PROLOG

207 Words
Awalnya Victoria Yvaine Heller berpikir bahwa hidupnya hanya sebatas menjadi bahan perbandingan dengan sang Kakak. Menjadi bahan olokan dari orang-orang. Bahkan menjadi pelampiasan amarah dari orang tua. Baginya yang hidup dalam kepahitan seperti itu sudah terbiasa dan berusaha mengabaikannya. Ia pun tak menaruh harapan terhadap orang-orang itu dan menutupi rasa sakitnya dengan terus bersikap ceria seperti orang bodoh. Hingga seorang pria berbaju militer itu hadir dan membawa secercah cahaya dalam hidup Victoria yang suram. Luke Blade Maximillian, begitulah orang-orang memanggil namanya. Pria yang mengenalkan Victoria betapa indahnya dunia yang ia anggap suram. Namun bak mimpi di siang bolong, secercah cahaya itu sirna begitu saja ketika Victoria mengetahui hubungan masa lalu pria itu dan sang Kakak. Dan kenyataan bahwa pria itu hanya menjadikan dirinya sebagai pengganti hanya untuk mengisi kekosongan sang Kakak. “Kenapa kau melakukan itu padaku? Andai aku tahu akan berakhir seperti ini, aku lebih memilih tidak pernah mengenalmu,” lirih Victoria seraya menatap Luke yang tengah tertidur pulas di atas tempat tidur sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan pria itu. Setelah 3 tahun berlalu, Victoria kembali dan takdir lagi-lagi mempertemukannya dengan Luke. “Siapa dia?” tanya Luke tajam. “Putraku. Lucan Mac Heller,” jawab Victoria dengan berani tanpa menurunkan pandangannya. *** To be continued.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD