“A-apakah ada masalah dengan Damian?” bisik Claris kepada Belia yang duduk di sebelahnya. Wanita cupu itu mungkin tahu kenapa dia sampai memasang wajah suram dan kelam seolah akan memakan seseorang. Tapi, apakah dia marah selama berhari-hari gara-gara sikapnya yang keras kepala tetap pergi ke Singapura? Agar Damian tidak curiga dengan kepergiannya, Claris benar-benar berangkat ke Singapura, dan ketika sore hari telah tiba, dia diam-diam kembali ke Indonesia. “Dia baru saja bertengkar dengan Hadi. Katanya mereka sedang tidak berdamai. Kamu sudah lama tidak ke kampus, tapi seharusnya mendapat kabar dari Moli dan Eric, bukan?” Sindiran dan tatapan mata Beli menyiratkan sesuatu, membuat Claris menelan ludah gugup dan mengalihkan pandangan dengan gelap. Levent dan Belia seperti sebuah cer

