Perjanjian

1187 Words
Perjanjian Selamat membaca Chaing He melihat sekeliling, berharap bertemu dengan Affry segera, tapi apa dia memiliki kelas pagi yang sama atau berbeda. Tae Wang yang melihat dari jauh langsung saja menghampiri sahabat dia. “Kamu mencariku?” tanya Tae Wang sedikit meledek, seakan dia tahu kalau sosok orang yang dicari Chaing He, adalah Affry. “Iya, ayo pergi,” ajaknya langsung membuang muka membuat Tae Wang, menaikkan satu alis lalu mengikuti Chaing He dari belakang, iya sifat Chaing He yang kadang suka berubah susah dimengerti. Pertemanan yang baik dimulai ketika dua orang saling mempercayai dan mengetahui apa yang diinginkan satu sama lain. Tae Wang yang sadar langsung menepuk pundak Chaing He dan tersenyum. “Dia tidak memiliki kelas pagi,” ucapnya dan seketika Chaing He langsung tersontak dan menundukkan kepalanya. “Siapa yang kamu maksud?” tanyanya. “Tentu saja, Affry. Kamu sedang mencari dia kan? Kamu baru ketemu dia satu hari, dan langsung melupakan temanmu ini,” jelas Tae Wang, membuat Chaing He sedikit malu. “Tidak, aku mencarimu.” “Apa semalam tidak berjalan lancar, apa kalian berantam saat mengantar dia pulang?” “Apa yang kau katakan, tidak ada hal seperti itu, dari mana kamu tahu kalau kami pulang bersama?” tanya Chaing He. Tae Wang, langsung membuang muka dan mengalihkan pembicaraan. Mengajak sahabatnya itu untuk segera pergi dan melupakan kejadian apa yang baru saja terjadi. Jika Chaing He sampai tahu kalau dia diperhatikan, semua rencana Tae Wang akan hancur berantakan. Lebih diam dulu sampai semuanya kembali aman, mereka berdua pergi ke kantin dan mulai mengisi perutnya. Beberapa saat kemudian Hyme datang dan bergabung dengan mereka, Chaing He masih mencari-cari keberadaan Affry. Walau dia tahu, sang wanita tidak akan sekarang. Hari ini semua kelas telah usai dan Chaing He masih belum menemukan di mana Affry, apa wanita itu sakit sehingga tidak masuk atau ada hal lainnya. Begitulah pikiran Chaing He yang tidak bisa tenang. Di lain sisi, Tae Wang dan Hyme yang sudah melihat keberadaan Affry, langsung membawanya menjauh sejauh mungkin dari pandangan Chaing He. Mereka menyembunyikannya ke gudang belakang. “Kalian berdua diam di sini, aku akan meminta izin pada Chaing He, agar dia bisa pulang terlebih dahulu,” ucap Tae Wang, kemudian langsung pergi. Di lain sisi Chaing He sudah mencari-cari keberadaan Tae Wang, tidak biasanya dia menghilang seperti ini. “Chaing He,” panggil Tae Wang, dari arah kejauhan, melihatnya membuat Chaing He merasa lega. “Dari mana saja kamu,” tanyanya dan Tae Wang hanya tertawa saja. “Aku ada kelas tambahan, dan baru bisa memberitahumu, kamu bisa pulang terlebih dahulu, aku akan pulang bersama Hyme setelah kelasnya selesai, oke.” Chaing He mengangguk dan menatap sekilas Tae Wang. “Kamu tidak merencanakan hal jahat bukan?” “Aku bukan orang bodoh, melakukan sesuatu yang tidak ada pentingnya. Cepatlah pulang, aku akan masuk kelas sekarang, jangan lupa menghubungiku kalau sudah sampai,” perintah Tae Wang. Chaing He dengan polosnya mengiyakan perkataan Tae Wang, dan langsung segera pulang. Dia tidak memikirkan apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya nanti, tapi tidak masalah karena itu bagus buatnya juga. Tae Wang langsung berlari saat melihat Chaing He mulai menjauh, dia harus segera menemui Hyme dan Affry. Sesampainya di sana, langsung saja Tae Wang menarik tangan mereka ke kantin. “Dia sudah pulang,” ucapnya menyuruh duduk kedua wanita yang ada di depannya. “Ada masalah apa, sampai kalian menyembunyikan aku?” tanya Affry dan Hyme langsung menatap Tae Wang. “Ayo katakan,” lanjutnya dan Tae Wang mulai bingung memulainya dari mana. “Kamu tahu, sebenarnya kami membawamu ke sini untuk melakukan kerja sama. Agar Chaing He bisa segera sembuh,” jelas Tae Wang, dan Affry tampak bingung. “Apa Chaing He, mengidap penyakit yang sangat mematikan sehingga aku harus membantunya?” tanya Affry dan Hyme langsung mengangguk, dan memegang tangan Affry. “Kamu tahu, Chaing He memiliki penyakit yang sangat aneh. Di umurnya sekarang dia baru saja mengalami masa subur, bahkan sampai sekarang dia tidak memiliki ketertarikan pada wanita,” jelas Hyme. “Dia pencinta lelaki?” tanya Affry. “Bukan, bagaimana menjelaskan masalah ini padanya?” tanya Hyme lada Chaing He. “Dia tidak memiliki hasrat seksual dengan semua orang kecuali kamu.” Affry sempat kaget. “Ya, hasrat seksualnya hanya muncul saat dia berada di dekatmu, kamu tahu saat kamu menabrak dan menyentuh bagian intinya, itu pertama kali dia merasakan ereksi buatan seperti apa, terdengar lucu, tapi ini kenyataan,” jelas Tae Wang, dan Affry mematung. “Kamu jangan bercanda, tidak ada manusia seperti itu,” sangkal Affry tidak percaya dan langsung saja dia minum minuman yang tepat ada di depan dia. “Kami tidak bohong, itu sebabnya kami ingin bekerja sama dengan kamu. Jika kamu mau membantu kami sampai dia kembali normal, tidak masalah bagi kami jika kamu ingin meminta bayaran kami akan melakukannya, setelah itu kamu bisa menghilang,” jelas Hyme. “Iya, kami mohon. Dari kecil aku selalu mencari tahu bagaimana dia agar kembali normal, kenapa dia memiliki masa keterlambatan dalam hal seksual, dan kamu adalah obat yang kami nanti, kumohon bantu kami,” pinta Tae Wang. V “Tunggu sebentar, aku masih tidak mengerti apa yang harus dilakukan?” tanya Affry. Tae Wang dan Hyme saling menatap satu sama lain, mereka tersenyum dan menggenggam tangan Affry dengan erat. “Bersetubulah dengan dia,” pinta mereka serentak membuat Affry sontak kaget menarik kedua tangannya. “Tidak, aku masih belum tersentuh, dan permintaan aneh kalian berdua tidak bisa aku lakukan,” tolak Affry. “Kamu belum melakukan hal itu dengan pria mana pun? Kalau begitu kamu bisa membantu kami untuk memancing hasrat seksualnya saja? Bagaimana apa kamu mau membantu kami?” jelas Tae Wang. “Memancing hasrat seksual? Tetapi, bagaimana caranya?” tanya Affry, semakin curiga dengan perkataan Tae Wang. “Kamu hanya perlu bersama dia, lalu sesekali menceritakan ha yang memancing seksualnya muncul atau menyentuh tubuh dia bereaksi. Apa kamu mengerti? Kamu mau membantu kami bukan?” tanyanya. Affry berpikir sejenak, jika ini untuk kebaikan dia mau melakukan hal itu, tapi ini pertama kalinya dia menggoda seorang pria bahkan tanpa mengenalnya lebih dalam. Dia melihat kedua mata Tae Wang dan Hyme sangat ingin mendengar jawaban dari dia. Apa dia harus menerimanya atau menolak hal menggilakan ini, jika benar mungkin Affry akan melakukannya, tapi sebelum itu dia harus memastikan apa ada orang yang tidak bisa mengalami hal yang dikatakan oleh mereka berdua. “Baiklah, aku akan melakukan hal ini jika melihat langsung bahwa Chaing He tidak memiliki hasrat seksual dengan wanita lain kecuali aku, kalian setuju?” *** J a n g a n - l u p a - t a p - l o v e, - f o l l o w, - d a n - j u g a - k o m e n. S i l a k a n - b a c a - c e r i t a - l a i n - y a n g - b e r j u d u l - f**k With Boss - a t a u - k e t i k - d i - p e n c a r i a n - F**k With Boss, - g e n r e - d e w a s a - 21+ - s e d i k i t - v u l g a r - b e d a - d e n g a n - c e r i t a - i n i :). Semangat bacanya :v
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD