Kisah Sanggara - 42

1131 Words
Arra semakin tak bisa mengatakan apa-apa lagi setelah mendengar cerita dari gara yang menceritakan bagaimana dirinya bertemu dengan shyam dan juga laksa. Tentang laksa yang berkata bahwa saat ini gara adalah suatu reinkarnasi dari sosok yang sangat ia tunggu-tunggu dan juga shyam yang memceritakan tentang uraga dan jimat yang akan membantu membebaskan uraga dari dalam goa tempatnya tersekap karena ulah erlang. setelah gara menjelaskan Kembali kepada arra tentang pertemuan meraka yang akhirnya memutuskan gara untuk mencari keberadaan peti kotak yang di berikan mendiang ayahnya dulu untuk dirinya. Entah mengapa gara sering melihat cahaya yang keluar dari dalam peti kotak tersebut , rasanya memang begitu sangat aneh sekali jika semua cerita gara di dengar oleh seseorang yang sama sekali tak pernah menyaksikan kejadian itu secara langsung tapi gara sangat percaya jika arra pasti akan bisa mengerti dengan apa yang ia ceritakan itu, Gara juga menerangkan kepada arra jika jimat itulah yang bisa mengembalikan ingatan gara dan siapa jati diri gara sesungguhnya untuk bisa menyelematkan sang ayahanda. Dan saat ini arra sedang berada di dalam kamar nya sembari merincikan setiap ucapan yang di yang sudah keluar dari bibir gara yang dimana semakin lama semakin membuat perasaan arra menjadi tak karuan rasanya , sebab ia mengingat Kembali apa yang pernah dikatakan oleh erlang yang dimana ia berkata jika disaat gara mendapati jati dirinya Kembali ia tak akan pernah bisa Bersatu lagi dengan arra. Karena seperti terputusnya jaringan yang sudah lama terbina namun tak pernah bisa Bersatu , arra masih selalu takut akan hal itu dan anggap saja mungkin kali ini arra egois karena menyembunyikan sesuatu yang sangat di cari oleh gara tapi semua ini ia lakukan hanya semata-mata untuk bisa mendapatkan waktu yang lebih lama lagi dengan gara sebelum hal yang ia takutkan terjadi Kembali. Bukan hanya uraga ataupun shyam saja yang menanti waktu itu untuk datang Kembali , arra pun juga menginginkan hal yang sama tapi apa yang akan arra dapatkan nantinya pasti berbeda dari apa yang akan di peroleh shyam ataupun uraga. Rasanya begitu sangat ingin arra menghilangkan peti kotak tersebut namun apa yang menjadi keinginan otaknya seakan tak berbanding dengan apa yang menjadi nalurinya sendiri , pilihan yang sangat begitu berat untuk arra disaat ia mulai merasakan kebahagiaan yang sudah beribu tahun ia tunggu dan setiap reinkarnasi gara yang selalu ia nantikan harus musnah begitu saja karena gara harus dengan segera menyelamatkan sang ayah. Arra pun tak tau apakah gara akan menjadi seperti dulu lagi atau akan masih tetap sama sebagai manusia seutuhnya Ketika ia mulai menerima jati dirinya Kembali , arra sangat takut jika kembalinya gara hanya bersifat sementara saja dan bukan untuk selamanya. Perlahan arra merebahkan tubuhnya dan meletakkan kepalanya tepat di bantal , ia kemudian menatap langit-langit kamarnya sambil sesekali memejamkan kelopak matanya hingga tak tersadar seketika bulir air matanya pun keluar dari kedua netranya. “ gaa , apakah aku siap untuk kehilangan mu lagi. Setelah aku menantikan mu dengan begitu lama nya dan saat ini aku bisa mendapatkan mu. Tapi kenapa semua itu harus cepat berlalu gaa , kenapa? “ Pungkas arra lirih yang semakin tak bisa menghentikan air matanya yang terus mengalir membasahi pipinya nya dan kemudian ia merasa jika ada usapan tangan yang menghapus air matanya hingga membuatnya begitu terkejut Ketika mendapati gara yang sudah ada di sampingnya dengan senyuman. “ apakah ini halusinasi ku saja atau memang gara? “ Gumam arra dalam hatinya yang mulai mengamati sosok gara yang ada di sampingnya ini sebab ia sangat takut jika mendapati gara yang palsu lagi seperti waktu tadi yang dimana akhirnya malah membawa dirinya Kembali ke tempat masalalunya. “ jika memang kau garam aka bertahan lah dan jika kau adalah halusinasi ku maka aku mohon enyah lah. “ Lanjut ujar arra di dalam lubuk hatinya dan seketika ia pun memejamkan matanya hingga tak selang lama Ketika ia membuka matanya Kembali ia tak menemukan gara berada di sampingnya lagi. Ia pun segera menghela nafas panjangnya dan kemudian mengangkat selimut sampai menutupi kepalanya karena ia sangat tak ingin menemukan sesuatu yang begitu mengganjal lagi untuk ia ungkapkan.   ***   Seminggu sudah Edward menyekap dion dan memberikan penjagaan ketat terhadapnya , ia sangat tak suka dengan apa yang sudah di lakukan nya kepada luna dan entah mengapa pun Edward seperti merasakan jika dion tak akan Lelah dengan sikap buruknya itu. Apalagi setelah Edward baru saja menemuinya untuk melepaskan amarahnya kepada dion yang masih enggan untuk merubah sikapnya itu. Dan yang lebih sayang nya lagi dion sudah berhasil membenamkan luka pada sudut bibir Edward. Kini Edward sendiri sedang berjalan kearah apartemen nya yang dimana di dalam nya sudah ada luna dan juga dias tak lupa juga dengan rosella yang selalu saja menguntit keberadaan Edward saat ini. Perlahan Edward membuka knop pintu apartemen nya yang sontak membuat beberapa pasang mata mengarah kepada dirinya yang baru saja memasuki apartemen nya , seketika rosella dan luna sama-sama beranjak dari tempat duduk mereka berjalan menuju Edward namun entah mengapa Langkah luna malah semakin memelan Ketika melihat rosella yang begitu perhatian dengan Edward. Luna pun segera membalikkan badannya dan mengambil kotak p3k sebelum ada yang menyuruhnya dan setelah mendapatkan nya ia segera memberikan nya kepada rosella , dalam hati luna saat ini hanya bisa mengikuti alur permainan dari Edward sendiri ataupun rosella apalagi di saat ia mengingat ucapan rosella yang mengatakan jika Edward hanya menggunakan luna sebagai umpan untuk mendapatkan semua kekayaan nya yang masih belum ia dapatkan dari sang ayah. Rasanya lebih sakit lagi Ketika rosella berkata jika Edward menjelaskan jika antara dirinya dan juga Edward sama sekali tak terdapat rahasia sama sekali dan juga tentang pernikahan singkat mereka juga rosella sendiri pun sangat tahu , namun luna tidak ingin terkecoh membocorkan rahasia mereka sebab rosella tak mengatakan jika dirinya tau tentang perjanjian itu dan juga dengan operasi ayah nya. Luna masih menaruh curiga tentang itu , tapi tak dapat di hinddari oleh luna jika saat ini ia benar-benar sangat kecewa sekali jika apa yang dikatakan oleh rosella adalah suatu kebenaran , Edward masih memandang lurus kearah luna yang masih melamun di tempatnya hingga ia sama sekali tak mengalihkan pandangan nya kepada Edward lagi. Tak selang lama terdengar suara bel berbunyi yang membuyarkan pemikiran keempat orang yang berada di dalam apartemen itu. Tanpa perlu di suruh , dias pun berdiri dan kemudian berjalan menuju pintu untuk membukanya. “ siapa? “ “ Edward ada? “ “ siapa dias? “ Tanya Edward yang mencoba melihat siapa yang bertamu ke apartemen nya , dan kemudian dias sedikit menjorokkan badannya ke belakang agar Edward bisa melihat siapa yang sedang berkunjung. “ long time no see , Edward. “ Sapa orang tersebut yang seketika membuat smrik jahat muncul pada salah satu sudut bibir Edward. Bukan hanya saja Edward yang mengeluarkan wajah sinis nya bahkan tamu tersebut pun juga memberikan respon yang sama seperti yang di tunjukkan oleh Edward sekarang.   ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD