru dia sedar perubahan yang di buatnya membuatkan orang di kelilingny gembira.
" Kenapa Om datang?"
"Om dengar para pekerja bergosip tentang kamu..Kerna itu om datang melihat apa yang berubah pada anak saudara om ini.."
" Ngak ada yang berubah Om.. kadang bila sudah tiba masanya.. semua orang juga berubah.."
" apa kamu sudah ada pacar??"
Wajah Barbara segera bertukar merah..
" Benar kan apa yang om Kata kan"?
" Belum pacaran Om.. mungkin akan Pacaran.."
" Siapa orangnya yang merubah anak Om ini.."
Burn sudah menganggap Barbara seperti anaknya sendiri. Burn hanya memilik seorang anak laki- laki. Tapi anak nya masih kecil.
" Nanti la Om aku kenalkan ke Om.. Kita belum pacaran juga.."
" okey.. Janji ya.. om pergi dulu ya.. Om gembira kalau kamu gembira Barbara.."
" Iya om.."
********
Barbara hanya berada di perusahaan sehingga pukul 3 sore. Begitulah jadual yang di beri Burn kepada Barbara. Burn tidak mau Barbara kepenatan atau stress memikirkan pekerjaannya.
Barbara sudah tidak sabar menunggu pukul 4 sore. Dia terus membersihkan dirinya setelah pulang dari kantor. Di sebabkan Barbara akan menaiki speda motor. Dia akan memakai celana jeans.
Barbara menghias dirinya dan mengenakan makeup nipis. Barbara terlihat sangat cantik dan menawan.
Tepat jam 4 sore Danial tiba di vila Barbara. Danial terpesona melihat kecantikan Barbara. Sepertinya hari ini Barbara terlihat lebih ceria dan menarik.
"Woww... loe cantik juga.."
" terima kasih Dan.. Biasa- biasa aja deh,"
" Pakai ini.."
Danial memberikan helmet kepada Barbara dan membantunya memakaikan helmet itu.
" ngak mau peluk gue"
" ngak... aku pegang pundak nya aja.."
" Terserah.,"
Danial sedikit kecewa Barbar tidak mahu memeluknya. Dia melajukan motornya ke suatu tempat.
" Pantai.? "
" Iya.. tapi bukan pantai yang kelmarin loe pergi.. Pantai ini lagi selamat untuk loe kunjungi.
Di pantai yang barbara kunjungi kali ini lebih banyak pelancong dan ramai orang.. Para peniaga juga banyak berada di pantai ini.
" Apa hebatnya di sini.. sama aja kan pantai.. Ramai orang lagi"
" Loe pernah makan jagung bakar?"
" ngak.."
" nah... coba ini..."
"Apa enak??'
" Di coba dulu"
" emmm.. enak Dan.... "
Barbara tidak pernah mencoba makanan yang di jual di luar.. makanan di restoran juga dia jarang kunjungi. Barbara hanya makan makanan yang di masak oleh koki rumahnya sahaja. Danial merasa ada sesuatu yang aneh pada hatinya. Dia merasa sangat tenang bila melihat barbara tersenyum gembira.
Danial melihat sahaja Barbara membeli makanan yang ingin di cobanya. Tiba- tiba ada seorang pria datang mengganggu Barbara.
" Hii cewek cantik.. Lagi beli apa.. gue traktir loe deh... tapi jalan- jalan yuk sama gue.."
Barbara merasa tidak selamat ketika itu. Dia mengundurkan dirinya selangkah demi selangkah. Akhirnya dia menabrak seseorang. Barbara takut dia menabrak seseorang yang berniat jahat juga.
"Ada apa loe mengganggu cewek gue"
Pria yang berada di belakang Barbara itu rupanya Danial. Danial tidak suka melihat Barbara dalam ketakutan.
" ohhhh... gue main- main aja.. loe ngak perlu serius.."
Pria itu segera melarikan diri..
Barbara menoleh ke arah Danial. Air matanya tumpah.. dia takut di sakiti.
" terima kasih Dan..,"
" Sudah.. jangan nangis.. "
Danial memeluk Barbara. Kata di hatinya kini berbelah bahagi.. Danial terus melupakan Melati apabila bersama Barbara.
" Mari.. di sana ada pertunjukan tarian dan nyanyian."
Danial mencoba menghiburkan Barbara kembali. Mereka menari bersama- sama. Barbara telah melupakan kesedihan dan ketakutan apabila bersama Danial.
Kini Barbara yakin Danial adalah pria yang mampu menjaganya.