17 đź’•

1225 Words

Dunia Gazain penuh debaran. Medina begitu sempurna di depannya. Terus mendekat perempuan bermukena itu sampai menarik pintu di samping Gazain. “Nah, ini dia suamiku,” ujarnya senang, seperti baru saja menemukan teman dalam permainan petak umpet. Gazain kehilangan kata-kata untuk sekedar menyapa bidadarinya. Medina kemudian mengusap kepala Gazain, pelan dan gemas, “Syukurlah kamu baik-baik saja, Suamiku.” Gazain diperlakukan seperti anak yang baru ditemukan selepas dirinya tersesat. Namun, Medina tak melukai egonya. Malah Gazain suka dengan reaksi Medina yang seolah memahami perasaannya. Gazain selalu tenang ketika dimanja dan disayang oleh Medina, seolah memberi kepuasan batin akan kurangnya bagian itu pada masa kecilnya dulu. “Masuklah, Nona.” Medina mengitari mobil lalu muncul kembal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD