Kisah Sanggara

Kisah Sanggara - 27

Di dalam ruangan kantornya ,

Sanggara masih memejamkan matanya dan membuat kedua telapak tangannya sebagai bantalan untuk kepalanya.

Ia masih belum bisa memberikan hukuman kepada luna atas apa yang sudah di perbuatnya ,

Bahkan kerugian perusahaan pun tak bisa etrhitung lagi dan pastinya luna sendiri juga harus bertanggung jawab atas itu.

Namun gara sangat tau jika semua itu adalah hal yang mustahil , sebab gaji luna selama belasan tahun kerja di perusahaan itu tak akan pernah bisa menutup kerugian itu.

Gara masih mencari cara untuk membantu luna agar ia tak begitu berat untuk menangggung semua nya dan akhirnya ia membuat proposal baru lagi untuk proyek ini.

Dan untung saja perusahaan yang di ajak kerjasama pun dapat menimbang kembali apa yang sudah di kerjakan oleh gara dan meminta mereka untuk menyetujui kontrak dari awal lagi.

Namun seketika gara mulai teringat lagi dengan ucapan presiden perusahaan yang ternyata juga sudah mendengar berita tentang adanya pemanipulasian di dalam perusahaan mereka.

Walaupun beliau sendiri belum mengetahui siapa yang sudah berbuat seperti itu , tapi ia sudah berucap untuk memberikan waktu kepada  gara dan juga carlie agar segera mencaritahu soal semua ini ,

Meskipun pada dasar nya Antara carlie dan juga gara sudah mengetahui siapa dalang di balik semua ini , tapi mereka masih mempunyai hati untuk menutupi kesalahan luna.

Mereka sendiri masih menimbang-nimbang konsekuensi apa yang pantas untuk luna agar ia tak di keluarkan dari perusahaan mereka dan tercoret tinta merah untuk semua perusahaan di kota Wroclaw.

Hingga akhirnya carlie dan gara masih meminta waktu kepada presiden perusahaan untuk mencari orang tersebut sembari mengulur waktu yang ada.

Hanya itulah alibi  yang pas untuk persoalan luna ini yang bisa mereka sampaikan kepada presiden perusahaan ,

Dan kemudian terdengar suara ketukkan pintu yang mengejutkan gara hingga seketika membuatnya membuka mata.

Ia pun meminta kepada seseorang yang entah siapa yang sedang mengetuk pintu ruangan nya untuk segera masuk ke dalam ruangannya.

“ hai gaa , bolehkah aku masuk. “

Gara menganggukki perkataan luna yang ternyata pemilik dari suara yang mengetuk pintu tersebut.

Dengan wajah yang terlihat begitu menahan ketakutan luna memasuki ruangan gara.

Tatapan gara sendiri saat ini seperti orang yang tak ingin melepaskannya hingga membuat luna sangat merasa takut untuk apa yang ia hadapi sekarang ,

Sikap luna maupun gara sudah tak seperti sikap mereka biasanya , dan sampai saat ini luna masih tak bergerak dari tempatnya semula.

“  kemari , duduklah lun.

Kenapa masih berdiri disana saja. “

Ujar gara yang juga masih terus memandang rapuh kearah luna hingga membuat sang empunya sendiri lebih menjadi salah tingkah.

Dan seketika luna pun bergegas untuk menjalankan perintah gara dan segera duduk di salah satu kursi yang ada di hadapan gara saat ini.

Luna sendiri masih tak membuka suaranya karena ketakutan yang sudah menyelimuti hatinya.

Luna masih menundukkan kepalanya saja seperti orang yang memang sudah tahu tentang kesalahannya yang sangat begitu fatal sekali.

Gara melipat kedua tangan nya dan kemudian meletakkannya di atas meja kerja nya dengan masih tak membuat tatapan nya menghindari luna.

“ lun… “

“ iya gaa. “

Terdengar gara seperti mengambil pasokan udara untuk menekan rasa sesak di dalam dadanya kini.

“ aku sendiri sangat bingung lun ,

Harus memulainya darimana. “

Ujar gara yang pastinya sudah dapat di mengerti oleh luna atas apa yang sudah ia perbuat.

Luna masih tak mengangkat kepalanya yang tertunduk lesu , dan gara hanya mampu mendengar isakan kecil dari arah luna sekarang ini.

“ kau paham kan lun , apa yang sedang aku bicarakan saat ini. “

Luna hanya mengangguki perkataan gara saja , sebab luna juga tak tau harus bagaimana lagi untuk menebus kesalahan nya kepada gara dan carlie , apalagi dengan perusahaan ini.

“ jujur lun , aku snagat begitu bingung harus berbicara dan menjelaskan nya darimana , dan spa yang sebenarnya membuat mu melakukan semua ini lun?

Apakah aku atau carlie mempunyai salah kepadamu? “

Tanya gara beruntun yang malah semakin membuat tangis luna begitu terdengar nyaring di dalam pendengaran gara.

Kemudian gara hanya bisa memijat pelan kepalanya yang sudah sangat terasa begitu pusing dengan apa yang sudah di lakukan luna ,

Gara memilih untuk tidak membuka suaranya lagi dan membiarkan luna untuk tetap meratapi apa yang sedang ia alami.

Dan gara masih terus menatap luna dengan tatapan yang sangat sulit untuk di artikan.

Ia hanya terus terdiam tanpa melepaskan pandangan nya yang masih tertuju kepada luna , sebab Antara gara maupun carlie masih tak bisa mengambil keputusan untuk memberikan teguran kepada luna yang sudah menjadi sahabat mereka sendiri.

“ maafin aku , gaa. “

Ucap luna liirih dalam tangisnya.

Ia sangat begitu paham jika apa yang di perbuatnya adalah suatu kesalahan yang sangat besar , sebab ia sudah menyeret nama perusahaan.

Dan apalagi saat ini beritanya pun sudah menyebar kepada presiden perusahaan ini sendiri , sebab beliaupun juga memita agar carlie dan  juga gara bisa profosional untuk masalah ini.

Mereka hanya di berikan waktu satu bulan saja untuk mengungkap siapa pelaku yang sudah melakukan hal yang sangat merugi untuk perusahaan.

Gara pun juga tidak bisa membiarkan luna dengan kesalahan nya , tapi gara sendiri masih memiliki perasaan untuk tidak menghancurkan masa depan luna dan juga keluarga nya atas kesalahannya yang sudah ia lalui.

“ apa kamu tau lun ,

Konsekuensi apa yang akan kamu dapatkan dengan apa yang sudah kamu lakukan? “

Timpa gara kembali membuka percakapan mereka setelah kediaman panjang Antara mereka.

Sontak luna pun menatap nyalang wajah gara dengan tatapan yang sangat sulit untuk di artikan ,

Sebab luna sendiri tak tau dengan konsekuensi apa yang akan menimpanya.

Luna hanya beranggapan jika gara dan carlue gabta akan menurunkan posisinya saja di perusahaan.

“ dan perlu kau tau lun ,

Bukan hanya aku , jimmy dan carlie saja yang sudah mengetahui tentang siapa pelaku sesungguhnya yang dengan sengaja mengirimkan proposal itu kepada klien kita.

Namun pak Edward pun juga sudah mengetahui persoalan ini , jadi setidaknya kamu paham kan dengan konsekuensi apa yang akan kamu dapatkan jika sudah sampai ke tangan pak Edward. “

Ujarnya terhenti sejenak.

“ aku dan carlie sendiri pun juga sangat bingung saat ini harus berbuat apa. “

Lanjut gara lagi yang sontak membuat luna begtiu terkejut dengan kenyataan apa yang baru saja ia dapati , yang dimana bahwa perbuatannya begitu cepat sampai ketelinga Edward ,

Seketika wajah luna berubah drastis dan ia sendiri tak bisa berpikir jernih dan saat ini ia hanya bisa termakan dengan rasa takutnya sendiri.

Luna segera melangkah kearah gara dan seketika ia bersujud di hadapan gara sampai membuat sang empunya terkejut mendapati perlakuan luna sekarang.

“ ampuni aku gaa , tolong aku. “

Gumam nya yang masih begitu khas dengan suara tangisannya yang kini malah terdengar semakin menjadi ,

Pikiran nya seketika merasa buntu karena luna sangat tak bisa menjelaskan lagi tentang apa yang harus ia perbuat selanjutnya untuk mendapatkan maaf dan ampunan dari mereka semua.

Dan jika ia harus melakukan apapu untuk mendapatkan maaf tersebut pasti luna akan melakukan nya tanpa menolak semua nya.

“ maafkan aku gaa.

Aku tau aku bersalah tapi aku saat itu benar-benar seddang kacau gaa. “

Ujar luna yang menyerukan suara alibinya kepada gara agar ia bisa mendapatkan ampunan dari gara dan carlie.

“ bangun lun ,

Jangan seperti ini. “

Gara kemudian membantu luna utnuk berdiri dari posisinya sekarang ,

Sebab gara sendiri tak tega melihat luna yang sampai bersimpu di kakinya seperti saat ini.

Apalagi dengan semua kenangan yang masih jelas tercetak di benak gara tentang bagaimana usaha mereka semua untuk mencapai titik tertinggi pada poros kehidupan mereka.

“ hapus airmatamu dan kembali lah dulu ke meja kerja mu.

Aku akan mengadakan rapat dengan carlie dan Edward.

Tenanglah. “

Pungkas gara sambil mengusap kedua lengan luna bersamaan ,

Sembari memberikan sedikit rasa nyaman untuk luna yang sangat terlihat begitu rapuh.

_             Bersambung          _