"Lo nggak mau jelasin, Rick. Apa maksud omongan lo kemarin di rumah Liam?" Sakti langsung menodong Erick begitu ia menerima sodoran minuman kaleng dari tangan dokter itu. Erick masih memakai jas putih dokternya, masih ber-name tag sebagai dokter yang sedang bertugas dan masih dalam jam siaga yang tentu di rumah sakit. Pria itu sedikit mengernyit ketika menerima pertanyaan itu dari Sakti. Sebab sahabatnya itu benar-benar to the point datang ke rumah sakit hanya untuk menanyakan itu sepertinya. Erick memperhatikan sekitar mereka, berjaga-jaga apakah ada yang akan mendengarkan pembicaraan mereka yang cukup risk-an ini. "Lo dateng cuma buat nanya itu? Bener-bener nggak ada kerjaan lo ya." "Gue pikir, gue nggak akan dapet jawaban yang proper kalau Liam ada sama kita, dia pasti akan potong,

