Antara Aku dan Tuhanku

1831 Words

“Melamar Mira?” Ilham nyaris terjengkang. Ia baru saja tiba di kontrakannya dengan ter-buru-buru karena ada laporan dari petugas keamanan tentang 'tamu' yang datang jauh-jauh menemuinya. Dan tamu itu....Wirdan. Ia kira, lelaki itu mem-punyai sesuatu yang amat penting dengannya bukan dengan maksud lain seperti melamar adiknya. Itu benar-benar jauh dari ekspetasinya sepanjang jalan tadi. Dan lelaki ini...jauh-jauh menyusulnya sampai Surabaya hanya untuk melamar adiknya. “Iya, bang.” Wirdan membeo. Sedari tadi ia hanya menjawab dengan kata-kata yang artinya 'iya'. “Kau yakin?” tanyanya sekali lagi tapi melihat raut ketersinggungan diwajah Wirdan, Ilham membelok pertanyaan. “Maksudku begini, Dan. Kau yakin yang kau lamar ini adikku? Untuk jadi istri ehm...istri kedua?” Bibir Wirdan berkedu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD