Episode 2. Bertemu di Club

722 Words
Pov Reza Namaku Reza, umurku 21tahun aku adalah pacar diana, kami sudah pacaran hampir satu tahun. Aku baru lulus kuliah dan berencana melanjutkan perusahaan milik keluargaku. hari ini aku mengajak diana bertemu di club malam, namun saat sampai aku hanya melihat Tiwi dan Rudi, tak melihat keberadaan diana Tiwi bilang diana sedang ke toilet, aku pun turun dan mencarinya sembari ikut berdansa agar tidak suntuk menunggu pacarku, saat aku hendak kembali duduk aku melihat Tiwi dan Rudi hendak pergi, aku memutuskan untuk mengikutinya. setelah aku ikuti ternyata mereka masuk ke ruang pribadi, aku tahu apa yang akan mereka lakukan hingga iseng iseng kuambil ponselku dan merekam untuk koleksi pribadiku. aku membuka sedikit pintu, mereka tak sadar jika pintu telah sedikit terbuka kurang lebih 2cm, yang penting cukup untuk merekam aksi gila mereka. Semakin aku merekam aku jadi semakin ingin melakukannya milikku kini mengeras, tapi Diana mana mau melakukan ini, kami pernah putus karena aku menyentuh payudaranya untung saja diana mau memaafkan, aku sudah berjanji tidak akan melakukan kegiatan seksual yang lebih dari ciuman. setelah kegiatan mereka selesai aku buru buru kembali ke meja, terlihat diana telah menungguku. ia menatapku dengan wajah kesal. "beb, kamu dari mana aja sih? aku telpon kok ngga nyambung" "justru aku tadi nyari kamu, tadi kata tiwi kamu ke toilet" jawabku beralasan sebenarnya tadi aku mematikan data seluler saat merekam kegiatan panas Rudi dan Tiwi taku ketahuan kalau ada yang telepon. "ooh dari tadi loh aku disini nungguin kamu, setengah jam aku sendirian, Tiwi dan Rudi juga gak ada" balasnya "yaudah jangan marah sayang, sini aku cium" balasku sembari mencium keningnya "Tiwi sama Rudi kemana ya, apa mereka pulang?" tanyanya lagi belum sempat aku menjawab Rudi dan Tiwi mendatangi kami. "eh kalian dari mana?" tanya diana "kita abis dance" balas tiwi "gue kira udah pada pulang ninggalin gue sendiri, hampir aja gue ikut pulang, untung Reza nyamperin duluan, udah setengah jam lebih gue tungguin ga pada dateng, pada susah dihubungin lagi" ucap Diana mengungkapkan kekesalannya "iya maaf ya beb tadi ga kedenger" balas Tiwi sambil cengengesan "jangan diulangin lagi ya, lain kali kabarin gue dulu, gue kan capek nunggunya, mana yang ditunggu tiga tiganya ga ada kabar" ucap diana lagi "udah sayang, yang penting kan sekarang udah kumpul, yuk minum terus kita dugem" ajakku berusaha menenangkan Kami semua berdansa sambil minum wine, Aku tak bisa menahan hasrat yang tak terbendung semakin melihat tiwi aku teringat vidio rekaman barusan. anuku semakin menegang rasanya sempit sekali di celana. Aku harus menggarap tiwi malam ini juga, karena diana tidak mungkin mau melakukannya. Ponsel Rudi berdering, ia mengobrol sebentar dengan lawan bicaranya kemudian ia pamit karena ada hal mendesak. "sayang aku pamit yaa, bos aku telpon katanya suruh kirim file sekarang juga kerumahnya" "aah kamu yang, aku kan masih pengen sama kamu, yaudah ayo anterin pulang" rengek tiwi "yaah aku gak bisa, ini buru buru banget, kamu dianterin diana aja yaa" "Diana kayaknya udah mabuk deh yank" "yaudah kamu naik taksi aja, aku pamit yaa, bye sayang" "kamu mau pulang wi?" tanyaku "iya yuk pulang aja, nanti aku disini jadi obat nyamuk lagi" "yaudah yuk aku anterin, sekalian anter diana juga, dia kayaknya mabuk berat gak bakal bisa nyetir, mobilnya tinggal aja disini" "yaudah yuk" tiwi menerima ajakanku sebenarnya biasanya diana tidak mengkonsumsi wine lebih dari satu gelas, tadi aku sengaja menambah wine tanpa sepengetahuannya agar dia mabuk. Di mobil "Tiwi, aku anterin diana dulu yaa" ucapku "kan rumahnya lebih deket rumahku, kalau anterin diana dulu nanti kita muter muter dong" balas tiwi "kasihan dia, aku ga tega dia mabuk berat" balasku memberi alasan "yaudah deh terserah kamu aja za" balasnya setelah sampai di rumah diana aku segera meminta pak satpam untuk membawa diana masuk dan memberikan kunci mobilnya. "pak ini tolong bantu saya, diana mabuk berat, tolong segera dibawa masuk, ini kunci mobilnya, mobilnya ditinggal di club" ucapku kepada pak satpam pak satpam menerima kunci mobil dan memapah diana dan segera dibawa masuk. Aku pun kembali masuk kemobil dan menyuruh Tiwi berpindah duduk di sampingku. Tiwipun menurut Aku melajukan mobilku ke hotel karena sedari tadi aku sudah tidak sanggup menahan hasratku. "Reza, ini bukan arah rumah aku" ucap tiwi "ini jalan lebih cepet kearah rumahmu" jawabku beralasan "ooh gitu yaa, aku malah ngga tau, hehe" balasnya lagi Setelah beberapa menit Aku membelokan mobilku ke hotel "Reza, kok kita malah ke hotel??"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD