Anin

1049 Words
Anin. “Semua berawal dari ketidak tahuan namun manusia belajar untuk mencari tahu hanya tinggal bagaimana dirinya menjadikan suatu hal berguna untuk kemudian hari. Sampai sang pencipta memberikan peredaran dalam galaksi semesta.” *** Hari pertama masuk sekolah setelah melalui liburan semester dua, kini Anin resmi menjadi murid kelas 12. Anindya Paramita gadis ceria yang gemar sekali mengoleksi barang-barang berbau pesawat terbang dari gantungan kunci, stiker hingga miniatur pastilah Anin kumpulkan. Namun satu yang saat ini belum pernah terwujud yaitu mempunyai calon suami pilot. Anin sangat menyukai pesawat terbang karena mampu membuat dia jatuh cinta untuk ribuan kalinya. Semua perasaan sukanya pada benda yang menenggelamkan dirinya dalam balutan asa dan kalimat manis tertulis dalam sajak, pesawat adalah benda yang bisa terbang seolah menyampaikan pesan bahwa dia adalah suatu keindahan dan dilafalkan dalam senja. *** "Ma, dasi mana ya? Kok pada hilang ya ma? Padahalkan aku taro di gantungan semua. Apa si tuyul yang maling ya? " ucap Anin beruntun, begitulah kalo sudah lama libur pastilah semua barang tidak tau letaknya di mana. "Ya allah Anin, ini apa? Ini dasi sebesar upil kuda kok engga nampak sih Nak." "Ihh selalu aja kaya gini, kalo Mama yang cari pasti aja ada. Jangan-jangan Mama kerja sama nih sama pak dasi. " "Kamu tuh, belum di cari udah bilang enggak ada. Wajar aja enggak ketemu," protes Cindy mamanya Anin. "Hehhe, Mama mah tau aja. Jangan-jangan Mama juga keturunan Dilan pintar ngeramal gitu. " "Ya allah, mama tu suka istighfar ngadapin Anin. " Begitulah kehebohan anak dan Ibu setiap paginya jika Anin sekolah. Anin dan Mama Cindy itu 11,12 lah, mungkin bakat cerewet Anin itu dari mamanya. Papa Anin adalah seorang TNI yang jarang sekali pulang, kalo pulang mungkin hanya beberapa minggu. Kadang Anin kangen sekali dengan papanya tapi dia tau semua itu demi dia dan mamanya. "Mama, aku udah telat nih! Aku pergi dulu ya Ma. " Anin segera mencium tangan Mamanya dan mengambil satu potong sandwich. "Hati-hati ya Sayang. “ Mama Cindy menciumi kedua pipi Anin dan mengantarnya sampai ke mobil. "Okee mama beautifull ku." Pagi ini Mang Jun mengantar Anin setiap harinya dengan setia. Mang Jun ini keturunan korea tapi sudah memiliki istri, sekedar info saja Mang Jun sudah berumur 40 tahun jadi buat yang mau mengantri jadi pacarnya lebih baik mundur. "Annyeonghaseyo Mang Jun, semoga hari ini berkah dan di berikan rezeki berlimpah biar bisa ngajak Aku pergi ke korea. " "Iya Non Anin, aamiin. Non yang seharusnya traktir saya. " "Sorry dori strowberry Mang Jun, kan aku tu bokek belum kerja, belum nikah jadi belum bisa traktir nah jalan keluarnya Mang Jun yang harusnya traktir. " Mang Jun hanya geleng-geleng kepala melihat nona mudanya ini yang sangat lucu dan ramah sejak awal bekerja dia buat takjub karena jika ada Anin maka suasana di mobil tidak akan hening selalu saja ada kicauan yang menemani. "Eh tunggu, suami aku pilot aja Mang Ujang biar kita keliling dunia. " "Aamiin, semoga suami non pilot ya. " "Aamiin. " “Ada gosip baru apa Mang Jun di lambe turah?” “Biasanya Non Anin udah up to de alias updete.” Anin menggelengkan kepalanya karena bisa-bisanya dia tidak tahu apa-apa. **** "Aninnnnnnn. " Sebuah panggilan seperti toa, Anin yakin sekali ini adalah Gina. "Ginaaaaaa, aduh kok aku rindu banget ya sama kamu. " "Sama,gue juga kangen lo Nin. " Jika Anin terbiasa dengan kata 'aku' dan 'kamu' maka Gina sebaliknya 'Gue' 'Lo' justru perbedaan itulah yang membuat persahabatan mereka awet. "Gin, tadi malam aku ngestalk IG pilot hits. Aduhh jadi tambah pengen punya suami pilot. " "Udah libur satu bulan, otak lo masih aja di penuhi sama Pilot. Move on kali Nin sama pilot, bakal susah dapat jodoh pilot. Lagian ya kalo pilot palingan pacarnya pramugari, dokter, artis, jarang banget mau sama anak Sma macam kita gini. " Anin selalu saja tersenyum jika Gina memarahinya justru itu semakin memotivasinya untuk mengejar pilot. "Yaudah nanti Aku jadi artis aja." Gina hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak mengerti lagi dengan jalan fikir sahabat tercintanya itu. "Lo tu kebanyakkan nonton drama makanya mengkhayal kaya gitu Nin." "Drama cinta Anin dan pak pilot kayanya keren deh Gin. " "Allahuakbar Anin, Anin!!!! Hari ini temenin Gina dong ke bandara." Anin yang mendengar ajakan Gina langsung jingkrak kegirangan. "Ehh kalo ke bandara aku mah siap Gin. Siapa tahu ketemu jodoh, kalo di sana langsung ketemu jodoh. Aku rela deh Menikah muda,ehh tunggu dulu kamu tu ya Gin giliran ada maunya manis banget panggilannya pake 'Gina' 'Anin". " "Heheh iyadong Gina." *** Mereka telah tiba di bandara. Gina sibuk mencari papanya yang baru saja tiba, sementara Anin permisi ke toilet dulu pada Gina. "Ihh ini mau pipis enggak tahu situasi banget sih. " Anin segera berlari menuju toilet tanpa melihat orang-orang di depannya. BRUKK itulah suara yang Anin dengar sebelum benar-benar terjatuh di lantai. Dia menabrak seorang pria dengan baju putih, celana dasar hitam dan topi kebesaran,di bajunya ada sebuah pin khas pilot. Dia memakai kaca mata hitam yang di baluti hidung mancungnya,ditambah tubuh atletis. Anin fokus pada pria tersebut sampai tidak berkedip. Pria tersebut berdiri sambil membersihkan bajunya yang sedikit kotor karena ada debu. Akhirnya Anin tersadar dari keterpesonaannya. "Biar Aku ramal om pilot kan? " "Om menikah sama Aku mau? " Itulah kata pertama yang di ucapkan anak berusia 17 tahun ketika bertemu seorang pilot tampan yang bernama Rimba. Rimba hanya melihatnya sekilas,sebelum meninggalkan Anin,Rimba berkata. "Sekolah yang bener dulu, masih kecil." "Iya Om, Aku sekolah dulu biar kalo udah sukses om tinggal ngelamar. " Teriak Anin begitu kencang yang dapat membuat semua orang melihatnya. *** Anin masih dengan seragam sekolahnya dan mulai menyantap sarapan yang telah dibuat oleh Mama Cindy dengan lahap karena baginya masakan yang dibuat Mama Cindy selalu enak. "Ma, ini tadi Anin beli buku gambar yang gosok-gosok, kalo digosokkin pakai koin lima ratusan jadi muncul gambar," ucap Anin memperlihatkan apa saja yang sudah dia beli di jajanan SD. "Anin, kamu tuh ya, ada-ada aja kerjaannya, nanti siapa yang mau gosokin?" tanya Mama Cindy bingung sendiri akibat ulah Anin. "Kan kalo mama gabut itu bisa dijadiin alternatif biar tambah berkah nungguin Aninnya Ma," balas gadis kecil itu sambil tertawa. Jajanan SD dengan mainan yang selalu saja di jual oleh pedagang yang unik, pasti masa sekolah kalian sangat menyenangkan jika membeli jajanan SD yang ada sejak dulu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD