Andai saja bisa, Rio bisa memberikan hal normal untuk Jenny, maka ia akan melakukannya. Namun sayang, tempat dunianya berada, kata normal dan wajar adalah hal mustahil yang bisa didapatkan. Hal yang terasa begitu mahal dan tak mungkin bisa dilakukan. Uang sebanyak apa pun yang dimiliki Rio. Ia tak ‘kan bisa menghadiahi Jenny dengan kehidupan normal yang wanita itu inginkan. Begitu mereka saling mengucap janji di hadapan Tuhan nanti, di sanalah semuanya dimulai. Jenny harus menikmati hitamnya dunia Rio.
Rio yang sedari tadi mengamati Jenny yang menyantap roti lapisnya dengan tidak bersemangat dapat menebak jika wanita itu pasti risau untuk bertemu dengan ayahnya. Siapa yang tak akan bimbang bila harus bertemu dengan seorang bos mafia yang mengendalikan perdagangan senjata api di Indonesia,
