Aldrik mengetuk ngetukan jarinya di meja kerja, Papinya meminta Aldrik untuk kembali ke Dubai karena Aiyla, istrinya Altherr dalam keadaan hamil, karena itu Altherr tidak mungkin lagi melakukan perjalananan dari Zurick ke Dubai setiap saat.
"Apa yang kamu pikirkan ?" Alex yang saat itu berada di ruangan Aldrik menatap heran kepada pria itu. Sahabatnya itu tampak termenung setelah menerima telphon tadi.
Aldrik menghela nafas. "Papi memintaku kembali ke Dubai." Ucap Aldrik.
"Lalu kenapa wajahmu seperti itu ?" Tanya Alex.
"Jika aku kembali ke Dubai, bagai mana dengan Ceyda ?" Ucap Aldrik, Alek menautkan alisnya karena sebelumnya Aldrik sangat ingin kembali ke Dubai, walau pun harus terpisah dengan istrinya.
"Dia tidak mungkin ikut ke Dubai bersamaku." Ungkap Aldrik.
Ceyda memang tidak
