17. Tekanan yang Tak Henti

1337 Words

Gila, Gwen pasti sudah gila. Apa yang sudah dia lakukan? Menerima penawaran yang belum jelas arahnya ke mana? Ya Tuhan, sudah seputus asa itukah Gwen dengan hidupnya sendiri? Gwen menunduk, mengusak rambutnya seiring hembusan napas kasar yang keluar dari mulut. "Yang Kakak lakuin udah bener kan, Ra? Ya, kan?" Gumam Gwen menaikan pandangannya, kali ini menatap objek yang berbaring di hadapan di ranjang rumah sakit. Amora, adiknya tetap diam, masih dalam keadaan yang sama sejak percobaan bunuh dirinya beberapa bulan lalu. Tidur begitu lelap, entah kapan akan terbangun, tidak ada kepastian dan tidak ada yang tahu. "Kakak lakuin ini demi kamu, Ra. Demi Mama, demi keluarga kita. Semoga sekalipun apa yang Kakak lakuin salah, ketika kalian tahu nanti, kalian akan maafin atas apa yang udah Kak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD