Dalam tidurnya Ahyar mendengar suara gantungan tirai yang digeser, sejurus kemudian cahaya matahari menerpa wajahnya. Suara perempuan menggerutu mengiringi langkah kaki, sebelum kemudian terdengar suara pintu tertutup.
Sesungguhnya kesadaran Ahyar sudah terkumpul, namun kepalanya terasa sangat berat dan matanya ingin lebih lama terpejam. Meski begitu tak serta merta ia bisa kembali lelap. Perlahan-lahan kedua kelopak matanya terbuka dan menyadari bahwa ia tidak berada di kamar tidurnya.
Ingatannya memutar memori saat Galang menelepon di waktu yang tepat, saat Ahyar baru diberitahu bahwa dua hari ke depan, ia tidak punya jadwal. Semua jadwalnya ditangguhkan setidaknya sampai pemberitaan mereda dengan sendirinya. Ia dan Galang janjian bertemu di sebuah club malam privat dan tanpa Ahyar dug
