Setelah makan malam bersama dan mengobrol sebentar di keluarga suaminya, Diana bergegas untuk tidur, sungguh malam ini ia malu, gara-gara tanda warna merah di lehernya, ia kesal dengan Indah yang selalu menggodanya untung saja mertuanya tidak ikut menggoda.
Diana merebahkan diri di ranjang Alex dan bersiap tidur, baru saja ia menutup matanya, sudah ada Alex yang ikut berbaring di sampingnya, lengan kanan Alex menarik Diana agar mendekat ke dadanya,
"Selamat malam Didi." ucap Alex mengecup puncak kepala Diana lalu memeluknya.
Mereka membiasakan diri untuk tidur saling berpelukan, Alex suka dipeluk dan sepertinya Diana mulai nyaman dan membiasakan diri tertidur di pelukan suaminya.
Adzan subuh membangunkan Diana yang masih tidur berpelukan, matanya melihat jam di nakas, lalu melepaskan pelukan suaminya secara perlahan.
Gagal sudah kejutan yang ingin diberikan Diana dan keluarga Alex pada saat tengah malam, Diana kesiangan.
"Kenapa mereka tidak masuk kamar ya?" ucap Diana pelan lalu bergegas ke kamar mandi, mandi pagi adalah kebiasaannya sebelum melakukan sholat subuh, setelah mandi ia melihat Alex sudah bangun.
"Kok enggak bangunin, tungguin sholatnya jangan sholat sendiri." ujar Alex berlalu ke kamar mandi.
Setelah Alex mandi mereka melaksanakan sholat subuh berjamaah, ini kedua kali Alex mengimami sholat Diana.
"Didi sekarang hari minggu, kita tidur lagi ya, aku masih ngantuk nih." ucap Alex setelah menutup Al-qurannya mereka menyempatkan mengaji bersama setelah sholat.
Diana hanya mengangguk, apa Alex lupa kalau hari ini ulang tahun Alex?
Setelah Alex tidur pulas, Diana melepas pelukan dan turun dari ranjang perlahan, sebenarnya tidur fi hari libur adalah kebiasaannya juga, tapi semenjak menjadi istri ia ingin merubah kebiasaan buruknya, apalagi ini di rumah mertuanya.
Diana keluar kamar ternyata diruang tengah ada Indah dan mertuanya.
"Pagi mah, pah, Indah." sapa Diana
Hari masih pagi pukul 06.00 di hari weekend,
"Pagi Diana." balas mereka semuanya
"Kok tengah malam tidak jadi masuk ke kamar Alex mah, pah, Ndah." tanya Diana karena mereka sudah berjanjian untuk memberikan kejutan tengah malam tapi sepertinya gagal karena Indah dan mertuanya tidak datang ke kamarnya.
"Apaan, kita sudah masuk Na, eh taunya elu enak-enakkan tidur pulas di pelukan Alex." jawab Indah membuat Diana menunduk malu, apa benar ia ketiduran padahal tadinya ia hanya pura-pura tidur.
"Duh pengantin baru, mama, papa sama Indah enggak tega gangguin kalian hihi so sweet banget sih kalian." ucap Tyas sambil tersenyum.
Diana gadis itu hanya menunduk malu, tak sangka keluarga suaminya memergoki ia dan Alex tidur pelukan, walau sebenarnya tak apa tapi tetap saja malu.
"Tidak usah malu Diana, Alex memang begitu pasti sekarang manja dengan istrinya." ucap Tyas lagi
Diana mendongak lalu hanya bisa tersenyum tak enak.
"Ya sudah mah, Diana, Indah sekarang saja kita kasih kejutan untuk Alex." ucap Adam yang dari tadi hanya diam saja memperhatikan menantunya yang malu-malu.
"Ya sudah pah, Indah ambil dulu kuenya."
Happy birthday Alex, Happy birthday Alex,
Happy birthday happy birthday happy Birthday Alex
Nyanyian ulang tahun membuat Alex membuka matanya, mengucek mata lalu duduk diranjang, melihat ada mama, papa, kakak dan istrinya yang berdiri mengitari ranjangnya.
"Selamat ulang tahun Alex." ucap Tyas, Adam, Indah dan Diana bersamaan, Alex tersenyum lalu mengusap wajahnya ia baru ingat kalau hari ini ia ulang tahun.
"Selamat ulang tahun sayang." ucap Tyas mencium kening putra semata wayangnya
"Selamat ulang tahun jagoan papa." ucap Adam mengusap kepala Alex
"Happy birthday brother." ucap Indah memeluk Alex.
Alex tersenyum bahagia menatap keluarganya.
"Makasih mama, papa, kakak." ucap Alex lalu ia menatap gadis yang membawa kue yang berdiri di samping ranjangnya, Alex berdiri menghampiri Diana.
Tyas, Adam dan Indah memandang mereka penuh senyum.
"Selamat ulang tahun my husband." cicit Diana pelan
"Apa? Enggak dengar." sahut Alex pura-pura tak mendengar
"Selamat ulang tahun Alex." ucap Diana memandang suaminya.
"Makasih my wife." balas Alex mencolek kue yang dibawa Diana lalu menjilat jarinya.
"Enak." kata Alex mencoleki krim kue coklat
Di keluarga Alex tidak ada acara tiup lilin hanya ada sebuah kue sederhana yang nantinya akan dimakan bersama.
Indah mengambil kue ditangan Diana lalu mendorong Alex agar memeluk Diana, Alex mencium kening Diana dan memeluknya erat, Diana membalas pelukan suaminya.
"Aku ada kado buat kamu." ujar Diana Alex melepaskan pelukannya menatap istrinya penasaran.
"Oh ya asiiikk dapat kado, dari mama, papa, kak Indah ada juga kan pasti?" tanya Alex membuat semua orang menggeleng melihat tingkah Alex.
"Ayo mana kadonya?" ucap Alex tak sabaran
"Ditutup dulu matanya." Diana menutup mata Alex dengan kain hitam.
Diana dan yang lainnya membawa Alex keluar rumah, Adam membuka penutup hadiahnya yang ditaruhnya di teras.
Diana membuka penutup mata Alex perlahan dan
Taraaa
Ini hadiah dari mama papa
"Wahhh serius mah ini Ferarri?" ucap Alex tak menyangka ia mendapatkan mobil idamannya.
"Iya sayang, maaf kami belinya bekas tapi ini masih bagus sesuai selera kamu." ucap Tyas, Tyas dan Adam memang sudah lama ingin membelikan Alex mobil, bukan untuk pamer, orangtua Alex membelikan hanya untuk koleksi Alex atau sekali-kali dipakai, tidak untuk dibawa sekolah atau kuliah nanti. Mobil seharga rumah mewah itu sudah di beli dari 3 bulan lalu, Adam menyimpannya di rumah lamanya.
"Makasih mama papa, Alex sangat suka." ucap Alex mencium pipi kedua orangtuanya tanpa rasa malu, walau usianya sudah beranjak dewasa dan sudah menikah Alex tetaplah anak yang manja pada kedua orangtuanya.
"Nah ini kado dari istri kamu." ucap Tyas memutar tubuh anaknya
Tara...
"Huaaaa ini serius Didi kamu beli ini, serius?" tanya Alex tak percaya, ada motor berwarna silver digarasi rumahnya.
Diana mengangguk ia mengeluarkan sebagian tabungannya untuk membeli satu motor yang harganya bisa untuk membeli satu mobil biasa.
Tabungan Diana cukup banyak karena gadis itu suka menabung dan jarang shopping, tiap bulannya Diana mendapatkan jatah yang cukup banyak bagi anak kuliahan dari orangtuanya, tapi tak pernah Diana pakai bila tak perlu, Diana membeli motor atas bantuan papanya yang memiliki showroom motor.
Diana senang melihat ekspresi Alex, ia rela mengeluarkan tabungannya untuk suami bonyu brondongnya.
Alex berjingkrak jingkrak kesenangan lalu memeluk erat Diana.
"Makasih Didi, tapi ini kan mahal banget Didi." ucap Alex ia merasa tak enak mendapatkan hadiah mahalnya.
"Hey enggak apa-apa sayang, aku ikhlas aku seneng kok mengeluarkan tabunganku buat kamu, test drive sama aku ya." ucap Diana mengedipkan satu matanya sambil tersenyum.
"Tuh Alex istrimu baik banget kan, kamu harus sayang dan jaga baik-baik istri kamu." ucap Adam yang diangguki Tyas.
"Iya papa pasti, aku akan selalu berusaha buat bahagiain Diana, makasih semuanya." ucap Alex merangkul pundak istrinya.
Ehemm
Deheman Indah membuat mereka menengok pada satu gadis di belakang mereka.
"Lupa ya sama aku." ucap Indah pura-pura cemberut semuanya menengok lalu tertawa.
"Oh iya lupa sama kakakku tersayang ini." ucap Alex kemudian berjalan memeluk Indah.
"Mana kado buat adek?" tagih Alex
"Idiihhh sudah dapat kado mewah juga masih minta aja." sewot Indah
"Ihhh kakak juga harus kasih dong ke adek yang paling imut ini." ujar Alex menampilkan wajahnya yang sangat imut.
"Oke, nih buat adek." Indah memberikan sebuah kotak yang tidak terlalu besar kepada Alex, Alex dengan cepat membukanya.
"Baju tidur?" kata Alex sambil mengeluarkan satu baju tidur polos berwarna biru.
"Iya, adek tuh sudah gede jadi harus ganti baju tidurnya, dan ini harus dipakai saat kalian honeymoon." ucap Indah sambil menggoda membuat pipi Alex memerah ia malu, Diana pun sama mendengar kata honeymoon wajahnya jadi memerah, Indah mengambil amplop di kotak tadi lalu membukanya.
"Ini paket Honeymoon di Bali, kalian bisa pergi saat liburan nanti, pakait honeymoon ini bisa dipakai kapan saja sampai kadaluarsanya 3 bulan." ucap Indah mengeluarkan beberapa tiket dari amplop.
"Wahhh asiikkk makasih kakak." ucap Alex mencium pipi Indah.
"Eitss tapi kasih gue ponakan ya, haha yang lucu lucu."
"Siyapp." ujar Alex yang matanya mengerling kepada Diana .
Honeymoon? Ponakan? Anak? Hamil? Bayi? Astaga Diana tak pernah memikirkan itu sama sekali, ia belum siap, entahlah.. Pikir Diana sambil tersenyum kaku mendengar ucapan Indah.
Tyas dan Adam hanya tertawa saja mendengar ucapan putrinya, sungguh mereka tak menuntut punya cucu cepat tapi kalau dikasih ya tak apa, Alhamdulillah.