bc

My Sweet Wife 21++

book_age4+
3.1K
FOLLOW
45.9K
READ
love after marriage
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Cerita tentang sepasang manusia yang baru saja melaksanakan janji suci sehidup semati di depan penghulu dan para saksi. Kehidupan mereka berubah saat sang Istri diketahui sedang hamil dan menjadi orang yang sangat Possesive nan manja. Beruntung sang Suami memiliki sifat yang baik hati dan tidak mudah marah, membuat hidup mereka tampak manis.

Tapi beberapa kali keharmonisan mereka sering warnai salah paham karena gangguan orang ke tiga, hingga menimbulkan pertengkaran yang serius. Bagaimana kelanjutan kisah dua sejoli tersebut berakhir? ikuti terus kisahnya hanya di My Sweet Wife. Please enjoy your journey friend :*. Thank you. .

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Pukul: 02. 00          Sepasang manusia masih asyik bergelut dengan selimut dan pelukan masing-masing. Si wanita yang bernama Alana tersebut terus saja bergerak dengan gelisah di pelukan sang Suami. "El." panggil Alana sambil mengelus pipi Suaminya dengan lembut. "Ello." panggilnya sekali lagi. Ello menggeliatkan tubuhnya dengan pelan. Dengan malas ia membuka matanya yang masih sangat mengantuk. "Kenapa?" tanya Ello serak. Alana semakin mengeratkan pelukannya sambil terus memandangi wajah tampan Ello yang berada di depannya. "Nanti pagi jangan pergi kerja ya" pinta Alana manja. "Kenapa? Kau sakit?" tanya Ello yang mulai khawatir. Alana menggeleng pelan atas pertanyaan Ello. "Aku hanya ingin bersamamu." balas Alana yang mendapat helaan nafas dari Elllo. Alana membangunkan Ello di tengah malam hanya untuk mengatakan hal itu. Oh ya tuhan sepertinya Ello harus sangat sabar untuk menghadapi Istrinya sekarang ini. "Kita bahas nanti saja. Sekarang tidur lagi. " suruh Ello. "Tapi-" "Oh ayolah, sayang tidurlah." potong Ello dengan mata yang sudah setengah terpejam. "Baiklah" balas Alana menurut. Ello bisa bernafas lega karena Alana tidak membantah ucapannya dan itu artinya ia bisa meneruskan tidur.                                                                                                   *** Pukul: 06. 00          Ello hanya bisa diam tanpa bisa bergerak karena Alana terus saja memeluknya, bahkan sekarang pelukan itu semakin erat. "Aku ingin ke kamar mandi." ucap Ello supaya Alana mau melepaskan pelukannya. "Mau apa?" tanya Alana . "Tentu saja untuk mandi." balas Ello gemas. "Aku sudah bilang jika kau tidak boleh bekerja hari ini." ucap Alana menegaskan. "Tapi hari ini aku sibuk." balas Ello. "Tapi aku tidak ingin sendirian di rumah." rengek Alana. "Kalau be-" Ucapan Ello terpotong saat melihat Alana melepaskan pelukannya, lalu berlari ke kamar mandi sambil menutup mulutnya. Ello mengikuti Istrinya itu sampai kamar mandi, dan hal yang ia lihat pertama kali di sana adalah Alana yang sedang muntah. Ia mendekat, lalu membantu Alana dengan memijat tengkuknya. Setelah dirasa sudah tidak mual lagi, Alana membalikkan tubuhnya ke arah Suaminya dengan wajah pucat. "Sudah tidak mual lagi?" tanya Ello sambil membantu membersihkan mulut Alana yang basah. Alana menggeleng dengan lemah. Ia kembali memeluk tubuh Ello yang lebih besar darinya itu. Ello mengusap rambut Alana dengan lembut sambil sesekali menciumi puncak kepala wanita itu.         Memang semenjak Dokter menyatakan jika Alana sedang mengandung, sikap wanita itu berubah drastis, menjadi lebih manja, possessive dan sensitif. Ello sangat bahagia bukan main saat mendengarkan berita tersebut, apalagi dirinya dan juga Alana bisa dikatakan masih muda, usia pernikahan mereka berdua juga masih seumur jagung. Mengejutkan-nya adalah karena Alana bisa hamil secepat itu dari tiga bulan yang lalu pernikahan mereka digelar, dan sekarang kandungan wanita itu sudah masuk minggu ke empat. Ello tidak keberatan sama sekali dengan sikap Alana karena ia tahu dan mengerti tentang keadaan Istrinya sekarang ini. Ello melepaskan pelukannya, lalu menuntun Alana untuk kembali ke tempat tidur mereka. "Sekarang istirahatlah. Aku akan ambilkan minum." ucap Ello lembut. Alana tidak menjawab dan lebih memilih untuk menutup matanya. Tubuhnya sangat lemas setelah selesai memuntahkan cairan tadi. Ello kembali sambil membawa nampan yang berisikan bubur dan juga s**u hamil untuk Alana. Ia memang memiliki asisten di apartemennya ini, tapi dia hanya akan memasak dan membersihkan tempat tinggal mereka saja, lalu setelah itu kembali ke rumahnya karena dia tidak tinggal di sini. "Sekarang sarapan dulu." suruh Ello dengan lembutnya. Alana menggelengkan kepalanya dengan lemah. Sungguh ia tidak mau makan sepagi ini. "Tapi kau harus makan, sayang." bujuk Ello. "Jika aku makan, nanti aku akan mual lagi." balas Alana pelan. "Tapi jika kau tidak makan, nanti badanmu akan jadi semakin lemah." ucap Ello. "Aku tidak mau, El." tolak Alana. Ello menghembuskan nafasnya dengan berat. Memang sangat susah jika sudah berhadapan dengan membujuk Alana untuk mau makan. "Ingat jika di dalam sini ada anak kita." ucap Ello sambil mengelus perut Alana yang masih rata. "Tapi aku mual, El." balas Alana dengan wajah memohon supaya Ello tidak memaksanya lagi. "Baiklah tapi minum susunya saja." ucap Ello sambil menyodorkan s**u hamil untuk Alana. Alana menerimanya dengan malas. Sungguh sekarang ia tidak mau memasukkan apa-apa ke dalam mulutnya kecuali bibir Ello. "Habiskan." suruh Ello saat melihat Alana sudah berhenti minum, padahal susunya masih tersisa setengah gelas. "Aku sudah tidak sanggup untuk menghabiskan-nya." ucap Alana lalu memberikan gelasnya kembali pada Ello. "Tidak apa-apa, lebih baik sekarang kau kembali istirahat saja." ucap Ello lalu membantu Alana untuk berbaring. "Mau pergi ke mana?" tanya Alana sambil menahan tangan Ello saat pria itu akan berdiri. Sambil tersenyum Ello membalas genggaman tangan Alana dengan kedua tangan hangatnya. "Aku harus mengembalikan nampan itu ke dapur." balas Ello. "Tapi kau tidak akan pergi bekerja kan?" tanya Alana. "Sebenarnya kenapa kau tidak mengizinkanku untuk bekerja?" tanya Ello sambil mendekatkan wajahnya. "Aku hanya ingin bersamamu." balas Alana. "Hanya itu? Tidak ada yang lain?" tanya Ello dan Alana menjawabnya dengan mengangguk. "Kalau begitu aku berjanji akan pulan cepat." ucap Ello. "Jika kau tetap ingin bekerja, maka aku akan ikut." ucap Alana yang sedikit mengagetkan Ello. Ello benar-benar tidak akan bisa menolak permintaan itu, atau jika ia menolaknya maka ia harus menerima jika Alana tidak mau berbicara kepadanya.                                                                                                 ***   Pukul: 08. 00          Ello berjalan di kantornya dengan Alana yang memeluk lengannya dengan possessive. Ello bekerja di perusahaan keluarganya. Ia menjadi seorang CEO dan dirinya adalah ahli waris kedua setelah Kakak laki-lakinya, tapi Kakaknya itu bekerja di perusahaan yang berbeda dengannya. "Selamat pagi, Pak." sapa seorang karyawan yang sedang berpapasan dengan Ello. Ello membalasnya dengan tersenyum ramah, ia bukanlah tipe seorang yang sombong dan angkuh. Tentu saja banyak yang mengidolakan Ello di kantornya ini, apalagi para wanita yang memang sebagian besar sangat mengidolakan Ello dari mulai, jabatan, penampilan, wajah dan juga sikapnya, tapi yang membuat mereka harus menelan kekecewaan adalah fakta bahwa CEO mereka sudah menikah tiga bulan yang lalu. Suasana pagi ini menjadi sedikit ramai saat mengetahui bahwa CEO mereka untuk pertama kalinya membawa Istrinya itu ke kantor. Wajah cantik Alana memang sudah menjadi tamparan telak untuk para fans dan juga karyawan Ello, karena CEO mereka memang tidak salah memilih wanita secantik Alana. "Duduk di sini. Aku akan menyelesaikan perkerjaanku." ucap Ello sambil tersenyum. Setelah itu Ello berjalan ke meja kerjanya dan meninggalkan Alana untuk duduk di sofa ruangannya itu. Alana melihat betapa mewah dan terawatnya ruangan Ello. Pantas saja pria itu betah jika sedang berada di kantornya, ternyata ruangannya senyaman ini. Setelah sudah selesai mengamati ruangan Ello, Alana sekarang memilih untuk bermain ponselnya, tapi satu jam kemudian ia mulai bosan karena Ello sedari tadi sibuk dengan pekerjaannya, dan tidak mengeluarkan satu suara pun untuk sekadar berbicara dengannya. Dengan kacamata kerjanya sambil menatap serius ke arah laptop dan juga kertas dokumen secara bergantian, sungguh pria itu jauh lebih tampan saat sedang seperti itu. Alana beranjak dari duduknya lalu berjalan ke arah Ello yang masih belum sadar jika ia sedang berada di dekatnya. Rupanya pria itu memang sedang sangat serius. Alana semakin mendekat dan secara tiba-tiba ia memeluk pria itu dari arah belakang, dan saat Ello menoleh ia langsung mengecup pipi Suaminya itu. "Kenapa? Apa kau ingin sesuatu?" tanya Ello sambil mengelus tangan Alana yang sedang memeluk lehernya. "Aku hanya ingin dirimu." balas Alana tepat ditelinga Ello. Ello pria normal yang tentu saja tergoda dengan ucapan seduktif Alana barusan, tapi ia harus menahan tubuhnya sendiri untuk tidak melakukan apa-apa pada Alana, mengingat kandungan wanita itu yang masih sangat muda dan masih rentan untuk terjadi keguguran, tentu saja Ello tidak ingin hal tersebut terjadi. "Apa sekarang kau sedang menggodaku?" tanya Ello sambil tersenyum. "Apa kau tidak ingin aku goda dan membiarkanku untuk menggoda Suami orang lain?" tanya Alan yang jelas-jelas membuat Ello sangat tidak suka. "Awas saja jika kau berani melakukan-nya." ancam Ello yang membuat Alana tersenyum puas karena sudah berhasil membuat emosi Ello sedikit terpancing. "Aku tidak akan melakukan itu, sayangku." ucap Alana sambil mengeratkan pelukannya dan sekali lagi mencium pipi Ello. Ello memejamkan matanya merasakan sentuhan Alana pada tubuhnya dan aroma wanita itu yang begitu memabukkan baginya, jika sudah seperti ini mana bisa Ello konsen pada pekerjaannya, karena Alana jauh lebih menggoda daripada laptop dan kertas dokumennya. "Apa kau lapar? Kau belum makan dari pagi." tanya Ello sambil menolehkan kepalanya. "Sedikit lapar tapi aku masih ingin memelukmu seperti ini." balas Alana. Ello tersenyum lalu mengecup bibir Istrinya itu yang sangat menggodanya, dan kalau diingat-ingat dari tadi pagi ia belum mencium bibir wanitanya ini. "Kita lanjutkan pelukan-nya nanti. Sekarang kita makan dulu" ucap Ello lalu melepaskan pelukannya dan setelah itu berdiri. "Janji jika nanti kau akan memelukku?" tanya Alana. "Dengan senang hati aku akan memelukmu sayang, jadi aku tidak perlu berjanji." balas Ello lalu menggandeng tangan Alana untuk pergi ke kantin kantornya. Karena sekarang sedang jam makan siang, jadi kantinnya menjadi sangat ramai. Ello mencari tempat duduk yang kosong dan ia menemukan-nya, walaupun ia dan juga Alana harus duduk bersama beberapa karyawan di atas satu meja yang sama "Apa aku boleh duduk di sini?" tanya Ello pada para karyawannya, meskipun ia adalah Boss mereka tapi dirinya harus tepat bersikap sopan kepada siapa pun. "Tentu saja, Pak, apa perlu kita saja yang pindah?" "Tidak usah, kalian tetaplah di sini saja." balas Ello dengan tersenyum. Ello menyuruh Alana untuk duduk di kursi yang masih kosong. "Aku akan pesankan makanan dulu." ucap Ello sambil mengacak rambut Alana dengan sayang, lalu ia berjalan pergi. Alana memperhatikan jika beberapa karyawan di tempat itu sedang melihatnya. "Tidak apa-apa, lanjutkan makan kalian." ucap Alana merasa tidak enak jika harus di tatap seperti itu. "Iya, nyonya Mario." balas mereka. "Tidak perlu seformal itu, kalian bisa memanggil namaku saja." balas Alana. "Tidak bisa seperti itu, nyonya." "Kenapa? Apa Ello sangat jahat jika sedang di kantor? Kenapa kalian terlihat takut?" tanya Alana. "Pak Mario sangat baik dan juga ramah pada kami semua kecuali jika dia sedang serius maka akan sedikit menakutkan, apalagi jika dia marah." balas seorang karyawan laki-laki. "Apa dia bisa marah? Aku tidak pernah melihatnya marah." tanya Alana karena Ello benar-benar tidak pernah terlihat marah padanya. "Tuan Mario akan marah jika ada pekerjaan yang salah dan merugikan saja, tapi dia jarang sekali marah." Alana mengangguk mengerti atas penjelasan dari karyawan Ello. Lalu pandangannya bertemu dengan Ello yang sedang berjalan ke arahnya, dengan kedua tangan yang memegang nampan berisikan makanan dan minuman. "Ini makananmu." ucap Ello saat sudah sampai. "Terima kasih." balas Alana. "Tidak perlu berterima kasih. Makanlah." balas Ello. Alana dan Ello memakan makanan mereka masing-masing dan begitu juga dengan para karyawan. Setelah merasa kenyang, Alana menyingkirkan makanannya yang masih tersisa tersebut untuk sedikit menjauh dari hadapannya. Ello menghentikan kegiatan makannya saat melihat Alana memandangi wajahnya. "Habiskan." suruh Ello. "Aku sudah kenyang." balas Alana. "Tapi kau belum makan dari pagi." ucap Ello. "Tapi aku memang sudah kenyang." balas Alana lalu berdiri dari duduknya. "Aku akan ke ruanganmu, kau lanjutkan saja makannya" ucap Alana. Mau tidak mau Ello harus berdiri dari duduknya, karena ia tidak akan mungkin membiarkan Alana berjalan sendirian meskipun ini adalah kantornya. "Ayo." ajak Ello sambil menggandeng tangan Alana. "Tapi makanmu?" tanya Alana "Tidak perlu dipikirkan tentang makananku." balas Ello. "Kita permisi dulu." ucap Alana pada karyawan Ello, lalu berjalan pergi.                                                                                                   ***   Pukul: 15. 00            Ello mendudukkan dirinya di samping Alana yang sedang tertidur dengan posisi duduk di sofa ruangan kerjanya. Setelah terdiam beberapa lama akhirnya wanita itu ketiduran, ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan itu membuatnya sedikit mengacuhkan Alana. Dengan perlahan Ello menarik tubuh Alana supaya kepala wanita itu bisa bersandar pada dadanya. Alana membuka matanya lalu mendongak menatap Ello. Pergerakan pria itu membuatnya terbangun. "Kita pulang sekarang ya." ajak Alana. Alana sambil membalas pelukan hangat Ello. Terus bersikap manja dan menggemaskan seperti bayi tapi Ello akan tetap mencintai Istrinya itu. Ia akan rela melakukan apa pun untuk kebahagiaan orang yang ia sayangi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Naughty December 21+

read
513.5K
bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
836.5K
bc

Sweet Sinner 21+

read
886.7K
bc

Because Alana ( 21+)

read
360.6K
bc

LAUT DALAM 21+

read
289.9K
bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
928.2K
bc

Will You Marry Me 21+ (Indonesia)

read
613.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook