Ini bukan tentang siapa yang pergi, Mir. Tapi tentang siapa yang tak pernah pergi tapi selalu ditinggalkan. Tentang siapa yang selalu menanti walau tak ada yang datang. Tentang siapa yang selalu memerhati walau sering terlupakan. Tentang siapa yang selalu memaafkan walau selalu dikecewakan. Tentang siapa yang selalu ada walau kehadiran-Nya tak dirasakan. Tentang siapa yang selalu peduli ketika membutuhkan bantuan. Tentang siapa yang paling setia walau selalu ada pengkhianatan. Kalimat itu ia salin dibuku hariannya. Hampir lima tahun berlalu, kalimat demi kalimat itu lah yang mampu membuatnya tegar, kuat dan mampu berdiri tegak hingga detik ini. Karena apa? Itu Allah, Mira. Ya. Karena ia punya Allah. Ia tak merasa sendiri. Ia bahkan tak perlu manusia satu pun. Karena dengan-Nya ia mampu h

