#Diharap bijak sebelum membaca karena berisi adegan dewasa rate 18+#
Kendaraan roda empat yang membawa Arthur dan Yasmin, akhirnya sampai juga di kawasan The Taman Dayu by Ciputra. Kawasan hunian, resort, dan wisata yang terletak di Pandaan, Pasuruan tersebut akan menjadi lokasi villa milik keluarga Atmaja yang dituju oleh Arthur untuk menyekap Yasmin. Hendak memberi perhitungan pada wanita yang sudah jadi simpanan Haikal Syarif, adik iparnya.
Yasmin yang masih tak sadarkan diri, terkapar tak berdaya di samping Arthur sebagai sosok CEO dingin yang berwajah bak aktor tampan. Sesekali melirik ke arah wanita itu layaknya seorang putri tidur. Yasmin yang berambut panjang berwarna dark brown tergerai dengan wajah cantik blasteran timur tengah. Hidung mancung, kulit seputih porselen, tinggi semampai, dan tubuh ramping. Arthur berusaha untuk menolak tertarik pada kecantikan Yasmin. Langsung membuang muka ke arah jendela agar tak bisa melihat wajah wanita itu lagi.
Memang dasarnya pelakor ya harus cantik. Kau memang cantik, Yasmin. Sampai membuat Haikal tergoda padamu. Tapi bagiku kecantikanmu itu hanyalah topeng untuk merebut suami adikku. Aku akan membalas ini semua Ayana Yasmin Hanafi. Kau harus menderita. Gumam Arthur dalam hati.
Tak lama kemudian, mobil yang ditumpangi sepasang pria dan wanita yang tak punya hubungan apa-apa itu berhenti di sebuah villa yang luas dan cukup terpencil untuk dijangkau akibat lokasinya yang lebih masuk ke dalam kawasan hunian di sana. Dikelilingi dengan banyak pepohonan hijau dan taman yang ada di sana. Villa bergaya klasik mewah yang tak berpenghuni itu segera dimasuki oleh Arthur.
“Tuan, selanjutnya apa yang harus kita lakukan pada wanita ini?” tanya pria suruhan Arthur yang tadi menangkap Yasmin saat hendak berjalan menuju apotek.
Arthur lekas berucap. “Bawa dia masuk ke kamar utama villa ini. Baringkan wanita itu diranjang. Selanjutnya biar aku sendiri yang memutuskan perihal apa yang akan kulakukan pada wanita ini nantinya.”
“Baik, Tuan, siap!” sahut pria itu. Kemudian ia menggendong wanita itu untuk dibawa masuk ke dalam villa mewah tersebut. Sedangkan Arthur, mengikutinya dari belakang.
Saat berjalan masuk, Arthur mengedarkan pandangan pada villa yang susah lama tak dikunjunginya itu. Tampak foto keluarga Atmaja yang dipajang pada dinding ruang tamu. Terlihat foto ayahnya yakni Adam Atmaja, sang ibu yaitu Miranda Atmaja, Alicia, dan Arthur yang diabadikan sekitar 3 tahun yang lalu. Villa yang banyak membawa kenangan keluarga di sini.
Dulu Arthur pernah berkeinginan hendak membawa sang mantan kekasih, Kimberly Watson untuk mengunjungi villa ini selama berada di Indonesia. Namun keinginan hanyalah keinginan semata. Rencana Arthur tersebut gagal total akibat kisah cintanya dengan wanita berkewarganegaraan Inggris tersebut harus kandas di tengah jalan.
Arthur memutus hubungan mereka berdua secara sepihak akibat perselingkuhan yang dilakukan sang mantan kekasih. Kini bukannya wanita pujaan pria dingin itu yang diajak pergi ke sana, melainkan wanita simpanan sang adik ipar yang hendak disekap di tempat itu layaknya sebagai tawanan.
