84 | Dilemmatic Dilemma

2475 Words

Begini saja lah, siapa yang bisa menolak ciuman? Siapa yang tidak suka dicium? Ciuman itu enak, jangan ada yang menyangkal. Kalau ada, munafik mereka. Ditrisya menegakkan kepala, benar, itu cuma ciuman. Tidak ada hubungannya dengan perasaan. Di luar sana banyak orang berciuman hanya karena ingin. Sebuah ciuman tidak punya arti apa-apa. Tetapi, jika ciuman tidak punya arti apa-apa, kenapa Ditrisya hanya berciuman dengan Ahyar? Kenapa ia risih jika ada laki-laki lain mendekat tanpa sebab? Kenapa ia menjaga jarak dengan mereka semua? Sialan, seharusnya Ditrisya menampar Ahyar. Bukan malah balas menciumnya. Ditrisya membentur-benturkan keningnya ke dinding lift yang membawanya turun ke lantai dasar. Ia terus membenturkan kepalanya, berharap ingatan ciuman itu enyak dari pikirannya. Ia ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD