Happy Reading Rasa sesak di ruangan itu semakin menjadi-jadi. Ketika mendengar derap langkah kaki Sean mendekat, Kesya langsung menundukkan kepala, meremas jari-jarinya gugup. Sama halnya dengan Dastan, lelaki itu pun tampak menunduk seperti tidak sanggup jika harus berhadapan dengan Sean sekarang ini. Suara langkah kaki itu menggema di ruangan yang tiba-tiba senyap, mengetuk lantai dan menimbulkan ketakutan di setiap sendi-sendi, hingga membuat tubuh Dastan dan Kesya setengah membeku. Bahkan Dastan terlihat menahan napasnya sebentar akibat udara yang terhalangi masuk ke rongga dadanya. Mata Dastan melebar saat menyadari bahwa Sean telah berdiri di depannya, keringat dingin bermunculan seketika, membasahi seluruh tubuhnya. Dastan lalu menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk menenangk