Setelah menapaki beberapa anak tangga yang ada di villa tersebut, Arthur dan Yasmin pun tiba di sebuah kamar utama bergaya klasik yang luas dan nyaman. Terdapat perapian dan sofa di sana. Cocok untuk suhu udara di tempat ini yang cukup dingin. Tampak foto keluarga Atmaja yang bertengger di dinding kamar itu juga. Balkon, jendela tinggi, dan tirai atau kelambu yang ada di sekitar jendela serta tempat tidur ukuran king size tersebut.
Yasmin yang masih pingsan segera direbahkan di atas ranjang empuk. Lantas pria suruhan Arthur itu membuka suara.
“Tuan, Nona Yasmin sudah saya baringkan di atas tempat tidur. Lantas apalagi yang harus saya lakukan?” tanya pria itu.
“Ikat kedua tangan dan kakinya dengan tali yang erat. Aku nggak mau wanita ini kabur dari tempat ini. Saat ia sudah sadar nanti, dia harus menerima siksaan dariku!” perintah Arthur dengan tatapan mata tajam mengarah pada Yasmin yang terkapar dalam keadaan tak sadarkan diri itu.
“Baik, Tuan,” sahut pria suruhan CEO PT Atmaja Karya tersebut.
Selang beberapa menit kemudian, kedua tangan dan kaki Yasmin sudah dalam keadaan terikat. Kini Yasmin sungguh seperti tawanan yang hendak diberi hukuman. Wanita cantik itu yang mengenakan homey dress panjang berkancing di bagian d**a itu layaknya pria tidur yang dijaga oleh Arthur untuk lekas bangun dari pingsan. Pria tampan itu sudah tidak sabar ingin memberi ‘noda' pada Yasmin sebagai pembalasan untuk sang adik, Alicia Atmaja.
Ketika pria suruhan Arthur sudah keluar dari kamar utama, yang tersisa dalam kamar hanyalah pria itu berserta Yasmin saja. Sebelum berusaha agar Yasmin cepat sadar, Arthur menyalakan perapian yang ada di kamar itu terlebih dahulu. Suhu udara malam yang dingin di sana membuat pria itu ingin ruangan jadi terasa lebih hangat.
Setelah menyalakan tungku perapian, Arthur melepas jas hitam yang dikenakan oleh pria itu. Lalu bergerak mendekati Yasmin. Pria itu menatap lekat Yasmin yang tak kunjung sadarkan diri. Arthur yang sudah tak tahan ingin agar wanita simpan Haikal itu tersadar, ia pun pertolongan pertama pada wanita itu seperti meletakkan kaki Yasmin yang terikat tali itu di atas bantal. Berusaha agar kaki lebih tinggi daripada paha, lalu melonggarkan pakaian yang dikenakan oleh Yasmin. Membuka kancing dress yang dikenakan Yasmin.
Selang beberapa menit berlalu, Yasmin tak kunjung siuman. Arthur pun lekas memeriksa denyut nadi wanita di hadapannya itu untuk memastikan apakah wanita itu masih hidup atau tidak. Setelah memeriksa denyut nadi Yasmin, ia bergumam dalam hati.
Hmm ... syukurlah dia masih hidup. Jika dia mati, aku bisa jadi tersangka kematiannya. Aku tak mau sampai membunuh orang lain. Hanya ingin memberi wanita ini pelajaran dengan cara menyiksanya di atas ranjang. Sekarang aku harus memberinya napas buatan agar wanita ini cepat sadar.
Tanpa berlama-lama lagi, Arthur membuka mulut Yasmin lalu berusaha menyalurkan napas dari dalam mulut wanita cantik itu. Pria itu bergegas memberikan napas buatan untuk Yasmin. Selang tiga menit kemudian, akhirnya Yasmin tersadar seraya membuka kedua matanya. Arthur segera melepaskan bibirnya yang masih menempel di bibir Yasmin guna memberikan napas buatan tersebut.
“Uhuk ... uhuk ...’’ ucap Yasmin yang mendadak batuk-batuk ketika membuka kedua bola matanya. Wanita itu terperanjat saat menyaksikan ada pria asing di depannya sekarang. “K-kau siapa???”
Arthur berdecak. Kemudian ia menjawab pertanyaan Yasmin. “Akhirnya kau bangun juga wanita sialan!” sindir Arthur setengah memekik.
Kalimat yang diucapkan oleh Arthur membuat Yasmin terlonjak. Apalagi ditambah dengan kedua tangan dan kakinya yang terikat tali, membuat wanita itu merasa ada yang tidak beres dengannya sekarang. Ia mengurutkan kening dalam.
“Kenapa aku bisa sampai ada di sini???” tanya Yasmin dengan nada suara meninggi sambil mengedarkan pandangan pada seluruh ruang kamar sebagai tempat untuk menyekapnya sekarang. “Apa yang telah kau lakukan padaku? Kenapa tangan dan kakiku harus diikat?”
Arthur termangu sejenak, lalu menanggapi ucapan Yasmin. “Kau adalah w*************a suami orang yang sudah berani mengganggu rumah tangga orang lain. Kau wajib diberi hukuman, wanita sialan!!!” tukas pria itu yang langsung merobek baju yang dikenakan oleh Yasmin hingga sobek dan mampu memperlihatkan lekuk tubuh wanita itu.
Yasmin yang terlonjak, spontan mendelik akibat ulah Arthur. Ia jadi berang dan berteriak-teriak di depan pria dingin itu.
“HEI, APA YANG MAU KAU LAKUKAN PADAKU???” teriak Yasmin frustasi.
Apalagi saat tahu Arthur semakin merobek-robek baju yang dikenakan oleh wanita itu hingga memperlihatkan underwear dan bra berwarna hitam yang dikenakannya.. Wanita itu jadi semakin frustasi.
“CUKUP!!! HENTIKAN!!! JANGAN LANJUTKAN LAGI!!” pekik Yasmin yang syok dengan ulah Arthur karena selama ini belum pernah ada pria yang melakukan hal seperti itu padanya. Apalagi sampai melihat bagian dalam tubuh seorang wanita seperti yang dilakukan oleh Arthur sekarang.
“SHUT UP, b***h!!!. Diam kau, wanita jalang! Jika sebelumnya kau bisa melayani pria beristri, sekarang kau harus LAYANI AKU DI SINI, PELACURR MURAHAN!!!” jerit Arthur yang langsung membuat Yasmin meneteskan air mata.
Gadis cantik keturunan timur tengah itu syok mendengar kalimat keji yang diucapkan oleh pria yang tak dikenalnya itu. Ucapan keji dari mulut Arthur berhasil membuat Yasmin sakit hati dan terluka. Ingin sekali wanita itu menampar wajah Arthur, namun tak bisa dilakukan mengingat kedua tangannya diikat dengan tali.
“Apa maksud ucapanmu itu? Aku bukan---“ Kalimat yang belum selesai diucapkan oleh Yasmin mendadak harus terhenti akibat serangan yang dilakukan tiba-tiba oleh Arthur pada Yasmin.
Arthur secara mendadak langsung menangkup wajah Yasmin untuk memberikan wanita itu serangan ciuman panas yang bertubi-tubi di bibir wanita itu. Bukan Arthur jika tidak bisa memberikan siksaan pada orang yang dianggap bersalah itu. Saat ia mencium paksa wanita yang telah diculik itu, tangannya dengan sigap lekas melucuti baju yang dikenakan oleh Yasmin sampai tak bersisa. Melepas seluruh kain yang membalut tubuh wanita cantik itu. Termasuk pakaian dalam yang dikenakan olehnya hingga ia benar-benar telanjang.
Yasmin yang tahu tindakan keji Arthur tersebut berusaha melawan melawan namun gagal. Arthur pun melanjutkan aksinya dengan cara yang sangat liar pada Yasmin hingga membuatnya meringis kesakitan saat Arthur memberikan jejak-jejak merah di sekujur tubuh Yasmin. Kecupan-kecupan disertai gigitan-gigitan yang dirasakan perih untuk Yasmin sampai wanita itu meneteskan air mata lagi dan lagi. Cucuran air mata yang tak mampu melunakkan hati pria itu untuk segera menyudahi siksaannya pada wanita tak bersalah tersebut.
Beberapa bagian tubuh Yasmin pun berhasil dibuat memar-memar oleh Arthur. Sebuah pemanasan yang sudah menyakitkan bagi Yasmin. Wanita itu yang syok dan tertekan jadi merintih kesakitan lalu berbisik.
“Tolong lepaskan aku! Sakittt....” rintih Yasmin di sela-sela aksi brutal yang dilakukan Arthur pada wanita itu di atas ranjang. Disiksa fisik dan batin hanya karena salah paham padanya. Belum tahu jika Yasmin selama ini dibohongi oleh Haikal. Serasa Yasmin yang menerima hukuman yang seharusnya tidak terjadi padanya itu.
“Ini belum apa-apa. Aku akan membuatmu menyesal seumur hidup karena telah mengganggu rumah tangga adik kesayanganku!!!” tandas Arthur yang tanpa berlama-lama lagi, pria langsung melepas seluruh baju yang masih melekat di tubuhnya hingga tak bersisa. Pakaian itu lantas dilempar hingga berserakan di atas lantai.
Tak ingin menunda-nunda waktu lagi, Arthur yang berniat menodai Yasmin secara paksa malam ini sebagai serangan awal guna pembalasan untuk Alicia pun akhirnya terjadi. Pria itu langsung menghujam kehormatan milik Yasmin sebagai seorang wanita dengan cara yang menyakitkan. Berulang kali memaksa melakukan penyatuan tubuh bersama di atas ranjang guna meraih puncak kepuasan batin. Berkali-kali memompa milik Yasmin dalam posisi Arthur berada di atas wanita yang tengah menangis tersedu-sedu itu. Sampai akhirnya pria itu berhasil mengalirkan benih-benih yang keluar dari bagian tubuh pribadi miliknya ke dalam tubuh Yasmin tanpa menggunakan alat pengaman.
Aksi mendebarkan sekaligus menyakitkan yang terjadi antara Arthur dan Yasmin pun berakhir. Yasmin yang hari ini memang sedang tidak enak badan usai dinodai paksa oleh Arthur, mendadak pingsan lagi. Wanita itu kembali terkapar tak berdaya di atas ranjang ‘panas' tersebut. Arthur hanya mendengkus ketika melihat Yasmin jatuh pingsan lagi. Namun seketika netra milik pria itu terbelalak saat melihat ada darah keluar dari bagian bawah tubuh Yasmin. Ada noda darah di atas sprei putih yang berantakan itu dan artinya ....
Astaga, wanita ini berdarah setelah berhubungan badan denganku. Ternyata wanita ini masih .... perawan sebelum kusentuh tadi. Apakah Haikal belum pernah menyentuh wanita simpanannya ini? Gumam Arthur dalam hati.
Pria tampan berdarah Indonesia – Jerman itu meneguk ludah saat memergoki ada darah keluar dari tubuh Yasmin. Ia mengernyit dalam. Syok seketika saat tahu jika wanita yang hendak diberi pelajaran itu ternyata masih belum terjamah pria lain. Ia kembali membatin.
Ya Tuhan, apa aku sudah merenggut kehormatannya untuk yang pertama kali? Pantas saja jika awalnya untuk memasuki milik wanita ini sangat susah untuk ditembus. Masih rapat. Aku sudah menodai wanita simpanan yang masih perawan ...
Arthur yang terlonjak, lekas beringsut dari ranjang untuk menuju kamar mandi. Pria itu syok saat mengetahui target pembalasan dendamnya untuk sang adik itu ternyata masih suci dan belum tersentuh oleh Haikal.
Bagaimana nasib Yasmin dan Arthur selanjutnya? Bagaimana reaksi Yasmin ketika ia sudah tersadar nanti?