#1

2378 Words
"Terima kasih akhirnya kau mau pulang menuruti kemauan kakek Keanu, kakek sudah sangat tua untuk menangani perusahaan papamu, sementara kepunyaan kakek sendiri sudah ditangani oleh om dan tantemu," Pak Wijaya melepas pelukan cucunya dan menatap wajahnya penuh rindu. Keanu ke luar dari kamar kakeknya dan berjalan dengan langkah ragu menuju kamarnya. Ia buka perlahan dan menemukan kamarnya yang masih bersih dan harum, tidak ada yang berubah sama sekali, ia berjalan perlahan dan matanya berkaca-kaca saat melihat foto-foto masa sd, smp dan smanya yang berjajar di atas meja, di dekat jendela. Apakah kamu masih mengingatku juga Kayla. Keanu menunduk sambil memegang meja dan badannya bergetar menahan tangis. "Kamu merindukannya cucuku?" tiba-tiba neneknya mengusap punggung Keanu dan Keanu menoleh dengan mata memerah. "Tidak nek, aku menyesal menjadi orang yang selalu ada di dekatnya jika dia ternyata tidak punya hati dan menuduh almarhun papa..," belum selesai Keanumu berbicara, neneknya memeluk Keanu. "Kau berbohong, nenek tahu sejak sma kau mulai menyukainya kan sayang, nenekmu ini sudah terlalu tua untuk kamu bohongi," ujar neneknya perlahan. "Tidaaak, nenek salah lihat, pasti nenek salah," sahut Keanu tetap menyangkal. Nenek melepas pelukannya dan mengusap wajah cucunya yang mewarisi garis-garis wajah kedua orang tuanya. "Jika kamu tidak mencintainya mengapa selama sepuluh tahun, perjalanan cintamu selalu kandas,seolah hanya sebagai teman saja wanita yang datang memujamu dan kalung ini masih juga kamu pakai?" tanya neneknya lagi. "Ah belum berjodoh saja nek, aku akan segera bertemu jodohku, pasti nek, dan kalung ini, aku hanya menghargai permintaan almarhum papa, ia memintaku untuk selalu memakainya," Keanu menatap wajah neneknya yang masih terlihat cantik di usinya yang mendekati angka tujuh puluh. "Makanlah sayang, kamu pasti belum.makan, Singapura dekat sekali tapi mengapa selama sepuluh tahun kamu tak pernah pulang, kami yang harus bolak balik menemuimu?" tanya nenek Keanu setelah mereka berada di ruang makan. "Terlalu banyak hal menyedihkan di sini nek," jawab Keanu pelan. Menyedihkan bahkan aku sampai tak kuat untuk memulainya lagi nek, terlalu dalam cinta dan benciku padanya, hingga tak menyisakan rasa yang lain. *** Sepasang kaki jenjang terlihat tergesa-gesa melalui koridor rumah sakit dan terlihat neneknya melambai padanya dan Kayla segera berlari. Kayla memeluk neneknya dan mereka berdua duduk di kursi yang tersedia di sepanjang koridor rumah sakit. "Gimana operasinya oma, kenapa tidak di Australia saja operasinya, kan bisa Kayla yang menemani?" tanya Kayla terlihat kawatir. "Di sini bagus kok, ngapain jauh-jauh, lagian kondisi opamu tidak memungkinkan perjalanan jauh, operasi pemasangan ringnya sudah selesai, lancar, kita tinggal menunggu dia siuman, opamu sudah terlu tua untuk mikir perusahaan, waktunya kamu yang menangani di sini," ujar Yasmin menatap cucu cantiknya yang diam dan menunduk. "Yah, aku akan menggantikan opa, aku akan kirim surat pengunduran diriku ke perusahaan tempatku bekerja oma," jawab Kayla, ia tak bisa menolak lagi, karena kesehatan kakeknya yang semakin memburuk. "Segera kemasi barang-barangmu yang ada di Brisbane dan kirim ke sini," ujar Yasmin melihat cucunya yang kebingungan. "Aku..aku meiliki seseorang di sana oma, tapi tidak apalah, kami bisa saling mengunjungi," ujar Kayla pelan. "Oh yaaa, kamu tidak akan mengenalkannya pada kami, siapa namanya?" tanya Yasmin berusaha tersenyum. "Aku biasa memanggilnya John, Robert Johanson, dia yang bisa mengalihkan semua kesedihanku oma," jawan Kayla pelan. "Berapa tahun kalian berhubungan?" tanya Yasmin lagi. "Emmm sekitar dua tahun, dia seorang duda dengan satu anak, oma," jawab Kayla lagi. "Status tak jadi masalah bagi oma, asal kau bahagia dan dia serius menjalin hubungan denganmu, istrinya ada di mana?" tanya Yasmin lagi. "Ya di Brisbane oma, mereka baru setahun lalu resmi bercerai," sahut Kayla lagi dan Yasmin mengerutkan keningnya. "Bukan karena kamu mereka bercerai?" tanya Yasmin menatap Kayla dengan wajah tanpa senyum dan tegang. "Bukan oma, mereka sudah bermasalah sebelum John bersamaku," Kayla merasakan suarana neneknya yang mulai berubah. "Itu alasan sebagian besar pria, saat mulai tertarik pada wanita lain, dia tega meninggalkan istrinya demi kamu, aku yakin, ia akan berbuat sama padamu saat ia tetarik pada wanita lain lagi, bawa dia ke sini aku ingin melihat dia seperti apa, jika serius kalian segera menikah, dan dia harus tinggal di negara ini" sahut Yasmin. "Omaaa mana mungkin, dia juga bekerja di sebuah perusahaan," jawab kayla resah. "Iyaaa oma ngerti, di tempatmu bekerja kan, suru pindah ke sini, perusahaan keluarga tak terhitung jumlahnya, dia tinggal pilih," suara Yasmin terdengar tegas dan membuat Kayla tak bisa berkata apa-apa lagi. *** Kayla melangkahkan kakinya memasuki rumah orang tuanya. Ia menghembuskan napas lalu melangkah pelan, dan terlihat bi Ningsih yang tetap gendut seperti tarakhir ia lihat, sepuluh tahun lalu. "Nooon ya Allah akhirnya pulang juga," Kayla merentangkan tangannya dan memeluk wanita bertubuh subur itu, membuat air matanya mengalir, tak bisa ia cegah. *** Kayla memasuki kamarnya yang masih tertara rapi, setiap sudutnya mengingatkannya pada seseorang yang ingin ia lupakan. Perlahan tangannya menyentuh bingkai foto, tangannya bergetar dan matanya mulai berkaca-kaca lagi. Kenangan kita terlalu banyak Keanu, terlalu banyak, hingga aku sulit menghapusnya, semakin aku berusaha melupakanmu, semakin berlari bayangmu di mataku, aku tidak mencintaimu, tapi semua perhatian dan kelembutanmu tidak aku dapatkan dari orang lain, kenangan manis dan kebencianku padamu setara hingga aku sulit menakar, mana yang lebih berat..dan John hanya sekadar pelampiasan agar aku benar-benar bisa melupakanmu, kita terbiasa melakukan hal berdua sejak kita kecil, bersekolah di tempat yang sama sampai sma membuat aku sering salah memanggil nama laki-laki yang mendekatiku dengan namamu, Keanu aku membencimu, sebesar aku... "Noooon, makan duluuuu," panggilan bi Ningsih membuatnya terhenyak dan memejamkan matanya. "Iya biiiik," sahut Kayla menjawab panggilan bi Ningsih. *** Kayla kembali memasuki kamarnya setelah makan malam, sempat ke rumah sakit dan pulang kembali untuk segera mengurus surat pengunduran dirinya. Terlintas wajah John kekasihnya, berpikir untuk menelpon karena seharian menunggu telepon John ternyata tetap saja tak ada kabar darinya. Lama tak ada jawaban, pada panggilan kedua barulah dijawab. Ia menoleh pada jam dinding dan ah pasti di Brisbane sudah sangat larut malam pikirnya. Ada apa sayang Loh kok ada apa, aku nunggu telpon kamu, katanya kamu mau nelpon Ah yaaa aku sangat sibuk sayang (tiba-tiba ada suara memanggil) Siapa itu John Pamela, anakku Oh tumben ia di apartemenmu Yah mumpung weekend, sudah dulu ya aku capek banget Dan sambungan telepon ditutup, tumben pikir Kayla, pasti John sangat capek. *** Jam dua dini hari, Kayla dikejutkan dengan telepon dari neneknya. Kaylaaaa..Kaylaaaa opamu Kaylaaaa Dan suara neneknya hilang begitu saja, ia bergegas hendak ke rumah sakit, mengganti bajunya dan menuju carport. *** Kayla termangu memandang jenazah kakeknya, ada penyesalan, mengapa tahun lalu ia tidak pulang saat kakeknya mengatakan sangat merindukannya. Berkali-kali neneknya pingsan menghadapi kenyataan yang menyedihkan ini. Kayla mengusap matanya perlahan, air mata yang sejak tadi mengalir seolah tak bisa ia hentikan, sampai akhirnya tatapannya berubah nanar saat melihat sosok yang ingin ia lupakan sepuluh tahun belakangan ini, ada banyak perubahan, wajahnya yang semakin terlihat dewasa dan badannya yang terlihat lebih tegap dibandingkan terakhir ia lihat. Kayla menyelinap diantara kerumunan orang menjauh dan mengawasi dari tempat tersembunyi. Ia melihat mata Keanu yang mencari sesuatu, ia yakin Keanu sedang mencarinya. Kayla tidak tahu apa yang ia rasakan, ada keinginan kuat untuk berlari dan memeluknya tapi disisi lain jika ia ingat bagaimana kesedihannya karena kedua orang tuanya meninggal dengan tragis, ia tidak akan pernah memaafkan Keanu dan keluarganya. *** Keanu mengucapkan bela sungkawa pada nenek Kayla, yang langsung memeluknya dengan erat. "Terima kasih Keanu, oma kangen sekali padamu, kau dan Kayla sama-sama menghilang, dan kembali di saat yang hampir bersamaan, tetap di sini, dan bertahan, jangan biarkan dia menghilang lagi, oma percaya kamu dapat diandalkan," nenek Kayla melepas pelukannya. *** Saat jenazah perlahan masuk ke liang lahat, Keanu melihat Kayla dan neneknya yang menangis berpelukan. Untuk pertama kali setelah sepuluh tahun Keanu melihat Kayla lagi. Rambut panjangnya tetap seperti dulu, badannya juga terlihat tidak ada perubahan berarti, cenderung kurus. Keanu sadar Kayla tidak akan mau jika ia muncul, maka setelah acara pemakaman ia segera menghilang. *** " Kau sudah bertemu Kayla, Kean? " tanya neneknya. "Ya aku melihatnya nek," jawab Keanu. "Nanti nenek akan menelpon Yasmin, ia tahu kondisi kakekmu juga seperti ini," ujar nenek Keanu. *** Keanu masuk ke kamarnya, membuka bajunya, berganti dengan baju rumah dan merebahkan diri di kasur ingatannya kembali pada sepuluh tahun silam. ***** "Kaylaaaa....Kaylaaaa," Keanu berteriak memanggil Kayla yang masih asik berbicara dengan teman sekelasnya, Kayla menoleh dan menyudahi pembicaraan dengan temannya, segera berlari mendekati Keanu. "Apaaa nggak usah teriak-teriak, aku nggak enak sama Kania, tuh liat, matanya melotot liat kita, eh dasar pacar cemburuan, bilaaaang sama dia kita cuma saaaa haaaa baaaat ngerti, murni asli tanpa penyedap dan pemanis buatan, noh liat ortu kita, mamaku sama papa kamu sahabatan sejak kecil dan mereka nikah juga sama orang laen, catet, bilang sama pacar kamu tegaskan itu, kita bisa buktikan kalo kita cuma sahabatan, kita bisa mematahkan anggapan orang yang katanya nggak ada yang murni sahabatan laki-laki sama perempuan pasti ntar jadian, ah sorry deh" ujar Kayla sambil membetulkan seragamnya yang tertiup angin. "Cerewet kamu, aku nih ditelpon papa, suru ke rumah kamu, kamu suru bawa sekalian, ayok Kay, lagian siapa yang pacaran sama Kania, ngaco lama-lama mulut kamu, biar aja dia ngejar aku, aku kan nggak ada apa-apa, kamu itu tuh si Bagas heh tiap kita bareng kayak gini mesti tuh liat di bawah pohon sama ganknya, liatin aku, mukul lagi, aku bikin patah hidungnya," ujar Keanu marah. "Iiih kamu apaan sih sampe marah gitu ke Bagas dia kan udah minta maaf dan eeemm ntar malem ngajakin jalan-jalan," ujar Kayla malu-malu. "Nggak boleh, bahaya ke luar malam-malam," Keanu semakin terlihat marah. "Yeee ngapain kamu ngelarang, mama papa ngebolehin, " sahut Kayla cepat. "Ok dah terserah kamu, kita ke rumahmu sekarang," Keanu menyeret Kayla menuju mobilnya. *** Sesampainya di rumah Kayla, keduanya tidak kaget melihat barang-barang bawaan yang menumpuk karena orang tua mereka terbiasa beberapa bulan sekali jika weekend selalu camping atau menginap di villa milik salah satu dari mereka, kadang Keanu dan Kayla ikut. Namun kali ini karena keduanya sibuk menunggu pengumuman diterima perguruan tinggi terpaksa mereka tidak ikut. Tak lamakedua orang tua mereka pamit. "Baik-baik ya Kayla, om titip Kayla ya Kean, jagain dia ya," pinta om Dennys papa Kayla pada Keanu. "Tumben deh om sampe nitipin, nggak dititipin juga Kayla biasanya kalo mau tidur minta temenin saya," jawab Keanu yang dibalas dengan pukulan oleh Kayla. "Halaaah kamu yang biasanya masuk-masuk kamar nyelonong seenaknya, dasar,"Kayla terlihat sewot dan papa mamanya mencium serta memeluk Kayla dengan erat. "Ih papa mama, kayak mau kemana aja pake peluk-pelukan tumben deh," Kayla membalas pelukan mama dan papanya. "Iya ini om ada oleh-oleh untuk Kayla, tadi malam om baru aja datang dari SG ini kalung kembar sama Keanu, inisial double K jadi liontinnya, jangan dilepas loh ya Kean, Kayla, sini om pasangin," om Jefri memasangkan kalung ke leher Kayla. "Ok kami berangkat ya, biar aku yang pegang kemudi Den," ujar Om Jefri. "Jangan Jef kamu lelah, semalam baru pulang, biar aku yang bawa mobil," pinta papa Kayla. "Heh meragukanku, siapa yang selalu kalah jika balap mobil?" tanya om Jefri tertawa dengan keras. "Bukan gitu Jef, kamu keliahatan kalo capek, tapi terserahlah, ok lah kita berangkat," ujar papa Kayla. *** "Ih geli deh Kean, kita pake kalung kok samaan, kayak anak kembar aja,"ujar Kayla. "Kita kan emang kembar nggak jadi, lahir di bulan yang sama cuman beda tanggal, makanya ulang tahun kita sejak kecil sampe sd selalu bareng heh bikin malu aja, makanya smp aku udah nggak mau, anak cowok ultah dimodel gitu, malu-maluin aja," ujar Keanu, melihat kalung yang melingkar di lehernya. "Bagus ya kean kalung dari papamu,"ujar Kayla menatap liontin yang unik. "Yah dini hari tadi papa sendiri yang masangin ke aku, dan berpesan jangan pernah dilepas, ada-ada aja," suara Keanu terdengar pelan. "Papamu ngotot aja mau nyetir udah tau capek," kata Kayla. "Iya, paling karena hari ini ultah mama, dia pengen semuanya dia yang ngelakuin," jawab Keanu pelan. "Eh gimana nih Kean kita nunggu pengumuman kapan ya, kita diterima diperguruan tinggi?" tanya Kayla. "Biasanya ntar malem habis maghrib tu, kita tunggu aja," jawab Keanu. "Ok Kay, aku pulang dulu ya, besok gimana-gimananya aku telpon," Keanu mengacak poni Kayla dan memencet hidung Kayla. "Ish, mesti," Kayla mengerucutkan bibirnya. *** Sore hari terdengar kabar yang mengejutkan jika mobil yang dikendarai oleh orang tua Kayla dan Keanu mengalami kecelakaan, tangis pilu kedua keluarga menjadi-jadi di rumah sakit, apalagi saat diketahui kedua orang tua Kayla meninggal ditempat dengan kondisi yang sulit dikenali. Sementara kedua orang tua Keanu selamat namun kondisinya kritis. Kayla meraung-raung di rumah sakit ia ditenangkan oleh kakek, neneknya yang juga menangis. Saat keluarga Keanu datang tangisan Kayla semakin menjadi, apalagi saat melihat Keanu. "Pergi semua, pergiiiii kalian, papamu membunuh papa mamaku, dia sengaja menghantamkan sisi papa mamaku dan menyelamatkan dirinya sendiri, aaaaahhhh pergi pergi kau pembunuh selamanya aku nggak mau lihat kamu dan keluargamu, omaaa opaaa usir mereka usiiiiir, mamaaaa papaaaa Kayla ikuuuut Kayla ikuuut, Kayla sendiriaaan," tangisan Kayla semakin menjadi dan keluarga Keanu mengalah segera keluar karena kondisi Kayla yang belum stabil. *** Selama seminggu Kayla masih sering berteriak-teriak dan sering mengigau dalam tidurnya. Dan saat ia mendengar papa dan mama Keanu akhirnya juga meninggal, Kayla menangis dan bergumam. "Akhirnya kau juga merasakan apa yang aku rasakan, aku tidak akan pernah memaafkanmu," Kayla memeluk guling di kasurnya menangis sampai ia lelah dan tertidur. *** Sebulan dari orang tuanya meninggal, Kayla memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan berangkat ke Brisbane, melanjutkan kuliah di sana karena kebetulan ada saudara mamanya yang tingal di sana, Kayla merasa bahwa ia terlalu tersiksa dengan cobaan yang berat, orang tuanya meninggal dan ia harus membiasakan lepas dari Keanu, yang selalu berada di sisinya sejak kecil sampai ia berusia 18 tahun. *** "Kamu akan kemana Keanu, lalu siapa yang akan mengurus perusahaan papamu kalo bukan kamu?" tanya kakeknya dengan sedih. "Keanu pasti kembali kakek, hanya Keanu lelah dengan keadaan seperti ini, biarlah Kean ke SG dulu, Kean pasti balik, pasti kek," Keanu memeluk kakeknya dan menahan tangis. Keanu menatap kamarnya yang penuh kenangan bersama Kayla sejak kecil, tempat bermain, mengerjakan tugas hingga bertengkar dan sekarang hanya kata benci yang melekat dibibir gadis itu, yang pasti akan sulit ia lupakan. *** Keanu menghela napas berat, mengingat kembali kisah sepuluh tahun lalu terasa sesak dadanya. Ia tidur menyamping, terlihat foto masa smanya dengan Kayla tertawa lepas tanpa beban *** Keanu menerima telepon dari sekretarisnya, sebulan sudah ia menggantikan kakeknya memimpin perusahaan papanya. "Yaa tidak apa-apa, suru masuk saja,"ujar Keanu pada Bella, sekretarisnya. Pintu terbuka dan badan Keanu menegang. "Kayla... ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD