Mata elang nan tajam itu terus melihat setiap gerak gerik Ayunda dan para sahabatnya. Fokus manik mata itu tak pernah jauh dari tubuh seksi nan indah milik Ayunda. Sedangkan yang di pandang kini mulai memasukkan tubuhnya kedalam mobil, dia sangat lelah dan ingin segera sampai di rumah untuk beristirahat tanpa menyadari adanya sesosok siswa yang sedang melihat kearahnya.
"ohh shiit, dia harus jadi milikku" gumamnya yang masih dapat di dengar oleh Ben teman sekaligus sahabat barunya di sekolah itu.
Ben menoleh cepat ke arah sahabatnya dengan membeliakkan matanya tak percaya
"apa maksudmu Ayunda?" sambil melirik sekilas ke arah mobil ayunda yang sudah mulai berjalan.
" ahhh jadi namanya Ayunda" muncul seringai tipis di bibirnya
"kamu kenal sama siswi itu?" Lanjutnya ....
"ya kenal lah gra, dia kan temen sekolahku dulu" jawab Ben sedikit ngegas..
Agra Bintang siswa dengan sejuta pesona yang mampu menggetarkan hati setiap siswi yang melihatnya. Tubuh gagah dengan tinggi yang sempurna, dengan wajah yang teramat tampan itu mudah sekali untuk menaklukkan para siswi manapun. Sang cassanova sejati yang mulai tertarik pada seorang siswi kelas sebelah Ayunda Permata.
Jangan heran kenapa Agra dan Ben sudah sangat akrab layaknya kenal lama. Karena memang pada dasarnya laki-laki lebih mampu bergaul daripada wanita. Selain Ben ada juga teman sekaligus sahabat baru lainnya yang sekarang mengekor di belakang Agra dan Ben. Mereka adalah Andre, Dika, dan Andi.
"kalian berdua bahas apaan sih?" tanya dika kepada dua sahabat barunya itu
"ini nih sih Agra lagi jatuh cinta sama temen SMP gue" saut Ben sambil menolehkan sedikit kepalanya
"cewek yang barusan mobilnya jalan itu?" sahut Andi penasaran
"iya bener" cicit Ben
"enak aja jatuh cinta, naksir doang gue belu jatuh cinta ya" kesal sang cassanova
"yakin loh gak mau jatuh cinta sama dia, cewek cantik gitu, bohay lagi" suara andre menggelegar memuji tubuh aduhay Ayunda
"sialan kalian semua, sudah ayo pulang" kata Agra dingin
" ok " sahut mreka bersamaan
Mobil yang di kendarai Ayunda telah sampai di halaman rumahnya. Tanpa kata Ayunda turun dan langsung masuk kedalam rumahnya dengan wajah yang lesu karena seharian ini banyak sekali kegiatan di sekolah barunya itu. Dari pembagian perangkat kelas, petugas piket, dan masih banyak lagi.
"oh tuhan lelahnya diriku" kata ayunda sambil merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu
"nona sudah pulang, mau bibik siapin makan sekarang atau nanti aja?" asisten rumah tangganya datang menyambut kepulangan Ayunda
"nanti saja bik, aku mau tidur dulu ngantuk banget" sambil melangkahkan kakinya masuk dan menaiki tangga menuju kamar pribadinya dengan meninggalkan sepatu serta tas di ruang tamu. Asisten rumah tangganya tampak sigap membereskan semua barang" nona mudanya itu.
beberapa saat kemudian ayunda telah terlelap tanpa mengganti seragamnya. Beginilah Ayunda ketika dirumah, sifat manjanya yang tidak hilang dari kecil terkadang membuat kedua orangtuanya pusing karena harus berkali-kali mengingatkan Ayunda untuk berubah menjadi lebih mandiri sedikit saja.
Bagi Ayunda semua itu adalah konsekuensi dari apa yang telah di berikan orangtuanya, uang yang mampu mengabulkan setiap keinginan Ayunda dan ada Asisten rumah tangga yang siap dan sigap membantunya setiap waktu.
Matahari semakin condong kearah barat menunjukkan waktu sudah hampur petang, cahaya terang yang akan tergantikan dengan cahaya yang menyejukkan dari sang bulan.
"eemmh" gumam ayunda sambil menggerakkan badannya yang ke kanam dan kekiri.
"ohh no, jam berapa ini?" teriak ayunda menepuk jidatnya sendiri. Dia melihat tubuhnya yang masih berbalut seragam sekolah itu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti baju sekolahnya dengan pakaian yang lebih santai.
Setelah mandi Ayunda menuruni tangga menuju ruang makan karena perutnya kini sudah memberontak ingin diisi dengan sesuap atau bahakan sepiring nasi.
"bibik, ayah sama bunda belum pulang?" teriaknya ke arah ART yang sedang menyiapkan makanan untuknya
"belum nona, mungkin sebentar lagi" dengan tangannya yang mulai menuangkan air kedalam gelas nona mudanya
Ayunda meminum air itu dengan tenang dan sedikit bergumam "selalu saja seperti ini, kerja kerja dan kerja"
ayunda memulai makan dengan tenang karena dia terbiasa untuk makan tidak bersuara. Setelah menyelesaikan makannya Ayunda berjalan ke ruang keluarga untuk sekedar menonton televisi.
"bibik bawakan minun dan camilan ke sini yaaaa" teriaknya sekencang mungkin
"baik nona" sahut bibik inem dari dapur
Disela menontonnya ayunda mendapat chat dari Ben teman SMPnya dulu
ngapain nih anak ngechat gue? pikirnya dan langsung membuka isi chat tersebut.
"yunda besok pulang sekolah kita ke SMP yuk, anak-anak ngajakin kita silaturahmi ke guru-guru"
"lihat besok deh, nanti gue kabarin lagi"
"okelah, loe langsung aja ke kelas gue ya kalau jadi ikutan"
"okeh" balasnya singkat sambil menutup ponselnya.
Silaturahmi adalah salah satu hal wajib bagi mereka yang telah lulus dari SMP itu, semata-mata untuj mengucapkan rasa terimakasih kepada para guru yang telah sabar membimbing mereka hingga ke dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Matahari telah berganti bulan dan orang tuanya belum menampakkan diri, lelah terus menunggu Ayunda pun berjalan masuk kedalam kamarnya untuk memulai tidur cantiknya.
Saat melewati cermin dia mondar mandir tersenyum kearah pantulan dirinya sendiri
ternyata gue cantik juga ya, seksi lagi, hahahahaha bunda emang nggak salah nurunin body yang aduhay gini.
Setelah puas menatap dirinya di pantulan cermin ayunda naik ke ranjang sambil mulai mengotak-atik ponsel pintarnya. Belajar? tentu tidak, karena bagi Ayunda ini masih awal masuk dan pembelajaran baru akan dimulai minggu depan. Lelah dengan ponsel pintarnya ayunda pun terlelap dengan sendirinya.
perlahan namun pasti seseorang membuka pintu kamar ayunda dan menatapnya dengan penuh kerinduan
"slalu saja seperti ini" ...
_ _ _ _ _ _ _ _ _
jangan lupa tekan tanda love ya semua ? biar othornya semangat nulis ?