Takhta

1471 Words

“Kau gugup?” Khumaira menggeleng. “Aku hanya ingin ini diputuskan segera.” “Kau tidak memakai cadar di depan suami Edwina?” “Aku yakin dia tidak akan ikut.” Khalid terus mendampingi langkah istrinya sampai di ruang tamu. Tepat ketika keluarga Rustawan menyadari kedatangan Khumaira, Arthur langsung saja berlari dan bersimpuh di kakinya. Refleks Khumaira mundur, bersembunyi di belakang Khalid. “Aku mohon maafkan aku, Khumaira.” “Jaga jarak!” tegas Khalid. “Kau malah membuatnya makin tak nyaman.” Khalid benar. Terkenang Khumaira apa yang menimpanya semalam. Begitulah Rizal memohon sebelum tingkah gilanya. “Bujuk dia! Aku tidak mau dibenci Nenek juga,” pinta Arthur kepada Khalid. Khalid tak peduli. “Kau harus menanggung risiko dari perbuatanmu.” Khumaira berjalan lewat sisi l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD