Pagi ini disebuah mansion mewah keluarga Wirawan sedang terjadi perdebatan besar lantaran putri tunggal dari Wirawan Aditama yang bernama Emili Everilda yang merupakan seorang model go internasional yang cantik, tinggi, putih bersih, dan pintar itu sedang mendapatkan cuti selama 2mingggu tiba-tiba saja dilamar oleh seorang pria yang menurut informasi yang Emili ketahui dari orang tuanya itu ia adalah seorang supir angkot yang bernama Abdul Candra Dinata. Dan entah mengapa Emili merasa aneh lantaran papa kandungnya yakni wirawan Aditama dengan mudahnya menerima ada orang asing masuk kedalam mansion keluarganya bahkan orang yang notabenenya hanyalah supir angkot. Bahkan papa Wirawan sendiri malah menerima dengan baik kedatangan pria itu.
"Tidak pa aku tidak mau menikah dengannya!!! bagaimana mungkin aku menikah dengan orang yang tak jelas asal-usulnya tak jelas bibit bebet bobotnya!! apalagi tampilan nya yang seperti gelandangan itu!!! Big no!!!". ucap Emili.
"Maaf Om seperti nya dek Mili sangat keberatan dengan lamaran ini dan jika Om dan Tante menolak lamaran saya untuk dek Mili saya tidak masalah!".
"Tidak nak kau adalah calon terbaik untuk anakku!" Ucap Wirawan papa kandung Emili.
"Pa!! Papa jangan egois seperti ini dong kebahagiaan emili kebahagiaan kita juga dan tidak seharusnya kita menentukan jalan hidup emili. Dia sudah besar pa dia bisa menentukan sendiri yang mana yang baik dan mana yang buruk!" Kata Susan ibu kandung Emili.
"Iya betul pa! Tidak seharusnya papa seperti ini dengan asal menjodohkan ku dengan pria yang sama sekali tidak ku kenal! Aku sudah memiliki pilihan sendiri! Aku ingin bahagia pa! Lagian jika dilihat dari penampilannya pasti dia bukan orang berada!" Sahut Emili.
"Dek Mili mungkin mas bukan orang yang mempunyai banyak materi namun mas janji tak akan pernah menyakiti dek Mili. Mas janji akan buat dek Mili bahagia!" Ucap Candra.
"Heh dengar ya kamu pikir hidup bahagia itu tidak butuh uang??? Percaya diri sekali kamu berani melamar ku memangnya apa pekerjaan mu?? Pebisnis muda? Pengusaha sukses??? Dengar yang pantas menjadi suamiku adalah salah satu pengusaha sukses di negara ini dan aku yakin kamu hanyalah orang biasa yang berpenghasilan kecil!" Ucap Emili.
"Dek, saya memang bukan pengusaha yang memiliki penghasilan milyaran dan pekerjaan saya juga hanya supir angkot tapi ijinkan saya membuktikan jika saya benar-benar mencintai dek Mili" Jawab Candra dengan lembut.
"Hahaha kamu yang notabenenya seorang supir angkot nekat melamar anak konglomerat??? Apa kamu gila??? Dan papa! Apa hak papa untuk menjodohkan Mili dengan dia?? Memangnya selama ini papa memperhatikan ku?? Tidak pa! Hanya Oma yang selalu ada untukku waktu itu. Kalian berdua selalu sibuk mencari uang uang dan uang tanpa memperdulikan putri kalian ini. Bahkan disaat aku sakit sekalipun Oma yang menemaniku dan menjagaku sedangkan kalian hanya mementingkan bisnis saja!!!" Teriak Emili.
"Cukup Mili!!!! Kau sudah benar-benar keterlaluan!!! Aku tidak pernah mendidik mu untuk merendahkan pekerjaan orang lain! Apapun pekerjaan nya asalkan dia ada usaha keras, papa rasa tak ada salahnya jika kamu menerima lamaran nak Candra. Dia adalah pria yang sangat baik dan rajin. Meski pekerjaan nya supir angkot sekalipun! Papa sudah mengenal betul siapa Candra dan asal-usul nya!! Jadi papa sudah memutuskan untuk menerima lamaran nak Candra dengan atau tanpa persetujuan darimu! Maafkan papa nak papa hanya ingin yang terbaik untukmu!!! Dan jangan harap kamu bisa pergi begitu saja dari pernikahan ini! Dan untuk urusan itu, kami bekerja juga demi kelangsungan hidup kamu agar bisa lebih baik!!". Tegas wirawan.
