Prolog
Setiap manusia, memiliki hak untuk memilih, beberapa hal dalam hidupnya. Tapi tidak punya pilihan, untuk mencintai atau ingin dicintai siapa. Faktanya ketika kita mencintai seseorang dia justru tidak mencintai kita, atau sebaliknya. Mungkin selalu ada faktor keberuntung, sedikit jalan untuk bisa bersama. coba hitung, seberapa besar peluang itu datang, ketika kamu sendiri merasa takut sebelum mencoba.
Banyak orang yang patah hati, kemudian takut jatuh hati kembali, mungkin takut salah orang atau sekedar takut mencintai sendirian. Padahal, itu seni dari cinta itu sendiri. Bagaimana seseorang bisa lulus ujian jika tidak belajar, Jangan naïf, kamu boleh berekpresi. Kepada siapapun kita jatuh cinta, sekalipun tidak ada balasannya. Kamu pasti akan mendapatkan jodohmu sendiri. Belajarlah dari Koran, sekalipun selalu dilempar-lempar tapi keberadaanya selalu penting. Karena dia berguna. Jadi, jika ingin dianggap penting, maka kamu harus jadi manusia yang berguna. Minimal untuk dirimu sendiri.
pemikiran di atas, tidak berlaku untuk Maura, dia perempuan yang malas untuk jatuh cinta, tidak berminat, hatinya sudah mati semenjak dia patahkan sendiri. Tidak ada yang bisa menyelami dalamannya hati Maura, karena dia sudah menguburnya bersama rasa sakit yang pernah dia alami. Kini mungkin, sudah menjadi batu, sekalipun batu itu pecah, akan tetap menjadi batu. Jadi hal yang sangat sia-sia jika ada orang yang berusaha untuk meluluhkan hatinya.
Tapi hidup selalu ada kesempatan, mungkinkah tawaran menikah, akan membuat Maura jatuh cinta, seperti yang ada dalam film romantic kesukaan perempuan berhati melankolis. Hal yang sukar dimengerti. Bagaimana bisa, dia bertahan untuk tidak jatuh cinta, kepada seorang Andra yang jelas-jelas, seseorang yang sangat kaya, tampan, pintar dan selalu ada, yang tidak sempurna, dalam hidup siapapun termasuk Andra.
Selain berpenyakit, Andra juga i***t, dia menjadi bucin dari seorang yang katanya dia cintai tapi tidak ingin dia miliki, sementara Maura yang jelas ingin dia nikahi, tidak dia cintai. Hmm cukup aneh, sebenarnya ini pointnnya, manusia selalu tidak mengerti apa yang mereka inginkan, mereka hanya menjalankan apa yang menurutnya benar, bukan yang benar-benar dari hatinya.
Waktu yang akan memberikan jawaban dari semua pertanyaan, yang mungkin belum juga kamu dapatkan. Karena tidak ada soal yang tidak ada jawabannya, kecuali soalnya salah.