"Dan untuk mu nak Candra saya menerima lamaranmu untuk anakku! Pernikahan kalian akan diadakan 2minggu lagi dan papa yang akan mengurus semuanya!" Kata Wirawan.
"Terimakasih om sudah memberikan saya kesempatan ini, saya janji tidak akan mengecewakan dek Mili dan berjanji akan membahagiakannya dengan cara saya!". Ucap Candra.
"Iya nak Candra. Saya sudah tau betul siapa kamu yang sesungguhnya. Kuharap kau mau memaafkan kata-kata putri saya yang mungkin telah menusuk hatimu!".
Emili yang kesal langsung pergi meninggalkan mereka dan masuk kamarnya sambil membanting pintu. Kemudian ibu Susan pun meminta ijin kepada pak wirawan menyusul untuk menenangkan Emili.
"Maafkan sikap anak saya ya nak Candra semoga kamu bersabar menghadapi sifatnya itu! Dia itu sebenarnya adalah gadis yang baik namun semenjak Oma pergi dia jadi berubah dan sulit diatur. Selama ini dia memang hanya dekat dengan Oma nya karena saya dan Susan terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan tanpa memperhatikan nya sedikitpun".
"Tidak masalah om saya sudah bisa mengira jika Emili akan bersikap seperti itu! Seperti nya ini sudah terlalu siang om. Kalau begitu saya ijin pamit dulu om!" Pamit Candra.
"Iya nak hati-hati ya!" Ucap wirawan.
"Iya om terimakasih!" ucap Candra kemudian berlalu meninggalkan mansion yang sangat megah itu.
****
Dikamar milik Emili
"Sudahlah sayang kamu jangan menangis seperti ini!" Ucap Susan sambil mengelus punggung Emili yang sedang tengkurap dikasur sambil menangis itu.
"Ini tidak adil untukku ma! Aku akan mencari calon sendiri tapi mengapa papa bersikeras menjodohkan ku dengan pria yang jelas-jelas hanyalah orang biasa! Apa istimewanya pria itu, kumuh, kucel, dekil!! Lihat saja baju yang ia pakai!! Bahkan penuh dengan keringat!!! Apa kata dunia jika aku benar-benar menikah dengannya ma! Image ku sebagai model terkenal akan tercemar begitu saja!" Tangis Emili.
"Tenang dulu ya sayang mama juga tidak setuju dengan keputusan papa yang seperti itu! Mama nanti akan coba bujuk papa ya!" Ucap Susan dengan lembut.
"Terimakasih mah!".
*****
"Pa ini mama buatkan teh hangat untuk papa!"Ucap Susan sambil membawa nampan berisi teh hangat kedalam ruang kerja wirawan.
"Terimakasih ma!" Jawab wirawan.
"Pa ada yang ingin mama bicarakan!"
"Ada apa lagi ma?? Jika ini menyangkut perjodohan Emili dengan Candra papa rasa sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi!" Tegas wirawan.
"Tapi pa ini tidak adil untuk Emili, dia adalah model yang sangat terkenal. Bagaimana mungkin dia malah papa jodohkan dengan laki-laki yang bukan selevel dengannya?".
"Cukup ma!!! Keputusan papa sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat! Papa sangat tau mana yang terbaik untuk putri kita! Dan tolong mama jangan coba-coba untuk menentang keputusan ini!".
Susan yang sudah mendengar kata-kata suaminya hanya terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menyelamatkan putrinya dari perjodohan sepihak ini.
("Maafkan mama nak! Mama tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan semoga ini yang terbaik untukmu!") Bathin Susan.
Emili yang menguping pembicaraan orangtuanya hanya bisa pasrah meratapi nasibnya itu.